Chapter (35) // FAKTA MENYAKITKAN

966 47 17
                                    

Haii sobat literasi:'
Gimana ceritanya?
Kalian baca sampai sini, ada kritik atau saran enggak?
Kalau ada, tulis di kolom komentar yah:'
Ohh ... iyah, aku mau kasih tau, ini adalah part akhir sebelum ending yah:'
Jadi nanti kalau kalian udah baca part ini sampai habis, kalian spam next yah:'
Oke makasih, selamat membaca (^^)

________________
_________

"Jaga yang lo punya, karena kita enggak bakalan tau kapan dia diambil oleh Sang Kuasa,"

(Aldo Cakra Mahesa)

J A N G A N   L U P A   V O T E,
K O M E N   D A N   S H A R E👍

Happy reading 🌻

Azka berdiri dari kursi rodanya, ia sudah tidak peduli dengan keadaannya. Lelaki itu berjalan terseok-seok menuju gundukan tanah yang masih basah itu. Lelaki itu ingin segera mendekat dan melihat nama di atas nisan itu, ia ingin memastikan bahwa semua ini hanya mimpi.

Azka masih tidak percaya dengan kepergian Aileen, lelaki itu menyesal tidak bisa bertemu Aileen untuk terakhir kalinya. Lelaki itu terduduk lesu, ia menggelengkan kepalanya tidak terima ketika melihat nama di nisan itu. "Aileen Nathania binti Wijaya."

"Ini enggak mungkin!" pekiknya histeris, air matanya sudah meluncur bebas membasahi pipinya.

"Kenapa lo ninggalin gue secepat ini, Len! Kenapa?" Azka memeluk nisan Aileen, ia masih tidak menyangka Aileen bisa berbuat nekat seperti ini.

"Ka ... udah, ya?" ucap Thalita, mencoba menenangkan Azka yang masih menangis.

"Kenapa Aileen ninggalin aku, Tha? Dia udah janji bakalan ada untuk aku selamanya, tapi apa buktinya? Aileen malah ninggalin aku duluan," balas Azka, ia terpukul ketika tau kabar ini.

"Maafin aku, Ka. Ini semua gara-gara aku."

"Bukan salah kamu, Tha. Ini juga salah aku," imbuhnya.

"Ya udah, kita pulang, yuk?" ajak Thalita.

"Aku masih mau di sini dulu, Tha."

"Tapi--"

"Tinggalin aku sendiri di sini, Tha," sela Azka. Mendengar itu Thalita hanya bisa menghembuskan napasnya pelan. Kalau sudah begini, mau tidak mau ia harus menuruti kemauan lelaki itu.

"Oke, kalau ada apa-apa kamu telpon aku." Azka hanya mengangguk mengiyakan. Kemudian Thalita beranjak meninggalkan Azka sendiri di sana.

"Udah puas, kan?" Suara itu mengalihkan perhatian Azka. Lelaki itu berbalik dan menatap tidak suka ke arah Aldo.

"Menyesal? Enggak bakalan ada gunanya. Aileen udah pergi dan sekarang lo udah puas, kan?" cibir lelaki itu, matanya menatap tajam ke arah Azka.

"Cukup, Al. Gue ngerasa bersalah sama kejadian ini, jadi stop jangan dibahas lagi."

"Baguslah kalau lo udah sadar. Gue harap lo bisa ambil pelajaran dari ini semua," ujar Aldo, lelaki itu kemudian duduk di samping Azka. Tangannya terulur mengelus nisan Aileen.

"Aileen itu cewek paling baik yang pernah gue kenal, tapi sayang dia bodoh."

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu!" kata Azka, ia tidak terima sahabatnya dihina oleh lelaki di sampingnya ini.

Stuck Friendzone (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang