Ya Jun sudah habis dipukuli oleh Mei Yue, wajahnya babak belur, dan seluruh tubuhnya sakit. Sial, wanita ini sangat menakutkan, pikirnya. Untungnya, ia adalah makhluk abadi, jadi luka-luka di tubuhnya segera menghilang.
Mei Yue mendengus kasar. "Padahal, aku belum puas memukulmu," katanya dingin.
"Aku, 'kan sudah memohon ampun. Jadi, jangan pukul aku lagi." Ya Jun merasa ingin menangis. Tubuhnya mungkin abadi, tapi bukan berarti ia tidak bisa merasakan sakit.
Mei Yue menyeringai.
"Aku suka melihatmu memohon, lakukan lagi!"
Apa?
Selain sangat narsis dan sombong tingkat akut, Ya Jun adalah makhluk abadi yang mudah terprovokasi.
"Kau manusia, beraninya memintaku memohon! Aku ini makhluk abadi, tahu?!"
"Kau makhluk abadi, lalu memangnya kenapa?!"
"Kau... Kau..." Ya Jun terlalu emosi sampai tidak bisa berkata-kata.
"Apa? Tidak bisa berkata-kata?"
Mei Yue adalah tipe orang yang suka memprovokasi orang lain. Ini menimbulkan kepuasan tersendiri baginya.
"Kau, 'kan makhluk abadi, mau aku jadikan burung panggang sekalipun sepertinya kau tidak akan mati, benar? Ya, ya, menyiksamu saja aku sudah puas kok," kata Mei Yue ringan, terlihat sangat senang dan bahagia.
"Kau mau menyiksaku bagaimana lagi? Aku memang abadi, tapi aku juga masih bisa merasakan sakit," ujar Ya Jun tajam.
"Tapi tetap tidak mati, 'kan?"
"Tapi tetap saja sakit!"
"Sakit, tidak sakit, itu 'kan masalahmu. Aku hanya mau menyiksa saja," ucap Mei Yue acuh.
"Kau ini benar-benar iblis sejati, ya," gumam Ya Jun, namun masih bisa di dengar dengan baik oleh Mei Yue.
"Apa katamu?! Beraninya mengataiku iblis!" Mei Yue sudah mengambil ancang-ancang untuk mencekik Ya Jun, namun elang es yang narsis itu tampak santai.
"Dulu FengYin juga pernah mengataimu 'gadis iblis', tapi kau diam saja, tidak menyangkalnya," ujar Ya Jun sambil memainkan kuku-kukunya.
"Mana ada, aku tidak ingat!" Mei Yue segera menyangkalnya. Ya, meskipun sebenarnya dia ingat.
"Benar kau tidak ingat? Aku ragu," balas Ya Jun. Ia tiba-tiba memikirkan sesuatu dan tersenyum jahat. "Jangan-jangan karena dari awal kau sudah menyukai FengYin, makanya kau tidak menyangkal pria itu. Iya, 'kan?" Tanyanya dengan nada mengejek sekaligus jahil.
Mendengarnya, wajah Mei Yue terasa panas dan terbakar, hingga memerah. Entah ia malu atau kesal, tidak diketahui.
Tapi kalau menurut Ya Jun, sepertinya dia malu.
"Wajahmu memerah, berarti itu benar."
"Berisik!"
Sejujurnya, Mei Yue benar-benar malu, ia juga tidak tahu mengapa tidak menyangkal FengYin saat itu. Meskipun ia selalu mengatai FengYin brengsek ataupun bajingan, sebenarnya ia selalu nyaman saat bersama pria itu.
"Ah, apa kau tahu sesuatu mengenai FengYin?" Tanya Mei Yue, agak malu-malu.
"Kau selalu memaki pria itu, tapi mengapa kau sekarang bertanya mengenainya?" Ya Jun balik bertanya, tidak mengerti dengan wanita di depannya ini. Tentang FengYin, ia juga tidak tahu apakah harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Ya Jun berpikir lagi. FengYin dan Mei Yue adalah calon pasangan di masa depan, juga pasangan yang telah diatur oleh dewa, jadi seharusnya tidak masalah jika ia mengatakannya pada wanita ini. Setelah mempertimbangkan dengan serius, akhirnya Ya Jun berkata, "Dia adalah mata-mata yang ditugaskan untuk mengawasimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin God
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] [TAMAT-PART LENGKAP] ༺༻༺༻ Setelah kecelakaan itu, hal yang tak terduga terjadi. Mei Yue yang merupakan agen rahasia terlempar kemasa ribuan tahun yang lalu. Dan, Jiwanya menempati tubuh seorang putri yang lemah sehingga dias...