°50°

18.2K 2.5K 183
                                    

"Kakak, awas!"

"Tuan Putri!"

Mei Yue tersentak setelah mendengar seruan panik itu. Matanya melebar ketika lima anak panah melesat cepat kearahnya. Dia akan menghindari serangan itu, namun Su Yu lebih dulu menangkis dengan pedangnya.

Peiyu bergegas ke sisi tuannya, memegang erat tangan itu, takut kehilangan.

"Tuan Putri, Anda baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

Mei Yue mengangguk samar. Dia terlalu fokus pada tanaman-tanaman obat itu, sehingga tidak menyadari bahwa nyawanya hampir saja melayang.

"Siapa itu?! Cepat keluar!" Su Yu berteriak marah.

Tuhan tahu apa yang akan terjadi pada kakaknya, jika dia terlambat menangkis serangan anak panah itu.

Tak lama kemudian, sepuluh pengawal gelap yang dia bawa, muncul untuk melindungi mereka.

"Kembali ke istana, minta bantuan segera!" Su Yu memerintahkan kepada salah satu pengawal gelapnya dengan suara rendah.

Segera, pengawal itu mematuhi perintah. Saat dia akan melangkah pergi, sebuah panah menancap di punggungnya, membuatnya tewas seketika.

Su Yu terkejut. Dia memperhatikan sekeliling, waspada akan serangan selanjutnya. Dia mulai bertanya-tanya, siapa yang menyerang mereka? Apakah ini jebakan?

"Keluar, jika kalian punya nyali!" Lagi, dia berteriak marah.

Setelah itu, muncul begitu banyak orang berjubah, dan mengenakan cadar hitam yang mengelilingi mereka. Jumlah mereka sangat banyak, bahkan Su Yu mulai ragu untuk melawan mereka.

Meskipun pengawal gelapnya adalah prajurit terbaik yang dia latih sendiri, jika kalah jumlah juga akan berisiko.

Tuhan, ini jelas adalah jebakan yang telah menunggu mereka.

"Lindungi Pangeran, dan Tuan Putri!" Salah satu pengawal gelap itu berteriak.

Mereka maju untuk melawan pasukan berjubah hitam itu, tidak peduli akan kalahnya jumlah.

Ada sekitar seratus orang berjubah hitam, sedangkan pengawal gelap Su Yu hanya tersisa sembilan orang. Ini perbedaan yang sangat jelas.

Mei Yue menggertakkan giginya, dia tidak bisa diam saja. Apalagi saat musuh menghujani mereka dengan ratusan panah beracun. Untungnya, ia sempat menggunakan sihir pelindung.

Di sisinya, Peiyu juga berusaha melindunginya dengan elemen angin. Meskipun seni beladiri pelayan muda itu tidak terlalu kuat, tapi dia masih bisa mengatasi beberapa dari orang-orang ini.

Dengan sangat cepat, mereka kehilangan empat orang, dan sekarang hanya tersisa lima orang pengawal gelap. Tidak tahan melihat ini, Mei Yue mengeluarkan cambuknya.

Suara erangan kesakitan, dan tulang yang patah menggema di hutan itu. Jika ini di masa lalu, mungkin suara-suara itu adalah melodi yang indah di telinga Mei Yue, namun saat ini dia terlalu marah untuk menikmati melodi tersebut.

Setiap lecutan, mengenai punggung orang-orang berjubah hitam. Suara tulang yang patah benar-benar memilukan. Tuhan tahu berapa banyak energi yang Mei Yue keluarkan di setiap lecutan cambuknya.

Dengan bergabungnya Mei Yue, pertarungan ini sedikit lebih seimbang dari sebelumnya.

Sementara itu, di salah satu dahan pohon besar, FengYin dan Xifeng terus mengawasi, seolah-olah pertarungan itu adalah tontonan yang menarik.

"Tuan, apa kau tidak berniat untuk menolongnya?" Tanya Xifeng.

FengYin mengangkat sebelah alisnya. "Untuk apa? Aku hanya diperintahkan untuk mengawasinya, tidak untuk campur tangan dalam situasi yang dia hadapi," ujarnya dengan acuh tak acuh.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang