°12°

39K 5.1K 63
                                    

"Jangan sampai membuat masalah."

Mei Yue membuka matanya, menatap sang adik dengan sebelah alis yang diangkat tinggi. Seolah menyatakan bahwa ia tak mengerti penuturan pangeran keenam itu.

Su Yu yang paham dengan tatapan itupun tidak langsung menjawab, ia terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyalinya. Semoga saja Mei Yue tidak marah mendengar penjelasannya.

"Kakak kedua bilang, kau mungkin akan membuat masalah."

Su Yu meneguk ludahnya kasar. Mei Yue belum merespon, membuatnya was-was. Apakah kakaknya itu marah?

"Aku memang memiliki rencana untuk membuat sedikit masalah disana," jawab Mei Yue dengan santainya.

Pangeran keenam itu terbelalak, kemudian ekspresinya diganti menjadi memelas.

"Kak, aku mohon. Jangan membuat masalah," ujar Su Yu setengah memohon. Sedangkan, Mei Yue hanya diam, tak merespon.

"Kak—"

"Kau tenang saja. Sekalipun aku membuat masalah, aku tidak akan melibatkan mu," potong Mei Yue, cepat. Ia berusaha menenangkan sekaligus meyakinkan pangeran keenam tersebut. Namun, hal itu sama sekali tak membuat Su Yu tenang ataupun yakin.

•••

Qi Yang, tempat dimana orang-orang dari berbagai penjuru datang untuk berlatih ilmu bela diri dan semacamnya. Bahkan, para pangeran dan putri dari empat kerajaan terkuat pun juga turut berlatih disini.

Mei Yue turun dari tandu dengan dibantu oleh Su Yu. Kemudian, menatap sekeliling.

"Not bad," gumam Mei Yue, membuat Su Yu yang berada disebelahnya menekuk kening dalam.

"Apa yang baru saja kau ucapkan?" Tanya Su Yu. Sungguh, ia tak mengerti dengan bahasa yang diucapkan oleh kakak perempuannya itu.

Mei Yue menoleh, lalu menggeleng cepat. "Tidak ada," jawabnya. Dan Su Yu hanya mengangguk samar.

"Wah, pangeran Su Yu, kau sudah berani membawa seorang wanita, ya?"

Mei Yue dan Su Yu menoleh kearah seorang gadis yang berusia sekitar 17 tahunan. Gadis itu nampak cantik dengan hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang kecil, serta kulitnya yang putih bersih. Namun, dia terlihat angkuh, membuat Mei Yue ingin mencakar wajah cantiknya tersebut.

Su Yu tersenyum, lalu menjawab, "Maaf, putri Hong Ling, tapi wanita yang kau maksud adalah kakak perempuanku."

Putri Ming Hong Ling memasang ekspresi terkejut yang dibuat-buat. Kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Mei Yue.

"Benarkah? Jadi ini putri Mei Yue yang lemah dan bodoh itu?" Tanya putri Hong Ling. Jelas dia sangat merendahkan.

"Aku dengar, dia bahkan tidak diakui oleh raja Huang dan putra mahkota Yuwen," ujar putri Hong Ling seraya menarik tubuhnya kembali.

Mei Yue bergeming sambil memasang ekspresi datarnya. Dalam hati ia memaki sosok putri didepannya ini. Sedangkan Su Yu menggertakan giginya. Putri kesepuluh dari kerajaan Ming ini sungguh menyebalkan dan kurang ajar.

"Putri Hong Ling, kau tidak berhak membicarakan hal yang bukan urusanmu. Dan, kau juga tidak berhak merendahkan ku seperti itu. Terlebih lagi, usiaku dua tahun lebih tua darimu. Bersikap seperti itu membuatmu terlihat seperti putri yang tidak memiliki etika," ucap Mei Yue berusaha mengatur nada bicaranya menjadi setenang mungkin.

"Apa katamu?" Kata Putri Hong Ling dengan nada bicara yang meninggi. Jari telunjuknya terangkat kearah Mei Yue.

"Ck, aku yakin kau tidak tuli, tuan putri," decak Mei Yue malas.

"Kau..." Putri Hong Ling menggeram, marah. Setelah itu ia segera melenggang pergi dengan amarah yang sudah berada di ubun-ubun. Ia tidak ingin dipermalukan oleh Mei Yue.

Bisik-bisik mulai terdengar, membuat telinga Hong Ling terasa panas.

"Akhirnya putri Hong Ling punya saingan."

"Tidak ku sangka, ternyata putri Mei Yue punya lidah yang setajam itu."

"Putri Hong Ling sangat angkuh, dia pantas mendapatkan lawan seperti putri Mei Yue."

Kira-kira begitulah bisikan-bisikan yang terdengar.

"Putri Mei Yue, lihat saja pembalasanku nanti!" Batin Hong Ling.

•••

Kelas bela diri akan segera dimulai. Semua murid telah berkumpul di area bertarung.

Guan Xing selaku master ahli bela diri di pelatihan ini, berdiri tegak dihadapan para murid.

"Wah, tahun ini banyak juga yang mendaftar, ya," gumam master Guan.

"Aku Guan Xing, master bela diri di pelatihan ini. Aku harap kalian mentaati peraturan yang berlaku, dan rutin mengikuti kelas bela diri ini," ucap master Guan yang diangguki oleh para murid.

"FengYin, bisakah kau menunjukkan sedikit gerakan-gerakan yang telah dipelajari?"

Mei Yue menekuk keningnya ketika nama FengYin disebut oleh master Guan. Sekarang, berbagai macam pertanyaan mulai muncul dikepalanya. Apakah FengYin yang dimaksud itu adalah FengYin—pria yang bertemu dengannya di Hutan Timur kemarin?

"Tentu, master."

Seorang pria maju ke depan, berdiri di samping master Guan. Dan disaat itu pula, Mei Yue terbelalak. Ternyata dugaannya benar, itu FengYin. Iya, itu benar-benar FengYin. Cih, disaat seperti ini mengapa harus bertemu dengannya?

FengYin tersenyum manis kearah Mei Yue. Beberapa putri yang berada didekatnya, menjadi histeris. Mereka pikir FengYin tersenyum kepada mereka.

Su Yu melirik kakak perempuannya itu yang tengah menatap FengYin dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"FengYin, putra mahkota kerajaan Zhang," ucap Su Yu tiba-tiba. Dan lagi-lagi Mei Yue terbelalak.

Jadi dia seorang putra mahkota? Ah, saat pertemuan di Hutan Timur, FengYin hanya memberitahukan namanya saja. Sedangkan ia mengetahui identitas Mei Yue yang sebenarnya.

Tidak. Tidak yang sebenarnya. Ia jelas tidak tahu kalau Mei Yue bukanlah putri Mei Yue.

"Kita bertemu lagi, putri Mei Yue."

Untuk yang ketiga kalinya, Mei Yue terbelalak. Bagaimana tidak? FengYin baru saja bicara lewat batinnya.

"Kau... Keluar dari pikiranku!"

"Baiklah."

Apa-apaan ini? Mengapa mereka bisa kontak batin? Entahlah. Merekapun juga tidak tahu.

"Kak, mengapa kau menatap pangeran FengYin seperti itu?"

Pertanyaan Su Yu membuyarkan lamunannya. Ia jadi ngeri. Mei Yue menatap FengYin seolah-olah putra mahkota dari kerajaan Zhang tersebut adalah mangsanya.

"Menatap siapa seperti apa?"

Su Yu berdecak. Mengapa kakaknya itu malah bertanya balik?

"Lupakan saja," kata Su Yu. Dan Mei Yue hanya mengangkat bahunya, acuh.

***

Abis baca, tolong di Vote, ya!

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang