36. That Sweet Lips

230 41 1
                                    

"Makasih ya. Maaf udah ngerepotin." Kamu berucap pelan saat sudah sampai di depan rumahmu. Kamu masih menunduk namun tanganmu dengan cekatan segera meraih tas untuk turun dari mobil Jaehyun. Namun sebelum berhasil membuka pintu, Jaehyun menahan tanganmu. Kamu menatap padanya begitu pula Jaehyun yang menatap lekat padamu.

"Mau aku temenin dulu? Aku tau kamu masih ngga baik-baik aja." Jaehyun membelai pipimu lembut, kamu menunduk karena bagaimana pun, kamu tidak bisa berbohong pada Jaehyun. Kalian sudah terlalu lama bersama hingga Jaehyun tau persis jika kamu berbohong. Palan kamu akhirnya menggeleng, tidak mau merepotkan Jaehyun.

"Aku udah banyak ngerepotin kamu. Kamu pulang aja." Kamu berucap lirih membuat Jaehyun menghela nafas khawatir.

"Aㅡ"

Dok dok dok!

Beberapa ketukan keras mengalihkan perhatianmu dan Jaehyun. Itu ayahmu, ia mengetuk kaca pintu mobil mewah Jaehyun, melotot tidak terima saat melihatmu berdekatan dengan Jaehyun lagi. Kamu menghembuskan nafas kasar, seharusnya kamu menurut pada kemauan awalmu untuk tidak pulang dan menyewa kamar hotel saja.

Kamu turun dengan perlahan, kemudian Jaehyun juga turun bermaksud untuk memberi salam pada ayahmu. Namun belum sempat apa-apa, ayahmu sudah meraih kerah baju Jaehyun dan mengepalkan tangannya.

"Kamu mau ngapain lagi sama anak saya?!" Intonasi ayahmu semakin meninggi, kemudian kamu cepat-cepat melepaskan tangan ayahmu dari kerah Jaehyun dan berdiri di antara mereka berdua, kamu melindungi tubuh Jaehyun di belakangmu membuat ayahmu kebingungan, dan gelitik kebahagiaan dirasakan oleh Jaehyun. Dia mati-matian menahan senyum bahagia.

"Jangan, yah. Jaehyun udah nolongin aku, hari ini berat banget buat aku. Please sekali ini aja ngga ribut, yah. Ayah harus makasih sama Jaehyun karena udah nganter aku pulang. Kalau engga, mungkin aku ngga akan pulang malem ini.

Kalau ayah mau ngehajar orang, harusnya itu Mas Bobby. Mas Bobby udah terlibat buat bohongin aku." Kamu berucap penuh emosi namun dengan intonasi yang tenang. Ayahmu mengamati wajahmu yang memang terlihat begitu berantakan, sembab dan merah bekas menangis. Ayahmu kembali menghembuskan nafasnya keras. Siapa lagi yang berani mempermainkan anak gadisnya.

"Masuk ke kamar. Jaehyun, kamu ikut saya ke dalem. Kita butuh bicara." Ayahmu berucap acuh kemudian berlalu masuk ke dalam rumah.

Jaehyun meraih tanganmu kemudian menatapmu dengan lekat, "kamu ngga papa?"

Jaehyun bertanya karena memang ia sangat khawatir. Kamu hanya mampu mengangguk seadanya, kamu sadar bahwa alih-alih mengkhawatirkan keadaannya setelah ini, Jaehyun lebih khawatir padamu. Kamu tau hanya saja sudah terlalu lelah.

Akhirnya kalian berdua memasuki rumahmu, Jaehyun patuh untuk duduk manis di ruang tamu yang sudah lama tidak ia singgahi. Sedangkan kamu langsung masuk ke dalam kamar, melangkah dalam diam tanpa terasa satu tetes air mata kembali turun. Sakit.

•••

"Jadi gitu Om, Jaehyun disini cuma mau nolongin Nana. Jaehyun tau diri buat ngga mengharapkan lebih dari Nana. Cuma Jaehyun ngga terima kalau Nana dijahatin, Nana dibohongin. Jaehyun emang pernah bohongin Nana, tapi Jaehyun janji buat ngga ngulangin lagi." Jaehyun berucap pada Ayahmu yang mendengarkan dengan seksama apa yang terjadi padamu. Tentu saja ayahmu shock berat melihat matamu yang begitu sembab, apa lagi kamu langsung naik ke kamar tanpa berbasa-basi. Hampir saja Jaehyun kena sasaran jika kamu tidak berkata bahwa Jaehyun lah yang menolongmu.

Ayahmu menghembuskan nafasnya keras, tangannya mengepal rasanya ingin menghajar Kim Hanbin.

"Om kenal Hanbin lebih lama dari Om kenal kamu, dan Om antara percaya ngga percaya karena setau Om, Hanbin bilang kalau dia udah cerai sama istrinya. Kamu jangan berani-beraninya bohong ya?!" Ayahmu menunjuk tegas Jaehyun yang kemudian dengan cepat menggeleng.

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang