22. I Don't Wanna Be You

247 49 0
                                    

Kamu melangkah masuk bersama Dahyun, konser sudah mulai sejak sepuluh menit yang lalu. Dahyun menggenggam tanganmu untuk membelah lautan manusia, menuruti perintah Hanbin yang barkata bahwa mereka ada tepat di tengah-tengah venue.

Kamu menurut saja sambil mendengarkan lantunan lagu yang terdengar, bahkan kamu bisa melihat bagaimana berkarismanya Brian di atas panggung. Pun sesekali kamu mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselmu.

Brian benar-benar menawan, bahkan banyak gadis meneriakkan namanya, menjerit kesana kemari memuja Brian. Kamu hanya mampu tertawa geli karena sesempurnanya Brian di mata mereka, Brian tetaplah Brian yang nakal di matamu. Anak kecil yang suka mengambil mangga dari pohon tetangga.

Dahyun tersenyum menatapmu, membiarkan kamu untuk menikmati momen sejenak. Mata Dahyun berair panas, bagaimana bisa dia harus menghadapkanmu pada kenyataan selanjutnya? Senyummu begitu polos dan sangat ceria, Dahyun tau persis kamu adalah gadis yang sangat baik, dan kamu berhak untuk mendapatkan yang terbaik pula. Jika Dahyun menyembunyikan semua ini, sama saja dia menjahatimu.

"Woy!"

Baik kamu dan Dahyun terkejut dengan seruan dari Bobby. Kamu bisa melihat Bobby datang dengan Hanbin yang tersenyum polos padamu.

"Jadi dateng lu?" Bobby bertanya padamu sambil tersenyum, kemudian sebelah tangan kakakmu itu membelai lembut kepalamu membuatmu bertanya-tanya dan sedikit menghardik takut. Tidak biasanya Bobby memberikan kasih sayang padamu berupa skinship.

"Apa si pegang-pegang. Mahal ya pegang gue tuh." Kamu menjulurkan lidah, Bobby tertawa kemudian mengapit lehermu dengan tangannya. Bobby menatapmu sendu, bagaimana bisa gadis sebaik kamu dihianati habis-habisan oleh calon suamimu sendiri?

Akhirnya Hanbin, Bobby dan Dahyun sama-sama bersepakat untuk membiarkanmu menikmati konser dulu, sambil mata mereka sesekali mengawasi Jaehyun yang masih terlihat bermesraan dengan Hyuna. Memang benar jika Jaehyun tidak mengira bahwa tingkahnya tidak akan ketahuan karena banyaknya lautan manusia di venue. Tapi Hanbin dan Bobby sudah mengawasi Jaehyun dari awal.

Saat encore sudah dimulai, Hanbin mulai mendekat padamu, memposisikan dirinya di sebelahmu, kamu yang sadar langsung tersenyum menatap Hanbin. Hanbin mematung beberapa saat melihat wajahmu yang begitu cantik diterpa redupnya cahaya venue. Hanbin segera menggelengkan kepalanya, ia harus tetap terfokus pada rencana awal.

"Nana..." Hanbin mendekat pada telingamu dan berbisik, kamu hanya mendongak menatap Hanbin tanpa menjawab.

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu, tapi please janji sama aku buat ngga terlalu sedih dan apapun yang kamu tau setelah ini, ini yang terbaik buat kamu. Aku bakal selalu ada di sisi kamu." Hanbin menggenggam tanganmu bersungguh-sungguh.

"Apa sih kak?" Kamu menatap Hanbin kebingungan, namun alih-alih menjawab, Hanbin mengulurkan jari kelingkingnya padamu, kamu tertawa kecil kemudian menyambut jari kelingking itu untuk berjanji.

Perlahan, Hanbin merangkul pundakmu kemudian menggeser posisimu hingga berbalik ke kanan. Detik itu juga, udara di sekitarmu langsung terasa hilang, kakimu langsung terasa lemas bukan main, jantungmu bergetar hebat. Kamu melihat pemandangan yang tidak pernah kamu bayangkan selama ini, Jaehyun berciuman dengan wanita lain. Duniamu seakan runtuh begitu saja.

•••

Hanbin masih menggenggam tanganmu, khawatir dengan keadaanmu karena kamu masih mematung selama beberapa saat tanpa menunjukkan emosi sedikitpun. Rasanya Hanbin ingin membawamu pergi dari sini daripada harus melihat kilat matamu yang menyakitkan. Kamu mematung menatap Jaehyun yang masih asik bergumal dengan jarak kurang lebih 15 meter. Kamu tau persis itu Jaehyun, kamu hapal bagaimana bentuk siluet lelaki itu, caranya tersenyum, bahkan caranya mencumbu.

Perlahan kamu melepaskan genggaman tangan Hanbin, melangkah mendekat ke arah Jaehyun dengan mata yang semakin memanas. Setiap langkahmu mendekat, semakin jelas pula bahwa lelaki itu adalah Jung Jaehyun, calon suamimu.

Jaehyun yang asik mengecupi bibir Hyuna terkejut saat pundaknya kamu tarik, Jaehyun bukan main mematung saat menatap matamu yang sudah mengeluarkan air mata. Tidak terisak sama sekali, emosimu sangat bercampur dalam diam, hanya air mata yang mampu menetes mengeluarkan emosimu. Hyuna yang melihatmu juga ikut terkejut kemudian menyembunyikan diri di balik punggung Jaehyun ketakutan.

"Nana... sayang..." Jaehyun mendekat kearahmu, kamu memundurkan langkah dan menyentak kasar saat Jaehyun berusaha merengkuhmu dalam pelukannya.

"Sayang, aku bisa jelasinㅡ"

PLAK!

Entah apa yang ada di pikiranmu, tanganmu tiba-tiba langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke pipi Jaehyun hingga lelaki itu mematung. Merasakan pipinya yang memanas, bukan masalah perih yang menjalar disana, tapi bagaimana rasa sakit di hati langsung membeludak disaat yang bersamaan. Jaehyun sadar bahwa dia sudah mengecewakanmu begitu dalam. Begitu juga Hanbin yang langsung terdiam menyadari bagaimana hancurnya dirimu saat ini, ia bisa melihat pundakmu yang bergetar menahan emosi.

Kamu giliran menatap Hyuna yang sedari tadi berlindung di balik tubuh Jaehyun, kamu menatap dengan seksama wajah wanita itu. Akal sehatmu masih bekerja, kamu tidak ingin terlihat seperti wanita bar-bar yang akan menghajar sesama wanita di tempat umum. Jika itu terjadi, tidak ada bedanya derajatmu dengan Hyuna.

Jaehyun berusaha untuk kembali meraih tanganmu, tanpa berkata apa-apa, kamu membalik badan kemudian dengan cepat keluar dari venue, menembus keramaian orang-orang yang masih menikmati sesi encore. Hatimu remuk, sesak begitu terasa hingga sakitnya menjalar ke ujung jemari. Kamu memberikan segalanya pada Jaehyun, seluruh hidupmu, seluruh kekurangan dan kelebihanmu, seluruh hatimu. Namun dalam hitungan detik, semua terhempas begitu saja sangat perih.

Kamu merasa begitu percuma selama ini memberikan segalanya pada Jaehyun, begitu pula pada dirimu sendiri yang merasa membali tidak berarti. Menyalahkan semesta yang begitu kejam padamu, menyalahkan nasibmu yang begitu menyesakkan. Bahkan kamu tidak ingin menjadi dirimu sendiri. Mengapa kehidupan begitu kejam? Mengapa kebahagiaanmu hancur begitu saja?

Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang