°39°

26.1K 3.6K 114
                                    

"Setidaknya, beritahu aku tentang satu hal."

"Apa itu?"

"Bagaimana Permaisuri Yue bisa meninggal?"

Putri Mei Yue menunduk dalam, tangannya kembali terkepal. Lagi-lagi pertanyaan yang tidak bisa ia jawab.

"Jangan bilang, kalau kau juga tidak bisa menjawab yang satu ini," ucap Mei Yue.

"Maaf..." Lirih Putri Mei Yue.

Rahang Mei Yue mengeras, tangannya terkepal erat, ia memejamkan mata sejenak. "Mengapa kau tidak bisa memberitahu ku?" Tanyanya, masih berusaha tenang dan sabar.

Sang Putri mengangkat kepalanya, lalu menjulurkan lidahnya, menunjukkan segel berbentuk bulan sabit dengan anak panah di tengahnya.

"Segel apa itu? Mengapa bisa ada di lidah mu?" Mei Yue kaget. Bagaimana bisa sebuah segel di lidah seseorang? Tanyanya dalam hati.

"Bahkan sampai aku matipun, segel ini tidak hilang ataupun pudar. Aku sama sekali tidak bisa memberitahu apapun kepada Mei Yue," batin sang Putri.

"Jika aku mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan orang itu, maka lidahku akan dipotong," jawabnya.

"Kejam sekali!" Seru Mei Yue, tak habis pikir.

"Kau sendiri juga sama kejamnya, Mei Yue." Lagi-lagi sang Putri di buat membatin.

"Eh, tapi kau, 'kan sudah mati. Tidak ada gunanya memotong lidahmu, kau bisa mengatakan semuanya padaku," sambung Mei Yue.

Putri di hadapannya itu menggeleng, tetap tidak bisa memberitahu apapun.

"Sialan."

•••

"Racunnya sudah menyebar sampai ke pembuluh nadi."

"Lalu, ada pada dengan itu?" Tanya Yuwen datar, tapi sebenarnya dia sangat khawatir.

Xia He mengunci alisnya erat. "Ini situasi yang cukup berbahaya. Kita harus segera mengeluarkan racunnya," jawabnya serius.

"B-berbahaya?... A-apa... Apa yang kau katakan?" Raja tak percaya dengan apa yang ia dengar ini. Pria nomor satu di Kerajaan Huang itu terhuyung ke belakang, dan hampir saja terjatuh jika Yuwen tidak segera menahan tubuhnya.

"Ayahanda!" Seru Yuwen, panik.

"Adikmu... Dia..."

"Ayahanda, tenanglah. Mei Yue adalah gadis yang kuat dan keras kepala, dia tidak mungkin mati hanya karena racun ini," ucap Yuwen, berusaha menenangkan.

Su Yu yang melihat kondisi ayahnya itu, menoleh cepat kearah Xia He yang terdiam.

"Nona Liu, tolong selamatkan kakakku! Aku tidak ingin kehilangan dia!" Katanya, memohon dengan sungguh-sungguh.

Jika Mei Yue mengetahui bahwa orang-orang ini sangat mengkhawatirkannya, mungkin dia akan muntah pelangi.

Dimata mereka, Putri Mei Yue yang sekarang menjadi sosok baru, dan tidak lagi lemah, tanpa mengetahui bahwa raga itu telah diisi oleh jiwa lain. Jadi dia adalah wajah baru, sekaligus kekuatan nyata bagi Kerajaan Huang. Karena itu, dia harus selamat! Dia tidak boleh mati!

"Pangeran keenam tenang saja. Aku akan mengobati Putri Mei Yue sebisaku," ujarnya. Kemudian menatap Tabib Tao yang sedari tadi tidak bicara sepatah katapun. "Tabib Tao, mohon bantulah aku, yang tidak berpengalaman ini, untuk mengobati racun Tuan Putri." Xia He sedikit membungkuk saat memohon pada Tabib Tao.

Tabib Tao mengangguk. "Dengan senang hati aku akan membantu Nona Liu. Apapun demi kesembuhan Tuan Putri," ujarnya.

Xia He tersenyum tipis.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang