5. Quality Time

375 55 4
                                    

"Anjir buluk banget lu!" Kamu berkata secara otomatis saat Brian memasuki halaman rumahmu, lelaki itu tertawa sambil menunjukmu tidak terima.

"Anjir ya! Empat tahun ngga ketemu, sekalinya ketemu, gue di katain buluk!" Brian mendekat kearahmu kemudian mengacak rambutmu gemas. Kamu sempat melayangkan protes sebelum akhirnya Jaehyun malah tertawa lepas merapihkan rambutmu.

"Ini yang namanya Jaehyun ya? Atau Jeff nih gue panggilnya?" Brian mengulurkan tangan pada Jaehyun kemudian menyatukan tangan mereka untuk bersalaman.

"Brian kan? Panggil aja Jaehyun boleh, Jae atau Jeffry terserah." Jaehyun tersenyum mengambut uluran tangan Brian. Kemudian Brian mendudukkan dirinya di salah satu kursi teras.

"Jeffry aja deh ya. Kalo Jae ntar sama kaya temen se band gue kan ngga lucu. Btw lu ganteng-ganteng gini mau aja sih sama Nana." Jaehyun tertawa renyah bersama dengan Brian, sedangkan kamu langsung memukuli lengan Brian secara brutal.

"Nana cantik kok. Cantik banget." Jaehyun menjawab, sontak membuatmu langsung terdiam dengan pipi yang memerah padam. Brian menganga tidak percaya, karena sebagaimana Brian mengenalmu, ia tahu persis bagaimana seluk beluk kelakuan absurdmu.

"Anjir. Ini cinta buta sih emang. Tapi gue akuin sih elu agak cantik habis pulang dari Aussie. Jangan-jangan Jeffry yang bikin lu cantik?" Brian asal menebak, kamu langsung menangguk.

"Emang. Jeffry yang bikin gue berubah banget." Kamu tersenyum, Jaehyun menggenggam tanganmu erat tersenyum padamu. Baik kamu dan Jaehyun sama-sama tau bahwa ada cerita yang begitu pedih tertoreh dari kisahmu dan Jaehyun membawamu kesebuah titik terang.

"Eeeii-Yooo wassap everybodey Dahyun in da Hauzeee!!!" Dahyun membuka pagar rumahmu berseru ceria. Kamu langsung bangkit berteriak bersamaan dengan Dahyun yang berlari langsung memelukmu.

"Ya ampun lu sekarang kurus banget! Tapi sumpah sekarang cantik banget, Na. Aji mumpung banget pulang dari Aussieㅡ eh ini pasti Jeffry ya! Hai Jeff!" Dahyun berseru girang, bahkan belum sempat kamu menjawab, Dahyun sudah mengulurkan tangan untuk menjabat Jaehyun.

"Wah gila sih. Lu cantik banget, mana rambutnya sekarang pendek jadi seger liatnya." Dahyun masih mengagumimu, membalik badanmu dan memutarnya kembali.

"Ehem gue di cuekin." Brian berdehem membuat Dahyun langsung tertawa dan menepuk keras pundak Brian hingga lelaki itu hampir terjungkal kaget.

"Wih artis kita udah pulang! Gimana bos bandnya? Kenalin dong sama yang namanya Wonpil, ganteng banget buset sumpah!" Dahyun mendudukkan dirinya di samping Brian karena ada maunya. Sedangkan kamu kembali duduk di samping Jaehyun yang langsung merangkul pundakmu menuju ke pelukannya.

"Cerewet banget ya..." Jaehyun berbisik pelan, kamu tertawa kemudian mengangguk setuju.

Malam ini kalian berempat melaluinya dengan penuh kegembiraan, bahkan Brian mentraktir Pizza dan beberapa kaleng beer karena kesuksesan bandnya yang melejit. Kalian saling tertawa mengabaikan fakta bahwa di dalam sana Bobby ingin sekali melempar benda dari lantai 2 karena kalian sangat berisik. Bobby sempat berfikir untuk pergi menyusul Hanbin yang baru saja pulang, namun bertemu Sela bukan ide yang bagus. Pasti gadis kecil itu akan mencoret-coret wajah Bobby, main salon-salonan katanya.

"Eh ini nih, gue ada tiket buat kalian. Bulan depan Day6 mau ada konser di BSD. Dateng yak? Terus ini ada dua lagi buat Kak Bobby, kasih aja biar dia ngajak siapa gitu kek. Biar gak jomblo banget." Brian menyerahkan 6 lembar tiket pada kalian, tentu saja kamu dan Jaehyun meloncat kegirangan karena kalian sangat menyukai band dari sahabatmu itu, kualitas musiklah yang membuatmu dan Jaehyun jatuh hati.

"E tapi, Bri. Ngomong-ngomong soal konser, gimana kalo sebelum konser rambut lu gue cat dulu. Gue dapet sponsor baru nih, tapi gue belum bisa nerima. Takutnya kualitas catnya jelek. Gue coba di elu ya?" Dahyun merayu Brian, sontak Brian menggeleng keras.

"Ogah anjir! Ntar gue dimarahin agensi lagi! Terakhir gue jadi bahan percobaan lu, gue udah kaya kebotakan dini. Gak gak!" Brian benar-benar menolak hingga memundurkan kursinya untuk menjaga jarak.

"Ya elah... gratis nih. Lu minta warna apa aja gue ladenin dah." Bukan Dahyun jika pantang menyerah, Brian tetap menolak keras hingga bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menjauh, tentu saja Dahyun mengejar tetap memaksa. Membuatmu dan Jaehyun tertawa geli.

Jaehyun mengeratkan pelukannya padamu kemudian mengecup keningmu penuh kasih sayang. Lelaki itu sesekali juga menghirup aroma shampoo yang baru saja kamu gunakan tadi sore. Nyaman, itu yang kalian berdua rasakan. Menikmati momen kalian tanpa tahu kejadian apa yang sedang menunggu kalian kedepannya.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang