part 53

2K 212 7
                                    

Selamat membaca

"kenapa kalung kamu nampak berbeda?" lyn bingung saat ia melihat bahwa dileher zion bukan hanya kaling liontin biru saja,tapi juga ada seperti kunci kecil yang bertengger.

"oh ini hanya perintilan kecil." jawab zion seadanya. Mereka sekarang sedang ada di Taman Rumah sakit.

"lihat deh, anak kecil itu menggemaskan." tunjuk zion dengan matanya menuju satu anak kecil yang berada di kursi roda dengan susternya.

"iya, kasihan,harusnya ia bermain sekarang." respon lyn.

"dulu waktu kecil aku juga begitu,bedanya ga ada siapapun yang ada disamping aku." dengan lirih zion kembali mengingat masa-masa sulitnya yang sepi.

"tapi sekarang aku ada buat kamu."

Zion hanya tersenyum,perkataan dari lyn mampu membuat hatinya tenang. Adakala rasanya zion merindukan gadisnya ini, rasanya ia hampir ingin mati saat ada yang melukai lyn. Rasanya, lyn memang bukan untuknya.

Tatapan bahagia mata lyn yang menatapnya entah mengapa malah membuat hati zion sakit. Sungguh, jantungnya seolah meremas dengan kuat.

"satu tahun lebih aku bersama kamu, pria asing yang punya kepedulian tinggi padaku. Selama setahun lebih juga aku sadar, aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku--------aku takut kehilangan kamu." lyn air matanya jatuh meluruh ke pipi putihnya.

"aku bersyukur ketemu sama kamu, aku ingin terus ada disisi kamu. Ga peduli disaat hari yang bahagia atau di hari yang lelah. Aku ingin selalu bisa ada didekat kamu,zion." hancur sudah pertahanan hati zion, zion menunduk menangis. Tangisannya terdengar sangat pilu, ada perasaan mengganjal didalam hati zion.

Hatinya sangat sakit entah kenapa. Ya, ia juga ingin hidup bersama dengan lyn, ia juga ingin melukis cerita bersama dengan lyn hingga tua. Tetapi ada perasaan yang mencegahnya.

"bagaimana jika aku ingin sendirian? Aku takut, bila kamu ada disampingku hanya luka yang kamu dapat." ujar zion membuat lyn tersenyum, senyum tipis yang selalu lyn lakukan untuk menenangkan zionnya.

"baik luka ataupun kebahagiaan jika bersama kamu. Tak apa, aku tak peduli apapun yang akan aku dapat. Aku hanya ingin bersama kamu." lyn memeluknya, membiarkan dagu zion bersender dipundak sempitnya.

"aku kesakitan marilyn, aku sakit. Bagaimana bisa aku memberikan kebahagiaan pada gadis sebaikmu?" lyn merasa pundaknya kian basah oleh bening air mata milik zion.

"maka beri aku juga luka itu, beri aku luka itu. Beritahu aku kesakitanmu, aku ingin meringankannya. Mari bersama membagi luka zion. Aku ada disini untuk lukamu ataupun bahagiamu." lyn terus menepuk pundaknya mencoba memberi ketenangan. Tapi tak bisa, zion terus merasakan takut.

Sore itu langit berubah kelabu, awan ikut bersedih atas peristiwa yang ia saksikan dari atas. Sore itu Marilyn Vadya berjanji untuk selalu ada bagi zion, janji yang lyn sendiri tak akan tahu bagaimana masa depan akan berlaku padanya.

Jika masa lalu sudah jahat, apakah masa depan juga akan jahat pada mereka berdua?

---

"akhirnya kamu sadar juga." yafa mengerjapkan matanya saat cahaya berusaha menusuk matanya.

"sekarang,,dimana?"

"kamu dirumah sakit. Gimana?ada keluhan ga?" tanya verriel sambil mengecek kondisi yafa yang lain.

Yafa hanya menggeleng, tubuhnya hanya lemas karena terlalu tidur mungkin. Rasanya menyenangkan sekali saat dibawah alam sadar,yasfina datang menjenguk dan mengajaknya bermain bersama seperti dulu saat ia kecil.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang