part 48

1.7K 221 14
                                    

Selamat membaca

"HAH GIMANA BISA?!!!" rahen dan serin melongo karena mengetahui polisi tidak bisa menangkap julian yang jelas sekarang ialah yang paling bahaya.

"pak, tolong sekarang bantu keluarga saya! Mereka diserang di mansion yang jauh dari kota. Kalau ga cepat kita bisa terlambat!!" pinta rahen ke kepala kepolisian yang bertugas.

"iya kami kerahkan pasukan untuk membantu, sekarang kalian harus tenang."

"...GIMANA SAYA BISA TENANG SIH PAK?!!KELUARGA DAN SAHABAT SAYA LAGI DIAMBANG KEMATIAN!" rahen sungguh frustasi dengan mengacak-acak rambutnya.

Serin juga tidak tenang, karena julian masih berkeliaran bebas. Apalagi hampir semua ada di mansion sana.

Zion,lyn,Yafa,Andries,Zia,Aurora,Eyden,Adelyn,Verriel,Leo,Rasya,Christi,Arka dan Arkan.

Akan menjadi mimpi buruk paling ia benci jika sampai 13 orang ini tidak selamat. Apalagi yang menyerang mereka lebih dari seratus orang. Ditambah orang-orang dari Matius yang berkhianat.









-----

Grep....

Zion tengah mencekik dito dengan membabi buta. Akal sehatnya pergi tergantikan oleh nafsu dan amarah. Sudah ia bilang, ia benci dengan khianat dan omongannya tak pernah main-main.

"hhh.s...lo ga akan bisa bunuh gw zion! Apa lo tau kalau opa tersayang lo itu akan melemparkan bom kesini..hum?"

Zion masih dengan amarahnya. "gw ga bohong zion. Ga lama lagi mansion ini akan dilempar bom. Kalau lo mau selamat, lo ga bisa bunuh gw karena cuma gw sekarang yang bisa tunjukin jalan keluar dari sini dengan mudah, gw tahu. Kubu lo lagi kewalahan kan?"

Tangan zion yang ada dileher dito mulai terlepas. Dito langsung meraup oksigen dengan serakahnya. Bahkan dilehernya sudah ada bekas cekikan.

Sret...

Zion menarik erat kerah baju dito. "tunjukkin jalannya! Gw akan tunda buat bunuh lo!"

Dito smirk, ia melakukan ini karena ia juga ingin selamat. Tega sekali ayahnya menjual dirinya ke julian sebagai budak dan menaruhnya kesini agar sekalian terbunuh.

Zion memberi tahu semua bahwa mereka harus berkumpul ke lorong didekat dapur menuju pintu darurat belakang.

"ambil lyn! Kalau ada yang mendekat tembak pakai ini!" zion menyerahkan Glock 45 GAP pistol semi-otomatis Austria yang dikenal sangat berbahaya.

Tangan lyn gemetar. "tapi membunuh itu dosa,zion." zion tersenyum tipis, bahkan keadaannya sekarang sedang tidak baik tapi melihat kebaikan hati lyn membuat hati baik zion kembali bangkit.

"kamu lebih memilih membunuh sedikit orang atau membiarkan aku,kamu,mama dan jutaan orang yang lain mati?"

Lyn juga zia saling terdiam. Mereka sadar disaat keadaan genting seperti ini mereka harus berani dan mencoba mengambil banyak resiko.

Tidak lama mereka semua datang dengan keadaan yang juga terluka,mereka panik saat melihat dito ada dibawah kendali zion yang menjaga pergerakannya. "kenapa ada dia?" tanya yafa.

"jangan banyak tanya! Ayo kita cepet keluar!!" dito memberontak dan mengarahkan jalan keluar dimana tidak ada penyerang dari pintu belakang yang sudah sedikit terbakar.

Dor....

"akhss..."lyn tertembak dibagian perutnya. Darah langsung merembes keluar, zion dan yang lain terkejut.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang