"Sebenarnya, mengapa aku dipanggil kesini?"
Mereka yang ada diruangan itu tersentak kaget. Raja berdeham pelan guna menghilangkan kegugupannya.
"Sebenarnya ayahanda ingin—"
"Aku ingin kau mengikuti pelatihan Qi Yang," potong raja ketika Pangeran Yi Fei berniat menjelaskan.
"Kau sudah cukup dewasa, ada baiknya kalau kau berlatih disana. Kau tidak sendirian, Su Yu juga mengikuti pelatihan itu," sambung raja Huang. Ia tersenyum tipis melihat ekspresi Mei Yue yang tidak jauh berbeda dengan putra mahkota Yuwen, datar.
"Jadi—"
"Apa itu harus?" Potong Mei Yue cepat. Ia menatap malas sang raja sambil bertopang dagu. Yuwen dan Su Yu, kecuali Yi Fei—mendelik tajam kearah gadis itu. Sikap Mei Yue tidak sopan, menurut mereka.
Raja Huang bergeming, tidak peduli jika saat ini Mei Yue melupakan tata krama. Yi Fei juga terlihat acuh, ia hanya memandangi cawan tehnya yang telah kosong.
"Tuan, sebaiknya kau mengikuti pelatihan itu." Suara Ya Jun mengalun dalam pikiran Mei Yue.
"Kenapa?"
"Ini kesempatan yang bagus. Dengan mengikuti pelatihan itu, kau bisa menaikkan levelmu secara perlahan!"
"Baiklah, aku mengerti!"
Mei Yue menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Ekspresi yang ditunjukkannya masih tidak berubah.
"Baiklah, aku akan mengikuti pelatihan itu."
Seketika raja langsung tersenyum cerah mendengar keputusan putrinya itu.
"Bagus, bagus. Lusa kau sudah bisa berlatih disana," ucap raja yang dibalas anggukan oleh putri Mei Yue.
"Yang Mulia, bolehkah aku kembali ke paviliunku sekarang? Aku lelah dan ingin beristirahat," ucap Mei Yue sedikit memelas.
"Tentu, kalau begitu biarkan Jendral Han mengantarmu," balas raja.
"Tidak perlu, aku akan kembali sendiri." Mei Yue menolak. Ia memberi salam sebelum beranjak, menginggalkan kediaman raja. Bahkan tak perlu repot-repot menunggu raja menerima salamnya.
Setelah kepergiannya, ruangan itu menjadi sedikit ricuh.
"Apa itu sungguh kakak ketiga?Sikapnya berubah drastis," celetuk Su Yu.
"Hei, Su Yu, kau harus menyiapkan dirimu untuk besok," ujar Pangeran Yi Fei, membuat Su Yu mengernyit, tak mengerti.
"Apa maksudmu, kak?"
Yi Fei terkekeh pelan sebelum menjawab. "Dia mungkin saja akan menyebabkan masalah, jadi kau harus punya cukup kesabaran untuk menghadapinya."
"Kakak keduamu benar, pangeran Su Yu," sahut raja, setuju dengan ucapan Yi Fei barusan.
"Yuwen bahkan dibuat pusing olehnya kemarin, benar 'kan putra mahkota?" Tambah raja, ia melirik sekilas kearah putra sulungnya.
"Ya, begitulah."
•••
Mei Yue menghempaskan tubuhnya ke sebuah kursi ketika sampai di paviliun. Ekspresinya terlihat masam. Sejujurnya, ia tidak ingin mengikuti pelatihan Qi Yang. Tapi, karena Ya Jun bilang, dengan begitu ia bisa meningkatkan levelnya, tentu ia tidak akan membuang kesempatan bagus itu.
Peiyu yang melihat ekpresi masam tuannya itu, merasa sedikit aneh.
"Tuan Putri, apa ada sesuatu yang salah?"
"Tidak ada." Mei Yue menjawab singkat. Ia mengehela nafas kasar, membuat Peiyu yakin bahwa ada sesuatu yang terjadi. "Hanya saja, raja memintaku berlatih di pelatihan Qi Yang," sambungnya.
Peiyu terdiam, bukankah bagus jika tuannya berlatih disana? Mengapa tuannya itu terlihat tak bersemangat?
"Sejujurnya aku ingin menolak, tapi sepertinya itu kesempatan yang bagus," ucap Mei Yue ketika melihat dayangnya itu hanya terdiam.
Setelah itu, ia pun juga ikut terdiam. Sampai tiba-tiba sebuah ide melintas didalam pikirannya.
"Ya Jun, mari kita pergi hari ini."
"Baiklah, tuan!" Jawab Ya Jun, terdengar bersemangat.
Mei Yue berdiri, ia beranjak membuka lemari, mengambil jubah hitam yang sebelumnya ia kenakan untuk keluar dari istana. Peiyu yang sedari tadi diam, meperhatikan gerak-gerik tuannya, terbelalak.
"Kumohon jangan keluar lagi, Tuan Putri. Anda bisa mendapat masalah besar jika Putra Mahkota sampai tahu." Dayang muda itu berlutut, memohon agar tuannya tidak keluar istana untuk yang kedua kalinya.
Mei Yue berdecak kesal. Kenapa selalu saja nama Putra Mahkota yang ia dengar? Ia memang tidak menyukai Putra Mahkota. Tapi, tidak suka bukan berarti benci. Bagaimanapun pria itu adalah kakak Putri Mei Yue. Sedangakan ia sendiri hanya meminjam raga sang Putri.
"Katakan saja yang sejujurnya jika putra mahkota bertanya tentangku," ucap Mei Yue, ringan. Ia melirik dayang itu sekilas dan melanjutkan. "Kau juga tidak ingin dihukum karena berbohong, 'kan?"
Peiyu menggeleng cepat. Tentu saja dia tidak ingin dihukum, tapi bagaimana dengan Mei Yue? Gadis itu akan terkena masalah besar jika ketahuan keluar dari istana lagi.
"Bagaimana dengan Anda?" Cicit Peiyu. Sungguh, ia khawatir pada tuannya.
"Aku?" Mei Yue menunjuk dirinya sendiri, kemudian tertawa renyah. "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Memangnya seburuk apa hukuman yang akan kuterima? Itu juga tergantung kalau aku ketahuan."
Astaga, apa tuannya ini gila? Apa Mei Yue tidak takut dengan Putra Mahkota? Semoga saja dewi fortuna berpihak pada gadis itu.
"Tenang saja, aku tidak akan lama."
Setelah itu, Mei Yue keluar lewat jendela kamarnya. Lagi-lagi ia harus menyelinap agar bisa keluar. Lain kali ia akan meminta Ya Jun untuk mengajarinya teknik teleportasi.
•••
"Tuan, kemana tujuan kita?" Tanya Ya Jun, setelah Mei Yue berhasil menyelinap keluar dari istana.
"Kita akan ke ibukota."
Ya Jun semakin bersemangat. Ia jadi ingin tahu, apa yang akan dilakukan tuannya itu di ibukota?
Langkah Mei Yue terhenti didepan sebuah kedai yang cukup ramai oleh pengunjung. Dengan kepala sedikit tertunduk dan tudung kepala yang menutupi sedikit wajahnya, Mei Yue masuk ke kedai tersebut. Ia duduk disalah satu meja, lalu memesan minuman.
"Tuan, mengapa kita malah kesini?"
Dari suaranya, Mei Yue sudah dapat memastikan bahwa hewan rohnya itu kesal serta kehilangan semangat begitu saja.
"Diamlah! Kemana semangatmu yang tadi?"
"Cih, kalau aku tahu tuan datang kesini untuk bersantai, aku tidak akan semangat seperti tadi!"
"Terserah."
Sumpah demi apapun, Ya Jun ingin sekali memaki Mei Yue, jika saja ia tidak ingat bahwa gadis itu adalah tuannya. Ia pikir, Mei Yue akan mendatangi organisasi petarung untuk mencari hewan roh atau semacamnya. Namun, apa ini?Tuannya itu malah datang ke kedai untuk bersantai. Sungguh realita yang diluar ekspetasi.
***
HAPPY EID MUBARAK!!!MINAL AIDIN WAL FAIZIN 🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin God
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] [TAMAT-PART LENGKAP] ༺༻༺༻ Setelah kecelakaan itu, hal yang tak terduga terjadi. Mei Yue yang merupakan agen rahasia terlempar kemasa ribuan tahun yang lalu. Dan, Jiwanya menempati tubuh seorang putri yang lemah sehingga dias...