°27°

33.8K 4K 96
                                    

Ruang kelas Ramuan mendadak ricuh. Hal itu dikarenakan Putri Hong Ling yang menantang Mei Yue untuk membuktikan, siapa yang lebih baik diantara mereka.

Mau tidak mau, suka tidak suka, Mei Yue menerima tantangan itu.  Lagipula meracik ramuan sepertinya adalah hal yang menarik dan patut dicoba. Siapa tahu, mungkin saja dia berpotensi untuk menjadi seorang Farmasi atau mungkin Penyihir.

Jujur, Mei Yue tidak mengerti mengapa putri kesepuluh kerajaan Ming itu terus menantangnya. Apakah sang putri itu tidak jera? Padahal sudah dua kali Mei Yue mempermalukannya.

Mei Yue memasukkan beberapa bahan kedalam sebuah panci berisi ramuan yang sedang direbus. Ya, meskipun ia tidak terlalu yakin jika bahan-bahan yang dimasukkannya itu benar atau tidak.

Hong Ling juga sibuk memasukkan bahan-bahan kedalam ramuannya. Meskipun pelajaran di bidang ramuan dan sihir ini cukup sulit, setidaknya ia tahu bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat setiap ramuan.

"Tidak. Aku tidak boleh kalah lagi darinya! Ayah pasti akan menghukum ku!" Batin Hong Ling.

Nah, sekarang hanya tinggal satu bahan lagi. Mei Yue dan Hong Ling memasukkan sehelai bulu elang kedalam ramuan itu.

Ketika selesai dibuat, ramuan tersebut diberikan kepada dua orang guru yang mengajar mereka untuk di minum dan di uji, apakah ramuan dan mantranya berhasil atau tidak.

Yang pertama adalah ramuan milik putri Hong Ling.

Kedua guru itu meminum ramuan miliknya, setelah itu mereka meminta Hong Ling untuk membacakan mantra.

"Mantra Peringan Tubuh; Buatlah dua guru ini melayang ke udara!"

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Mantra dan ramuannya sama sekali tidak bekerja. Itu artinya Putri Hong Ling tidak berhasil. Gadis itu mengumpat dalam hati, dan berdoa semoga Mei Yue juga gagal.

Baiklah, sekarang ramuan milik Mei Yue.

"Mantra Peringan Tubuh; Buatlah dua guru ini melayang ke Udara!"

Satu detik.

Dua det—

Berhasil!

Matra dan ramuannya bekerja! Semua murid dan dua orang guru yang masih melayang tersebut bertepuk tangan, bangga.

"Baiklah, sekarang buat kami turun kembali."

Mei Yue mengangguk. "Batalkan mantranya; buatlah dua guru ini kembali turun."

Setelahnya, kedua guru itu berhasil kembali turun ketempat berdirinya semula. Dengan ini, tentu saja Mei Yue yang menang. Iya, 'kan?

Sedangkan Hong Ling sudah sangat kesal sekaligus malu. Ini sudah yang ketiga kalinya dia dikalahkan dan dipermalukan oleh orang yang sama. Habislah sudah. Kali ini, ayahnya pasti benar-benar marah dan akan menghukumnya.

•••

Di pinggir sungai kecil itu, seorang gadis duduk dengan tangan memeluk lututnya yang tertekuk. Bulir-bulir bening itu terus keluar, membasahi pipi mulus nan putihnya. Ia menangis dalam diam.

Menyedihkan. Mengapa dia begitu menyedihkan? Dia adalah putri kesayangannya raja Ming, dan seorang warrior level 5. Tapi, ia dikalahkan dan dipermalukan oleh seorang putri dari kerajaan tetangga yang pernah dikucilkan. Ya, dia memang sangat menyedihkan.

Ayahnya—Raja Ming—pasti marah besar. Kekalahannya itu pasti juga berdampak pada kerajaannya. Kerajaan Ming pasti juga dipermalukan. Bodoh! Dalam hati gadis itu memaki dirinya sendiri.  Tidak disangka, menantang Mei Yue adalah sebuah kesialan baginya.

"Kenapa kau menangis, Putri Hong Ling?"

Gadis itu—Ming Hong Ling—mendongak, menatap seseorang yang berdiri di sampingnya. Entah sejak kapan orang itu berdiri disana.

Ketika tahu siapa orang itu, Hong Ling langsung berdiri sambil mengelap kasar air matanya.

"Kenapa kau ada disini, Pangeran Su Yu?"

Ya, orang itu adalah Su Yu.

"Jangan bertanya balik," kata Su Yu dengan tatapan lurus kearah sungai kecil yang ada didepannya. "Jadi, kenapa kau menangis?" Tanyanya sekali lagi.

"Kau pasti tahu alasannya, untuk apa kau bertanya?" Ujar Hong Ling dengan ekspresi datar.

"Mengapa kau disini sendirian? Dimana Putri Yuan? Bukankah kau selalu bersamanya?"

Hong Ling membuang muka. Ada apa dengan Pangeran keenam dari Kerajaan Huang ini? Mengapa tiba-tiba banyak bicara padanya? Tanyanya dalam hati.

"Apa peduli mu? Ingin kesini sendirian atau tidak, itu terserah padaku."

Su Yu tertawa kecil mendengar jawaban ketus dari gadis yang seusia dengannya itu. Tawanya itu membuat Hong Ling mendelik.

"Mengapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu!"

Lagi-lagi Su Yu tertawa. Kali ini, suara tawanya terdengar sangat merdu di telinga Hong Ling. Ia terdiam sambil memandangi wajah tampan dan imut itu untuk beberapa saat.

Ya, Su Yu sangat tampan menurutnya.

Jantungnya berdegup kencang, wajahnya bersemu merah. Apa... Perasaan apa ini?

Hong Ling tersadar ketika Su Yu melambaikan tangan didepan wajahnya.

"Hei, kau baik-baik saja?"

Hong Ling gelagapan. "Ah, a-aku—"

"Apa kau sakit? Wajahmu memerah," ujar Su Yu terlihat sedikit khawatir. Tanpa sadar, tangan kanannya terjulur untuk memegang dahi gadis itu. "Kau tidak demam," katanya seraya menarik tangannya kembali.

Wajah Hong Ling semakin bersemu merah. Sentuhan tiba-tiba oleh Su Yu membuatnya merasakan perasaan yang aneh dalam hatinya.

"A-aku baik-baik saja," ucapnya gugup.

"Wajahmu memerah, itu lucu."

Oh, astaga. Su Yu pandai membuat hati seorang gadis meleleh.

"Tapi, apa kau tahu? Tidak ada gunanya memiliki wajah menawan dan kehebatan, jika kita bersikap sombong dan merendahkan orang lain," lanjut Su Yu sambil melirik Hong Ling sekilas.

Tentunya, Hong Ling tidak bodoh. Ia tahu betul bahwa ucapan Su Yu barusan adalah sindiran untuknya.

"Aku tahu kau sedang menyindirku," cibirnya dengan ekspresi cemberut.

Su Yu mengangguk. "Bagus, itu berarti kau sadar diri."

Huh, apa-apaan Pangeran keenam kerajaan Huang ini? Apa dia sedang mempermainkan Hong Ling?

"Menyebalkan," gumam Hong Ling kesal. Kemudian ia berbalik, hendak berlalu pergi.

Tapi, tak sengaja ia tersandung batu kecil. Hal itu membuatnya nyaris saja terjatuh, kalau Su Yu tidak segera menarik tangannya, lalu menangkap tubuhnya.

Mata mereka bertemu. Kedua pasang  mata indah itu saling mengunci tatapan satu sama lain.

Dewa, mengapa Su Yu tampan sekali?

***
Jadiin kapal gak nih???

Apa cuma aku yang ngerasa part ini ga nyambung???

Dan ini kenapa ceritanya malah makin gaje? Pantesan banyak siders 😭😭😭

Dah lah, pengen bunuh diri aja di batang toge.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang