°14°

38.5K 4.9K 101
                                    

"Putri Mei Yue sialan!"

Suara Hong Ling menggema di seluruh ruangan berdebu ini. Gudang tua yang terletak dibelakang pelatihan, menjadi tempatnya untuk melampiaskan amarahnya. Saat ini ada putri Yuan dari kerajaan Dong yang menemaninya disana.

"Bagaimana mungkin kau bisa dikalahkan oleh sampah itu?" Tanya Yuan, tidak percaya.

"Dia pasti hanya beruntung, 'kan? Dia itu hanya sampah. Mengapa aku bisa kalah darinya? Mengapa?" Pekik Hong Ling, semakin kesal.

"Tenanglah, kita akan membalasnya lain kali."

•••

Mei Yue berjalan sendirian didalam hutan yang berada didekat pelatihan. Tadi ia berbohong kepada Su Yu dengan mengatakan bahwa ia ingin buang air. Habisnya, pangeran keenam itu terus membuntutinya. Ia risih. Ia ingin bebas untuk sejenak, dan hanya ini satu-satunya cara yang ada pikirannya.

"Seorang putri berjalan sendirian di hutan? Apa tidak takut tersesat?"

Mei Yue mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang baru saja berbicara. Dan, akhirnya ia menemukan FengYin yang bersandar pada batang pohon didepannya. Entah sejak kapan pria itu ada disana.

"Mengapa kau ada disini?" Tanya Mei Yue sinis.

FengYin mengangkat kedua bahunya. "Aku memang sering kesini," jawabnya acuh.

Mei Yue hanya mengangguk singkat. Kemudian mereka berjalan bersisian, menyusuri hutan ini lebih dalam. Keheningan menyeruak diantara keduanya. Sampai celetukan FengYin memecah keheningan tersebut.

"Putri Hong Ling sangat sial karena telah menantang iblis sepertimu."

"Kau benar," balas Mei Yue, menyetujui. Ia sama sekali tidak marah karena FengYin menyebutnya iblis.

"Dia salah mencari musuh. Lain kali aku akan membuatnya menyesal seumur hidup," ucapnya tak main-main. Namun, tidak ditanggapi oleh FengYin.

"Oh, ya. Apa kau sudah memakan pil pemberianku?" Tanya FengYin, bermaksud mengalihkan topik pembicaraan.

"Sudah. Aku memakannya tadi malam ketika teringat bahwa hari ini aku harus mengikuti pelatihan," jawab Mei Yue yang hanya dibalas anggukan oleh pria itu.

"Akhir-akhir ini, aku tidak bisa mengumpulkan energi. Seperti ada yang menarik keluar energi ku," tambah Mei Yue.

Seketika FengYin jadi merinding. Bagaimana jika gadis itu tahu bahwa dialah yang telah menarik keluar energinya? Wah, bisa-bisa kepalanya ditebas oleh gadis itu. Tidak. Ia tidak akan membiarkan hal itu sampai diketahui oleh Mei Yue. Gadis itu pasti akan mengamuk.

"Hey, aku baru ingat satu hal," ujar Mei Yue tiba-tiba.

"Apa itu?"

"Saat pertemuan di Hutan Timur, kenapa kau tidak memberitahu padaku kalau kau itu seorang putra mahkota?"

Pertanyaan itu sama sekali tidak dijawab oleh FengYin. Mei Yue menggigit bibir bawahnya, merasa tidak enak. Pasti FengYin punya alasan khusus hingga dia tidak bisa mengatakannya.

"Omong-omong, mengapa kau memerlukan bunga Lotus Cahaya Api? Apa kau seorang farmasi?" Tanya Mei Yue, penasaran. Sekaligus ingin mengalihkan topik pembicaraan ini.

FengYin menoleh, namun tidak langsung menjawab. Ia mengalihkan pandangannya kearah pepohonan yang berada disisi kiri dan kanannya. "Mungkin," jawabnya dengan suara yang kecil. Beruntung Mei Yue punya telinga yang bagus, jadi ia bisa mendengar ucapan pria itu dengan jelas.

Mei Yue berdecak malas, "ck, jawab yang benar!" Bentaknya.

Putra mahkota kerajaan Zhang itu terlihat mendengkus kasar. Membuat Mei Yue lagi-lagi merasa tidak enak. Mungkin, FengYin tidak ingin membicarakan hal itu, jadilah ia memilih bungkam.

"Aku hanya seorang farmasi pemula," ujar FengYin setelah terdiam cukup lama.

Mei Yue menoleh cepat kearahnya. "Level berapa?" Tanyanya, penasaran.

"Level 4."

Mei Yue menganga, tak percaya. Farmasi level 4 itu sudah luar bisa. Tingkatan seorang farmasi itu hanya sampai level 7. Dan, FengYin bilang dia hanya seorang pemula? Yang benar saja.

"Aku akan mengolah bunga itu untuk dijadikan obat. Jika sudah selesai, aku akan membagikan setengahnya padamu."

Mata Mei Yue langsung berbinar-binar.

"Benarkah?" FengYin mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Mei Yue yang terdengar sangat antusias.

Setelah itu, tiba-tiba langkah mereka terhenti. Tatapan mereka bertemu, saling mengunci.

Matanya. Mata itu. Menyiratkan begitu banyak perasaan. Batin FengYin. Ia jadi semakin tertarik dengan gadis ini. Ya, tertarik dengan segala hal tentang Mei Yue.

Degh

Degh

Degh

Astaga, mengapa jantungku berdetak kencang sekali? Batin Mei Yue. Sungguh, ini pertama kalinya ia terpesona dengan ketampanan seorang pria. Aku sudah banyak melihat pria tampan. Tapi mengapa aku bisa terpesona dengan pria ini? Mengapa Tuhan? Mengapa?

Untuk beberapa saat mereka masih saling tatap. Sampai akhirnya suara seseorang berhasil membuat mereka tersadar.

"Akhirnya ketemu juga!"

"Su Yu?"

Mereka kompak menoleh kearah Su Yu yang sibuk mengatur nafas setelah berlari kesana-kemari.

"Kau dari mana saja, kak? Aku mencari mu sejak tadi. Kau bilang ingin buang air, tapi ternyata kau malah berduaan bersama pangeran FengYin disini," ujar  Su Yu kesal setengah mati. Ia sudah mencari Mei Yue sampai keliling pelatihan sebanyak tiga kali.

FengYin yang disebut namanya pun berdeham pelan guna menghilangkan kegugupannya. "Pangeran Su Yu, jangan salah paham. Tadi aku tidak sengaja bertemu dengan putri Mei Yue yang berjalan di hutan ini sendirian. Jadi aku menemaninya," jelasnya sambil melirik Mei Yue yang bergeming disebelahnya.

"Benarkah?" Tanya Su Yu, tidak yakin. Ia menyipitkan matanya, menatap FengYin dan Mei Yue secara bergantian dengan tatapan mengintimidasi. "Ck, aku tidak percaya," decaknya.

FengYin mengangkat kedua bahunya, acuh. "Terserah," katanya.

"Terima kasih sudah menemaniku, pangeran FengYin," ucap Mei Yue setelah bergeming beberapa saat yang lalu. Ia memberi salam singkat pada putra mahkota kerajaan Zhang itu, kemudian menarik tangan Su Yu dan berlalu pergi.

Su Yu yang ditarik tangannya, terkejut. "E-eh?!... Pangeran FengYin, sampai jumpa," pamitnya. Sedangkan FengYin hanya mengangguk saja.

Sebelum benar-benar berlalu, Mei Yue sempat menoleh sebentar kebelakang dan melihat FengYin yang tersenyum manis kearahnya. Tanpa sadar, ia pun juga turut tersenyum meskipun tipis.

***

Hampir keseluruhan chapter ini isinya Mei Yue sama FengYin doang:v

Ewh-!
Sebenarnya jyjyq bgt nulis kek gitu, nulis org tatap-tatapan_-

Si Su Yu juga ganggu banget. Ya tapi, kalo di biarin lama-lama ntar dosa:v

Btw, jan lupa Vote yee-!!!

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang