17. She's Dying Inside

255 47 0
                                    

"Sayang, kamu ngga papa?" Jaehyun menatapmu khawatir, justru kamu langsung mendengus kesal dan kembali mengobati memar di wajah tampan Jaehyun. Tidak lucu jika besok di acara pertunangan sederhana kalian, Jaehyun terlihat babak belur.

"Aku tuh ngga papa. Yang penting tuh kamu, kalo besok memar kan ngga lucu juga." Kamu masih tetap mengobati Jaehyun. Kekasihmu itu menatapmu lekat, mengamati bagaimana tiap inchi sudut wajahmu yang begitu sempurna, sekali lagi Jaehyun merasakan kehangatan yang menjalar, dia begitu mencintaimu, namun memang kesalahan yang ia lakukan akan sangat berdampak pada hubungan kalian jika kamu mengetahui semuanya. Jaehyun benar-benar menutup rapat agar dirimu masih bisa digenggam olehnya.

Perlahan Jaehyun menggenggam tanganmu yang masih bergerak mengobati lukanya. Jaehyun tersenyum menatapmu, kamu tentu saja bingung namun tatapan Jaehyun selalu berhasil menenangkan.

"Makasih ya, makasih udah mau nerima lamaranku." Jaehyun berucap tulus. Kamu tersenyum menatap Jaehyun tanpa menjawab, akhirnya kamu kembali mengulurkan tangan untuk mengobati Jaehyun.

"Jeff... boleh aku tanya?" Kamu bertanya pelan pada Jaehyun, bagaimana pun sekhawatir-khawatirnya kamu pada Jaehyun, tentu saja kamu memikirkan perkataan Hanbin. Tentu saja kamu takut sebagai wanita, apa lagi Jaehyun adalah lelaki yang saat ini akan menjadi suamimu.

"Tanya aja, Sayang." Jaehyun tersenyum lembut.

"Ehm... apa yang dibilang Kak Hanbin, ngga bener kan?" Kamu menatap Jaehyun bersungguh-sungguh, kamu bisa melihat raut terkejut Jaehyun karena dia tidak mengira bahwa kamu akan menanyakan ini.

"Hahaha... apa sih, Na. Pertanyaan kamu lucu." Jaehyun mengalihkan pandangannya. Sial, dia tidak siap untuk pertanyaan yang datang secara mendadak seperti ini. Kamu menatap Jaehyun, kekasihmu tidak menjawab pertanyaan yang kamu ajukan.

"Jeff, jawab." Kamu menatap tegas pada Jaehyun, Jaehyun langsung menatap padamu.

"Sayang, ngga mungkin aku selingkuh. Aku cinta banget sama kamu." Jaehyun menggenggam tanganmu, menatap pada tanganmu, tidak sekalipun menatap padamu. Kamu menggigit bibirmu ragu. Apakah Jaehyun berbohong?

"Jeffryㅡ"

BRAK!

"Ya ampun, nak Jaehyun. Kamu ngga papa? Katanya Bobby kamu habis dipukulin orang ya? Ya ampun, mantu kesayangan ibu, ganteng-ganteng jadi luka bibirnya."

"Siapa yang berani mukulin mantunya ayah?!"

Percakapanmu dan Jaehyun terputus karena ayah dan ibumu langsung masuk begitu saja ke kamarmu. Mereka masih lengkap menggunakan pakaian rapih, bahkan koper masih diletakkan di pintu kamarmu menandakan mereka baru saja sampai dari perjalanan panjang.

"Jaehyun ngga papa kok, ayah ibu. Udah biasa ada yang coba ngerebut Nana dari Jaehyun." Jaehyun tersenyum semanis mungkin kemudian menjabat tangan kedua orangtuamu.

"Jaehyun udah ngga papa. Ayah sama ibu bisa istirahat, besok Jaehyun kesini sama ayah ibunya Jaehyun pagi-pagi jam 9." Jaehyun tersenyum menginformasikan, ibumu menatap pada calon menantunya bersimpatik.

"Udah, kamu nginep disini aja ya? Biar ngga kecapekan." Ibumu mengelus pipi Jaehyun yang terlihat mulai memar, namun Jaehyun langsung menggeleng sopan.

"Jaehyun mau nyiapin berkas buat kenaikan pangkat, ibu. Jadi Jaehyun sekalian pamit ya." Jaehyun membungkuk sopan, sedangkan ayahmu langsung menepuk pundak Jaehyun begitu bangga.

"Ya ampun, ini loh yang bikin ayah suka sama kamu. Kamu anaknya pekerja keras banget." Ayahmu tertawa, begitu juga dengan ibumu. Namun kamu hanya bisa terdiam karena merasa ada yang menjanggal dari Jaehyun. Akhirnya Jaehyun berpamitan, dia mengecup singkat pipimu tanpa berkata apa-apa. Kamu tau, Jaehyun menghindarimu.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang