Chapter (11) // FAKTA BARU

740 64 6
                                    

"Sepahit inikah salam perpisahan yang kau beri untuk pertemuan yang manis?"

(Aileen Nathania)

J A N G A N L U P A V O T E,
K O M E N D A N S H A R E👍

Happy reading 🌻

Aileen syok ketika tau siapa orang spesial yang dikatakan Azka, ternyata orang itu adalah Thalita. "Apa mereka berdua pacaran? Tapi ... kapan? Kenapa Azka enggak cerita?" Ingin rasanya Aileen menanyakan semua itu kepada Azka, tapi ia tidak mampu mengatakannya. Semua pertanyaan itu seolah terhenti di tenggorokan, sangat sulit hanya untuk menanyakan itu, dan pada akhirnya ia hanya bisa memendam semua kegelisahan itu sendiri.

Mereka berdua berjalan beriringan, Azka tampak sangat bahagia ketika berada di samping Thalita. Lelaki itu membuka pintu mobil dan mempersilahkan gadis itu masuk. Aileen yang melihat itu pun hanya dapat mengalihkan pandangannya, ia tidak mau terlalu makan hati ketika melihat kemesraan mereka berdua.

"Eh, tenyata ada Aileen juga," ucap Thalita, gadis itu tampak kaget ketika tahu sahabat Azka juga ikut. Aileen hanya tersenyum kecut sebagai balasan dari ucapan Thalita.

"Iya, tadi aku yang ajak. Dia kan udah seminggu diskors, pasti bosen banget di rumah." Thalita hanya menganggukkan kepalanya.

"Ayo, masuk, Tha!" ajak Azka, gadis itu tampak memikirkan sesuatu.

"Aku di belakang aja, sama Aileen." Aileen kaget ketika mendengar ucapan Thalita, yang terang-terangan menolak ajakan Azka untuk duduk di samping lelaki itu.

"Kenapa, Tha? Kamu di depan aja, Aileen enggak apa-apa kok di belakang." Lagi-lagi Aileen tersenyum kecut ketika Azka mengatakan itu. Sepertinya ia tidak kuat jika terus-terusan seperti ini. Ia harus mengakhiri drama ini.

"Kamu di depan aja, Tha. Aku enggak apa-apa kok di belakang sendiri. Kamu temenin Azka aja di depan!" tutur Aileen, faktanya apa yang keluar dari mulut tidak seperti apa yang dikatakan hatinya. Sakit yang ia rasakan kini semakin menjadi.

"Ini beneran enggak apa-apa? Aku enggak enak, loh." Aileen mengangguk mengiyakan. Ia ingin cepat pergi dari sini, sungguh ini menyakitkan. Akhirnya Thalita pasrah dan duduk di depan bersama Azka.

Sepanjang perjalanan Aileen hanya diam, bukan tidak ada pembahasan di antara mereka, tetapi ia merasa muak dengan semua ini. Aileen seperti nyamuk di antara sepasang kekasih. Ia ada di sini, tapi kehadirannya seperti tidak dianggap. Mungkin jika ia lenyap dari dunia pun, keduanya takkan menyadari itu.

***

"Kita mau ke mana, Ka?" tanya Thalita, ketiganya kini berada di sebuah pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kota Jakarta.

"Gimana kalau kita main aja?" Thalita mengangguk kegirangan, ia memang jarang sekali jalan-jalan seperti ini. Kesibukan kedua orang tuanya membuat Thalita memiliki sedikit waktu bersama.

Keduanya berjalan beriringan, tanpa memperdulikan Aileen yang ada di belakang mereka. "Mereka sebenernya sadar enggak sih kalau gue juga ikut? Azka pun ternyata lebih asyik bersama Thalita," ucap Aileen dalam hati.

Melihat Azka yang tidak memperdulikannya, Aileen geram sendiri. Gadis itu menatap nyalang dua orang di depannya. Kemudian ia memutuskan untuk pergi, tidak peduli jika Azka akan mencarinya nanti. Ah, mungkin lelaki itu tidak akan mencarinya meski ia pergi.

"Aileen mana, Ka?" tanya Thalita ketika mereka sampai di area bermain, saking asyiknya ia bercerita dengan Azka membuatnya tidak menyadari keberadaan Aileen.

Ucapan Thalita membuat Azka menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ia ketika sahabatnya tidak ada. "Aku enggak tau, Tha. Kamu tunggu di sini, aku mau nyari Aileen dulu," balas Azka, baru selangkah kakinya memijak, Thalita kembali memegang lengannya.

"Aku ikut, ya? Aku takut di sini sendiri." Azka mengangguk mengiyakan, dengan cemas ia dan Thalita berlari mencari Aileen.

Mereka berjalan mengitari pusat perbelanjaan itu, semua tempat Azka masuki, tetapi hasilnya nihil, Aileen tetap tidak ketemu. Ketika keduanya hampir menyerah, Thalita teringat sesuatu.

"Ka, coba kamu telpon atau WhatsApp Aileen. Kita belum nyoba, kan?" Mendengar itu, membuat Azka langsung meraih telepon genggamnya. Lelaki itu meruntuki kebodohannya, mengapa tidak sejak tadi ia melakukan itu.

Tangannya dengan lincah menari di benda berbentuk persegi panjang itu, tidak lama terdengar suara dari seberang sana.

"Lo di mana?"

"...."

"Oke, gue ke sana." Azka menutup panggilan telpon. Lelaki itu tampak menahan amarahnya, Thalita yang menyadari perubahan mimik wajah Azka pun hanya diam.

***

Seorang gadis tengah duduk sambil memakan hot dog kesukaannya, sesekali ia meneguk thai tea yang tadi ia pesan. Saat sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba sebuah tangan mencengkram lengannya, bahkan kini hot dog itu jatuh ke lantai.

"Lo kenapa, Ka?" tanyanya pada lelaki itu.

"Enggak usah pura-pura!" Aileen mengernyit, sungguh ia tidak paham apa yang dimaksud lelaki di depannya ini.

Thalita hanya diam ketika melihat kedua sahabat itu bertengkar. Ia tidak punya keberanian untuk melerai mereka. Ia merasa bersalah, berpikir karena dirinya mereka seperti ini.

"Maksud lo apa?"

"Lo itu udah ngerusak suasana! Dengan Lo ngilang tiba-tiba itu bikin rencana gue gagal semua! Gue benci sama lo!" Gadis itu kaget, ia tidak pernah melihat Azka membentaknya seperti ini.

"Kalau tau kayak gini, gue enggak bakalan ngajak lo!" tambah Azka, kemudian lelaki itu pergi seraya menarik lengan Thalita.

"Gue juga sama kok, Ka. Kalau tau akhirnya gini, gue bakalan nolak ajakan lo," ucap Aileen dalam hati, sakit hati yang sejak tadi ia tahan, kini semakin menjadi. Ia tidak menyangka Azka akan sekasar ini padanya, karena selama hampir tujuh tahun mereka bersahabat baru sekali ini Azka bertingkah seperti ini.

Aileen menatap punggung Azka yang kini semakin jauh, ia merasa sakit ketika Azka dengan terang-terangan mengatakan jika lelaki itu membencinya.

"Apa ini akhir dari kisah kita? Sepahit inikah salam perpisahan yang kau beri untuk pertemuan yang manis?" batinnya.

To be continued ....

Salam manis dari author💕
Dwi_nrmlsary28 and tapak_Kata

Stuck Friendzone (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang