Chapter (33) // BUNGA TULIP

648 41 2
                                    

"Aku ingin bunga tulip ini melambangkan cinta kita. Abadi dan sejati."

(Thalita Aqilla Zahran)

J A N G A N L U P A V O T E,
K O M E N D A N S H A R E👍

Happy reading🌻

"Kira-kira Mama Ira kenapa, ya?" tanya Azka, lelaki itu masih dilanda kebingungan dengan sikap Ira yang menurutnya sangat berbeda, tidak seperti biasanya.

"Enggak tau. Mungkin dia lagi ada urusan, makanya langsung pulang." Azka hanya mengangguk ketika mendengar penjelasan Thalita yang terdengar masuk akal.

Azka melirik buku yang diberi Ira tadi. Saat hendak membukanya Thalita kembali membuka suara. "Ka, kamu enggak bosen di sini? Kita jalan-jalan ke taman, yuk?" ajaknya bersemangat.

"Ya udah, aku juga bosen di sini. Mau nyari udara segar." Mendengar jawaban Azka, Thalita tersenyum girang.

"Sebentar, Ka. Aku mau ambil kursi roda dulu, ya," pamit Thalita.

Thalita segera berlari keluar untuk mengambil kursi roda, meninggalkan Azka sendiri di ruangan itu. "Gue enggak sabar pengen cepat ketemu sama lo, Len. Udah lama kita enggak ketemu," batin Azka.

"Hei!" Azka tersentak ketika mendengar suara Thalita yang sudah ada di sampingnya. Lelaki itu kaget, bukannya tadi Thalita keluar? Lalu di sampingnya ini siapa? Atau jangan-jangan ....

"Aku tadi ketemu suster di luar lagi bawa kursi roda. Ya udah aku pinjam aja," ucapnya seakan tau apa yang Azka pikirkan.

"Oh, pantesan. Cepat banget."

"Pasti kamu ngiranya aku hantu, ya?" tanyanya diiringi tawa.

"Enggak, Tha. Eh, tapi dikit, sih." Tawa Thalita meledak, ternyata kekasihnya ini takut dengan hal berbau horor. Dasar.

"Jadi, kan?"

"Jadi, dong. Aku udah bosen, pengen keluar sama pacar aku," kata Azka, menggoda gadisnya.

"Kamu bisa aja, Ka." Azka mencubit pipi Thalita yang memerah, akibat gombalannya yang menurutnya biasa saja.

"Baru digoda dikit, pipinya udah merah," ujarnya seraya menunjuk-nunjuk pipi Thalita.

"Azka!" pekik Thalita antara malu dan marah digoda Azka.

"Jadi kapan kita berangkat?"

"Enggak usah! Aku malas!" jawab Thalita ketus.

"Jangan marah, Yang. Maafin aku, ya?" Tidak tega melihat raut muka Azka yang memohon membuat Thalita luluh.

"Ya udah, ayok!" Kemudian Thalita membantu Azka untuk duduk di kursi roda.

****

"Kita mau ke mana?" tanya Azka ketika keduanya ada di koridor rumah sakit.

"Ke taman."

"Enggak ada tempat lain?" ucap Azka, mendengar itu Thalita langsung menghentikan langkahnya.

"Kamu maunya ke mana?" jawabnya balik bertanya.

Stuck Friendzone (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang