44. Goodbye, Kim Hanbin

301 39 3
                                    

Matamu terbuka, seiring dengan itu, nafasmu juga semakin berat mengetahui bahwa hidup masih berlangsung tanpa kamu tahu kapan akhir dari penderitaanmu. Kamu bisa melihat Bobby tertidur di ranjang kecil khusus untuk keluarga pasien. Kakakmu itu tertidur lelap sampai akhirnya kamu mendudukkan diri, Bobby ikut terbangun.

"Tidur lagi aja, Mas." Kamu menghadap pada Bobby, Bobby menggeleng pelan.

"Engga lah. Lu bangun ya gue bangun." Bobby beranjak dari kasurnya kemudian merenggangkan tubuh sambil mendekat padamu.

"Gimana? Rasanya udah enakan? Lu ngga papa kan?" Bobby menatapmu lekat, kemudian kamu tersenyum dan mengangguk, padahal itu bohong.

"Mas, aku boleh minta sesuatu ngga?" Kamu bertanya pelan, Bobby tentu saja langsung mengangguk tanpa berbasa-basi.

"Aku pengen mandi pake air biasa, jangan dikasih anget, boleh minta tolong nyalain air buat isi bathtub? Sama aku juga pengen makan pizza, boleh beliin?" Kamu menangkupkan kedua tanganmu memohon, Bobby tentu saja lemah dan akhirnya mengangguk. Ia menyalakan keran bathtub kemudian meraih jaketnya.

"Gue pergi dulu, itu bentar lagi bathtubnya penuh. Bisa kan lu mandi sendiri? Masa perlu dimandiin Hanbin lagi?" Bobby langsung berlari karena dia berniat menggodamu. Wajahmu langsung merah padam, belum sempat melayangkan protes, Bobby sudah menghilang di balik pintu membuatmu hanya mampu tersenyum walau sejenak.

Kamu perlahan menurunkan tubuhmu dari ranjang dan membuka laci, mengeluarkan lembaran kertas yang sudah kamu persiapkan, kamu taruh dengan rapih diatas ranjangmu. Kemudian kamu perlahan melepaskan infus di tanganmu pelan, beberapa tetes air mata jatuh tanpa kamu perintah. Rasanya begitu berat, bernafaspun terasa seperti beban untukmu. Kamu tidak sanggup.

Akhirnya kamu melepaskan baju pasienmu yang kini hanya tersisa tanktop dan celana pendek. Kamu melangkah dengan pasrah masuk kedalam kamar mandi, mengunci pintu dari dalam, kemudian menatap air yang sudah siap menunggu untuk kamu masuki. Kamu menatap pantulan wajahmu di air tersebut. Seluruh bayangan kehidupanmu bermunculan, bagaimana dulu kamu begitu bahagia saat kecil bersama orangtuamu, yang kemudian mereka berganti sibuk karena pekerjaan, dikucilkan habis-habisan di bangku sekolah, kehidupanmu yang tidak membaik di Australia, calon suami yang menghianatimu, kakakmu yang berbohong padamu, dan Kim Hanbin, yang melukaimu begitu dalam.

Semua bercampur menjadi satu membuat dadamu kembali berat, untuk bernafas saja sudah sangat sakit. Kamu memasukkan tubuhmu kedalam bathtub dan mulai menenggelamkan dirimu sepenuhnya. Merasakan dingin air yang semakin menusuk tubuhmu. Kamu tidak melawan sama sekali saat air semakin masuk kedalam organ pernafasanmu, kamu menangis dalam diam, merasakan air yang terus membunuhmu secara perlahan. Setiap detiknya, setiap waktunya, kebahagiaan nyatanya tidak menyambutmu. Kamu terus menangis seiring dengan air yang terus memasuki tubuhmu. Sampai akhirnya semua hilang, semua beban terangkat, semua rasa sesakmu menguap.

Selamat tinggal. Selamat tinggal Kim Hanbin...

 Selamat tinggal Kim Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Euphoria Season 1 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang