20. He's A Good Player

271 47 2
                                    

Kamu tersenyum lega saat mengetahui 50% persiapan pernikahanmu sudah terlaksana, tinggal membeli cincin, cathering dan peritilan kecil lainnya. Kamu benar-benar tidak mengangka jika kamu akan menikah sebentar lagi dengan Jaehyun. Lelaki yang tidak pernah kamu bayangkan sama sekali.

Dulu kamu tidak pernah sekalipun berangan bisa membangun sebuah rumah tangga, karena bagimu, hidup yang stabil sudah sangatlah cukup. Namun siapa sangka Tuhan memberikan Jung Jaehyun yang begitu sempurna untukmu. Lelaki yang sangat mencintaimu dan menerimamu apa adanya. Setidaknya seperti itu dia di matamu bukan?

Kamu melangkah pelan menuju ruang mesin foto kopi karena ada beberapa file yang perlu kamu gandakan. Perlahan kamu masuk dan nampaknya ruangan sedang sepi. Akhirnya kamu melenggang dengan santai sambil bersenandung senang. Entah mengapa perasaanmu sangat bahagia, persiapan pernikahanmu dengan Jaehyun yang lancar membuat moodmu sangat baik. Belum lagi Jaehyun dan kamu tidak berdebat besar mengenai masalah-masalah sepele soal persiapan kalian.

"Loh... mesinnya baru?" Kamu bergumam pelan saat melihat mesin foto kopi sudah berganti. Akhirnya dengan pelan kamu mempelajari operasi mesin itu perlahan, sedikit kebingungan tentu saja.

"Tombolnya di sebelah sini." Satu suara baritone mengagetkanmu. Kim Hanbin masuk ke dalam ruangan kemudian dengan telaten mengajarimu.

"Tombol on/offnya disini, ditunggu dulu, habis itu masukin kertasnya, tinggal dipilih scan hitam putih atau warna, berapa kali ganda terus dienter aja. Udah deh. Cuma tombolnya doang yang beda, Na." Ucap Hanbin tersenyum menatapmu, kamu yang memperhatikan lelaki itu mengajarimu, sekilas terpesona dengan bagaimana bentuk sempurna wajah Hanbin. Kamu baru menyadari bahwa hidung lelaki itu sangat tinggi dipadu dengan bibir pink tebal yang lucu. Kim Hanbin memang tampan.

"Nana?" Hanbin memanggilmu yang masih mematung mengamati wajah Hanbin dari dekat, karena sadar akhirnya kamu menggelengkan kepala untuk memfokuskan diri kembali.

Hanbin tersenyum menatap pipimu yang memerah, rasanya ia sangat ingin merengkuhmu ke dalam pelukannya, namun ia tau bahwa ia tidak boleh gegabah. Hanbin harus mendapatkanmu dengan cara yang benar. Toh kalian berdua baru saja berdamai untuk masalah tempo hari yang melibatkan Hanbin dengan urusanmu dan Jaehyun.

"Nana ngerti?" Hanbin kembali membuka suara karena alih-alih menjawab, kamu malah terdiam. Kamu pun mengangguk mengerti dan segera mempraktekkan sesuai intruksi Hanbin.

Hanbin mengamatimu dengan seksama, sesekali ia menyibukkan diri untuk membuat dua cangkir kopi, untukmu dan dan dirinya sendiri.

"Nana, sabtu besok kita berdua ke Depok. Ada penyuluhan dan pelatihan penulisan. Kita bakal kesana nginep sehari." Hanbin kembali membuka percakapan sambil memberikan secangkir kopi yang ia persiapkan untukmu. Kamu nampak berfikir di temani suara mesin foto kopi yang masih bekerja.

"Itu barengan sama konser Day6 kan ya, Kak?" Kamu baru teringat jika hari itu, kamu harus menghadiri konser Brian, bisa mati jika Brian tau kamu tidak bisa datang.

"Iya. Kemarin Bobby ngajakin aku, tapi ya ngga bisa kan, karena ada tugas kantor mendadak?" Hanbin berucap santai sambil menyesap kopinya perlahan, kamu mendengus kesal. Yah siap-siap saja Brian akan mengirimi terror padamu.

"Yaudah Na, aku balik ke ruanganku dulu ya." Hanbin berpamitan, kamu mengangguk sopan. Kemudian sejenak, kamu merasakan kehangatan dari pucuk kepalamu, Hanbin tersenyum sambil mengacak ranbutmu gemas. Hatimu bergetar, begitu juga dengan Hanbin.

Akhirnya Hanbin melangkah perlahan, namun saat satu langkah keluar dari ruangan, Hanbin kembali membalik badannya menghadapmu, menangkap basah dirimu yang masih mematung mengamati Hanbin.

Baik kamu dan Hanbin terjebak saling beradu tatapan, bibir Hanbin sedikit terbuka hendak mengatakan kalimat, namun hanya sekedar angin yang keluar dari bibir pink Hanbin.

"Nana... aku udah ganti mesin foto kopinya, aku ngga mau lihat kamu kesusahan lagi." Hanbin kemudian mengalihkan pandangannya malu, pipinya memerah padam, begitu juga denganmu yang hanya menunduk ke arah lantai. Kim Hanbin, lelaki itu memporak porandakan pertahananmu.

•••

"Halo sayang..." Jaehyun tersenyum mengangkat teleponmu saat namamu tertera disana, tubuh telanjang lelaki itu berbalut selimut tebal dengan Hyuna yang ada di sampingnya, memeluk erat tubuh Jaehyun.

"Jeff, weekend ini aku harus ke Depok. Ada tugas kantor, nginep disana." Kamu berucap sedih sambil membuka beberapa dokumen di meja kantormu, kamu bisa membayangkan bagaimana Jaehyun pasti sedih sekarang, pasti lelaki itu sedang bergumal sibuk di kantornya.

"Yah... ngga jadi nonton Brian dong." Benar, Jaehyun tentu saja sedih karena Brian dan bandnya merupakan salah satu grup favorit kalian berdua. Namun salah jika kamu mengira lelaki itu bergumal dengan kertas di kantor. Nyatanya lelaki itu dengan santai sedang ada di kamar hotel bersama Hyuna, sama-sama polos tanpa sehelai benang pun di balik selimut.  Hyuna yang masih memeluk tubuh Jaehyun tentu saja menyimak percakapan mereka berdua, diam-diam wanita itu tersenyum.

"Iya maaf ya, nanti kita nonton yang di kota lain deh. Kamu nonton aja sama Mas Bobby ngga papa kok." Kamu benar-benar merasa bersalah. Tidak bisa berbohong jika Jaehyun juga kecewa karena ingin menghabiskan waktu bersamamu.

"Ngga ah. Ngga ada kamu ngga seru. Weekend aku pulang aja ke rumah deh kalo gitu." Jaehyun berbohong, mungkin ia akan menghabiskan waktu weekendnya bersama Hyuna atau sekedar pergi ke tempat hiburan malam bersama Johnny.

Akhirnya kamu dan Jaehyun mengakhiri telepon dengan Jaehyun yang berjanji akan menjemputmu sepulang kantor. Jaehyun mendengus kesal, batal sudah rencana kencannya denganmu, dan menurut Jaehyun, itu sangat menyebalkan. Jaehyun lebih suka menghabiskan waktu bersamamu sejujurnya.

"Ngga jadi nonton Day6?" Tiba-tiba Hyuna membuka suara menyadarkan Jaehyun bahwa masih ada orang lain ruangan hotel ini.

"Iya ngga jadi." Jaehyun menjawab singkat sambil memainkan handphone untuk membalas beberapa email dari pekerjanya.

"Mending nonton sama aku aja, ada tiket gratis kan? Sayang kalo di buang, toh aku juga suka Day6." Hyuna mencoba merayu Jaehyun, siapa pula yang tidak mau mendapatkan kesempatan emas untuk menonton band terkenal?

"Rawan, bisa di liat orang yang kenal aku sama Nana." Jaehyun masih menjawab seadanya. Hyuna mendengus kesal namun gadis itu tidak hilang akal.

"Selow kali, Jae. Kan bisa alasan kalo aku ini sodara kamu. Ya? Please? Daripada nganggur malem minggu ngga jelas?" Hyuna memainkan ibu jarinya di atas kulit porselen Jaehyun menggoda. Jaehyun mendengus kesal akhirnya berfikir sejenak, lagi pula mengajak Hyuna bukan ide yang buruk.

Jaehyun mengangguk membuat Hyuna memekik riang dan mengecupi bibir Jaehyun sebagai ucapan terimakasihnya. Tentu saja sebagai lelaki, Jaehyun menerima kecupan itu dengan senang hati, tangannya memeluk pinggang telanjang Hyuna untuk merapatkan tubuh padanya. Sedangkan sebelah tangannya yang bebas menekan tombol telepon.

"Halo Brian..." iya, Jaehyun menelpon Brian.

"Eh, bro. Gimana?" Brian diseberang sana yang masih bersama Dahyun di sebuah rumah makan tertutup segera merapatkan tubuh satu sama lain untuk mendengarkan dengan seksama apa yang Jaehyun akan katakan.

"Nana weekend ini ternyata ada tugas kantor jadi ngga bisa nonton lu. Gue dateng ya sama sepupu?" Jaehyun bertanya ragu, sedangkan Brian dan Dahyun langsung bertukar pandangan satu sama lain.

"Yah ngga seru dong ngga ada Nana. Tapi ngga papa deh. Lu sama sepupu siapa?" Brian iseng bertanya, jika perkiraannya tepat, maka itu adalah Hyuna, gadis yang di ceritakan Hanbin lewat telepon beberapa saat yang lalu.

"Hyuna namanya. Boleh gak nih?" Jaehyun menjawab santai, sedangkan Brian dan Dahyun langsung menahan diri untuk tidak mengumpat pada Jaehyun, mereka harus bersikap biasa saja agar semua terlihat normal.

"Wah... boleh boleh. Cewek ya, bro? Cantik gak? Kenalin dong. Jomblo nih gue." Brian iseng mengerjai Jaehyun, namun Jaehyun malah tertawa di seberang sana.

"Udah punya suami anjir." Jaehyun berucap santai, Dahyun yang mendengar langsung sontak bangkit dari kursinya, rasanya benar-benar ingin mengumpat, begitu juga dengan Brian yang kini memejamkan matanya lekat-lekat. Jung Jaehyun sudah gila.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang