Kim Hanbin memarkirkan mobilnya di halaman luas rumah sang ibu, jam sudah menunjukkan pukul empat sore, sudah waktunya menjemput sang putri tercinta, Sela.
"Ayaaahhhh!!" Sela langsung berlari keluar saat menyadari mobil sang ayah terparkir di halaman.
"Eh kesayangan ayah." Hanbin memeluk Sela dan menggendong gadis tersebut dengan satu tangannya ringan. Sebelah tangannya memberikan satu permen kapas pada Sela. Tentu saja gadis kecil itu tertawa senang memperlihatkan gigi rapihnya.
"Maacih ayahnya Cela." Sela mengecup pipi Hanbin berkali-kali hingga sang ayah tertawa geli. Namun tidak jera, Sela justru semakin menciuminya.
"Wah anak mamah udah dateng. Gimana kerjanya hari ini?" Ibu Kim menghampiri anak semata wayangnya kemudian mencium kedua pipi lelaki itu. Hanbin hanya mampu tersenyum pasrah.
"Kaya biasa, Mah. Ngga ada yang penting-penting banget kok. Hanbin cuma koreksi kerjaan pegawai2 Hanbin." Hanbin berucap santai, sebelah tangannya membelai kening sang putri agar beberapa peluh hilang.
"Yaudah Mah, aku pulang langsung ya? Habis ini mau kerumah Bobby." Sang ibu mengangguk kemudian mencium kedua pipi putranya.
"Buruan cariin Sela ibu baru, udah 3 tahun jomblo apa ngga bangkotan kamu tuh." Wanita paruh baya itu berbisik membuat Hanbin hanya bisa tertawa dan langsung masuk ke mobil. Hanbin mendudukkan Sela di sebelah kemudi dengan tangannya yang asik mengambili permen kapas.
"Ayah ayah... tadi Cela dapet tugas dicuruh gambal ayah cama ibu tapi Cela cuma punya ayah." Gadis itu mengoceh polos membuat sang ayah menghela nafas panjang sambil tersenyum getir.
Tangan lelaki itu terulur untuk membelai kepala sang putri, tidak ada tanda kesedihan sedikitpun karena Sela memang masih sangat polos. Seandainya saja Hanbin bisa memutar waktu untuk memperbaiki semuanya.
"Sabar ya, sayang. Kalau Ayah ketemu sama yang cocok jadi ibu Sela, nanti ayah kenalin sama Sela." Hanbin berucap lirih, sedangkan Sela tersenyum girang tidak sabar untuk menunggu hari tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔
Fanfic"Kita berdua sama-sama pernah terluka. Bagaimana jika kita berdamai dan melangkah ke depan bersama?" ㅡ Kim Hanbin