°18°

35.1K 4.5K 49
                                    

"Disini kau rupanya, pencuri kecil!"

Mei Yue menegakkan tubuhnya, tampak seorang pria paruh baya berlari kearahnya. Ralat, kearah gadis kecil itu. Sementara gadis itu sendiri bersembunyi dibalik tubuh Mei Yue. Dia terlihat ketakutan.

"Kemari kau, pencuri!"

Pencuri?

Baiklah, sekarang mereka jadi pusat perhatian.

"Maaf, tuan. Ada masalah apa dengan gadis kecil ini?" Tanya Mei Yue, berusaha tetap tenang.

"Anak ini... Dia mencuri roti dagangan ku!" Kata pria itu, marah.

"Apa itu benar?" Mei Yue menarik lembut tangan gadis kecil yang bersembunyi dibalik tubuhnya, agar maju ke depan.

"Aku... Aku lapar. Tapi, aku tidak punya uang... Jadi, aku terpaksa mencuri," jelas gadis kecil itu lirih.

Mei Yue tersenyum kecut mendengar penjelasan gadis kecil itu. Lalu, ia beralih menatap pria paruh baya yang merupakan seorang pedagang roti.

"Tuan yang baik hati, bagaimana jika tuan memberikan pekerjaan untuk gadis kecil ini? Anggap saja sebagai ganti roti yang dia curi," tawarnya.

Gadis kecil tersebut mendongak, menatap Mei Yue dengan ekspresi terkejut. "Nona..." Gumamnya.

Sedangkan, pria paruh baya itu terlihat menimbang-nimbang tawaran Mei Yue. Setelah beberapa lama, ia mengangguk setuju.

"Baiklah, aku setuju. Tapi, anak ini harus mematuhi apa saja yang aku perintahkan," ucap pria itu.

"Tidak masalah. Asalkan jangan pekerjaan yang berlebihan, dia masih kecil," balas Mei Yue, tampak setuju. Dia menatap tajam pria itu. "Aku juga ingin kau membayarnya. Jika dia punya uang, dia pasti tidak akan mencuri lagi, 'kan?" Tambah Mei Yue.

Pria itu mengangguk, kemudian menatap gadis kecil yang berdiri di samping Mei Yue.

"Nak, mulai besok, kau akan bekerja untukku," ucapnya. Setelah itu, ia langsung berlalu pergi. Sedangkan sang gadis kecil hanya mengangguk dengan kepala yang tertunduk.

"Siapa namamu?" Tanya Mei Yue.

Si gadis kecil kembali mendongak, menatap wanita cantik dihadapannya ini. "Namaku Xinxin," jawabnya.

"Bersama siapa kau tinggal?" Tanya Mei Yue lagi.

Raut wajah Xinxin berubah sendu. Kesedihan terlihat jelas dimatanya.

"Dulunya, aku tinggal bersama nenekku. Tapi, nenek sudah meninggal karena telah dibunuh oleh seseorang. Jadi, sekarang aku hanya tinggal sendirian," jelasnya dengan nada sedih.

"Maaf kalau aku menyinggung mu," kata Mei Yue. Jujur, ia turut sedih mendengar jawaban dari Xinxin.

Tiba-tiba, Mei Yue merogoh hanfunya dan mengeluarkan sebuah kantung berisi lima uang emas dan sepuluh uang perak. Kemudian, ia menyerahkannya kepada Xinxin.

"Apa ini, nona?"

"Itu uang."

Xinxin terbelalak. Baru kali ini ada orang yang memberinya uang sebanyak ini. Ralat, sebelumnya memang belum pernah ada orang yang memberinya uang.

"Terima kasih! Terima kasih banyak, nona!" Serunya sambil membungkuk.

"Aku harap, kau dapat menggunakan uang itu sebaik mungkin," kata Mei Yue sambil tersenyum tulus.

Nona ini... Dia cantik sekali, batin Xinxin. Jujur saja, menurutnya Mei Yue jauh lebih cantik saat tersenyum. Ah, ia jadi pengagum senyuman milik gadis itu sekarang.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang