part 19

2.4K 269 8
                                    

Selamat membaca

Empat bulan kemudian...

"kembaliin tas gw dito!" zion berusaha meredam amarah karena tindakan menyebalkan dari rivalnya ini.

"eh ayolah ngapain lo belajar rajin-rajin? Tantori udah ga biayain lo, yakin bisa lanjut sekolah?" remehan, zion muak selalu diremehkan. Dito mengeluarkan semua buku-buku dan menginjaknya.

Bugh

"akhh ANJENG?!!SIALAN!!PENYAKITAN MATI AJA LOH!!"

zion, zion telah memukul kepala dito dengan batu yang lumayan sedang namun cukup kencang membuat kepala dito berdarah sedikit. Untung saja dibelakang sekolah sedang sepi. Tangan zion gemetar, ia, ia telah benar-benar seperti julian disaat- saat seperti ini.

"dengar gw! Gw ga akan mati tanpa uang ataupun kekuasaan dari Tantori. Gw masih menahan diri untuk ga lakuin sesuatu ke lo!" jeda zion menghela nafas penuh amarah.

Ia pun memunguti buku-buku dan memasukkannya ke tas dan beberapa barang yang lain. "........jangan tantang gw dit, atau lo gw seret dalam masalah yang lebih berat. Apa lo pikir gw ga bisa apa-apa?-----cih lo salah! Gw bisa lakuin apa aja untuk membuat lo jera."

Dito berdiri dengan amarah yang sama kuatnya juga. "silahkan lakuin apa yang lo bisa! Gw pengen lihat bagaimana cara lo bermain tanpa nama tantori yang bakal lindungin lo!"

Zion terus berjalan pergi dari sana mencoba tuli dari semua makian dito.

Akhir-akhir ini zion harus belajar dan bekerja lebih keras karena ujian kenaikan kelasnya. Ada banyak buku-buku yang harus ia beli. Uangnya bahkan menipis karena harus membeli obat-obatan yang habis.

Ia krisis keuangan, meminta ke kakek adi juga sungkan untuknya.

Tuk

"EH AYAM!!" umpat zion saat ada seseorang yang menjitak kepalanya pelan.

Ah si ceo kurang kerjaan rupanya.
"ngapa lo? Jatuh miskin jadi puyeng ya?"

Dih, tuh kan belum apa-apa bawaannya pengen emosi. Zion hanya diam.

"udeh gosah gengsi depan gw, butuh berapa lo?"

"gw boleh minjem uang ke om?"

"am om gw gibeng lo!" ancang-ancang leo.

"eh iya maap atuh."

Leo menggelengkan kepalanya. "gak, gw mau buang-buang uang ke lo!"

Astaga sabar, holkay jangan dilawan- zion.

"beneran?"

"duilah kapan sih gw omdo sama lo?" leo gemas ingin memukul kadang.

"yeh lamborghini aja kapan dateng?" nah kalau soal itu leo mengalihkan perhatian.

"dah-dah lo mo apa?"

Zion masih ragu sebenarnya untuk meminta pada leo. "mau beli buku pelajaran."

"itu aja?"

Zion mengangguk ke anak kecil minta permen. "kirim ke gw apa aja bukunya, sejam lagi ada didepan...et tunggu alamat lo yang sekarang dimana?"

Zion mendesah malas, leo punya taktik untuk meminta alamatnya ternyata. Kalau kek gini dia tau nih komplotannya siapa aja. Pasti ada masnya, freya, zura, vinaya dan rasya. Hwa jadi kangen.

Leo tersenyum menyebalkan umpannya telah dimakan. "nih alamatnya." leo tersenyum kegirangan saat zion memberikannya alamat.

Tanpa tahu zion telah mensmirk dibelakangnya.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang