Hanbin meminum sekaleng beer di tangannya, mengamati pergerakan Bobby yang sedari tadi asik bermain dengan stick PS. Meskipun mata Hanbin tertuju pada Bobby, namun pikiran lelaki itu melayang tidak tentu arah. Hanbin memikirkanmu, banyak sejuta pertanyaan di benak lelaki itu seperti mengapa kamu disini? Dan siapa lelaki yang menggandeng tanganmu?
Hanbin memperhatikanmu dalam diam hari ini, entah mengapa kamu mengingatkannya pada seseorang, seseorang yang berusaha Hanbin lupakan dan seseorang yang sudah meninggalkan Hanbin dan Sela. Hanbin membuang nafasnya kasar.
"Sela kemana, Bin?" Bobby bertanya disela-sela aktifitasnya.
"Di rumah. Sama Mbak Dinah, baby sisternya. Hari ini Mbak Dinah cuma bisa dateng sore makannya tadi gue titipin Mamah." Hanbin menjawab apa adanya, nampaknya Bobby malah lebih memilih untuk asik dengan permainan yang sedang berlangsung.
Hal tersebut tidak begitu membuat Hanbin kesal karena nyatanya Hanbin juga memiliki banyak pikiran di benaknya. Lelaki itu terus menimbang-nimbang mulai darimana ia harus bertanya.
"Bobb..." Hanbin akhirnya membuka suara.
"Hmmm..." Bobby hanya menyahut seadanya karena lelaki itu masih asik dengan PS di depannya.
"Cewek tadi itu... siapa?" Hanbin bertanya sedikit ragu, Bobby langsung menghentikan permainannya dan menatap sahabatnya itu lekat.
"Lu amnesia apa gimana sih? Itu si Nana, adek gue. Masa lupa?" Bobby tertawa kencang, sedangkan Hanbin langsung terbelalak kaget.
"Sumpah itu Nana? Kok beda banget? Kayanya dia karyawan baru di tempat gue deh, Bobb." Hanbin benar-benar terkejut, pasalnya tepat sekitar 9 tahun yang lalu, Nana masih menggunakkan seragam sekolah saat Hanbin berkunjung ke rumah Bobby dulu. Hanbin masih ingat bagaimana Nana dulu memiliki penampilan yang sangat berbeda. Hanbin sejenak berfikir bahwa ternyata itu memang Nana, yang mengganjal pikirannya seperti pernah bertemu sebelumnya. Namun Nana juga lekat mengingatkannya pada seseorang.
"Gue juga kaget pas dia pertama kali balik kesini. Mana baliknya ngga tanggung-tanggung bawa cowok ganteng pula." Satu pernyataan Bobby entah mengapa mengganggu pikiran Hanbin yang sedari tadi juga bertanya-tanya siapa lelaki yang menggandeng tanganmu.
"Yang itu tadi? Yang ke kamar Nana?" Hanbin kembali bertanya dan dijawab dengan santai oleh anggukan Bobby.
"Iya itu pacarnya. Katanya pacaran dari awal Nana ke Aussie. Gue juga ngga tau soalnya Nana anaknya suka malu soal privasinya." Bobby benar-benar berkata santai tanpa mengetahui bahwa Hanbin mengerutkan kening berfikir, ada rasa tidak suka masuk kedalam rongga dadanya.
•••
Jaehyun mengecup belakang telingamu menggoda, kamu tertawa geli sedangkan Jaehyun malah semakin memelukmu dari belakang. Niat awal untuk memijat pundakmu pupus sudah. Yang ada kini kalian duduk berdua diatas kasur dengan Jaehyun yang bersandar pada kepala ranjang dan memangkumu dengan mudah.
"Jeff ih... geli." Kamu berbalik sedikit mendorong tubuh Jaehyun, namun kekasihmu itu malah merapatkan pelukannya sambil mencium sedikit memaksa pada bibirmu.
"Aku udah lama ngga dapet jatah nih.." Jaehyun berbisik sontak membuatmu ngilu, bahkan tangan lelaki itu sudah berusaha masuk ke kemejamu.
"Jeff, ngga enak. Ada tamu... besok aja ah aku juga capek." Kamu menolak Jaehyun dengan sedikit nada bercanda membuat Jaehyun tertawa geli, lagi pula mau ditolak secara blak-blakkan pun, Jaehyun tidak akan memaksa karena menghargaimu adalah yang nomer satu untuknya.
Namun seiring dengan perkataanmu pada Jaehyun, lelaki itu sedikit terganggu mengingat ada tamu yang berkunjung ke rumahmu. Terdengar sepele namun menurut Jaehyun ada yang salah dari cara 'si tamu' memandang kekasihnya. Nalurinya begitu kuat jika berkaitan denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔
Hayran Kurgu"Kita berdua sama-sama pernah terluka. Bagaimana jika kita berdamai dan melangkah ke depan bersama?" ㅡ Kim Hanbin