part 15

2.5K 275 4
                                    

Selamat membaca

"kalian ga becus jaga dia!"

Semua penjaga menunduk tak berani mengangkat kepala dihadapan Yafa. Satu mansion menjadi kacau karena kemarahan yafa atas hilangnya zion.

Meryl nampak santai saja memakan snacknya, serin juga sama saja kayak yafa. Varga? Ialah yang bertanggung jawab atas perjalanan ini, ia sedikit gugup sekarang bagaimanapun yang paling menakutkan dari semuanya adalah Julian.

"lalu bagaimana,dimana keberadaannya?" yafa beralih ke orang yang sedang melacak keberadaan zion.

"maaf Tuan, sepertinya Hp Tuan muda utama sudah dihancurkan oleh si penculik."

Brak

Yafa memukul meja cukup kencang, amarah anak ini begitu dingin. "Jika terjadi sesuatu dengan zion, kupastikan kalian semua tidak akan pulang ke Indonesia dan tetap disini!" itu bagaikan perintah yang mutlak.

Bagaimana bisa mereka tidak pulang? Ada keluarga yang harus mereka nafkahi disana.

"santai aja kenapa sih fa, takut bangetnya tuh anak di apa-apain. Hah, gimana ya kalau dia diculiknya sama yovinson? Masih selamat tuh anak?"

Yafa menatapnya nyalang. Serin mengambil snack meryl dan menampar anak itu dengan bungkusannya sangat amat kencang. "lo pasti kerja sama kan dengan yovinson? Lo selama ini tinggal di kota yang sama dengan yovinson bagaimana mungkin lo ga diculik sama mereka?"

Mendengar tuduhan dari serin membuat varga dan yafa menyadari, iya juga. Kenapa bisa?

Meryl menatap muak pada serin.
"ya mana gw tahu, gw aja ga kenal sama anggota keluarganya."

****

"bagus! Pasti ga akan lama dia akan mati disana." senang ansel saat keluar dari kamar zion, tempat ia disekap.

Ansel adalah yovinson termuda.

"yang lain pasti akan senang atas apa yang kita lakukan." hannah juga terlihat sumringah.

Mereka duduk di satu ruang santai dengan secangkir teh.

"gw kira bunuh Tantori lah yang paling susah, ternyata dialah yang pertama kita bunuh."

Seseorang datang dari belakang membuat mereka terkejut.

"Tante Adelyn, kapan kamu sampai kesini?" tanya robbi.

Adelyn Yovinson, Anak Keempat dari keluarga Yovinson. Perawakannya sederhana dan natural, bahkan ia sepertinya tidak pernah menua.

"aku hanya ingin menginap satu malam disini, adakah tempat untuk tante kalian ini?" tanya adelyn dengan datar tetapi penuh wibawa.

"biar niana antarkan bibi ke kamar." niana pun menggandeng tangan bibi kesayangan mereka semua. Mereka menganggap adelyn yang paling mudah untuk diajak berdiskusi dan memang adelyn sangat murah hati.

"apa yang membuat kalian semua senang? Sudah menangkap salah satu dari mereka?"

Niana menganggukkan kepala.

"yasudah, keluarlah aku harus beristirahat sebelum aku akan pergi ke london."

Niana tentu akan melakukan perintahnya, gadis itu langsung keluar dari kamarnya.

Adelyn tersenyum. Keponakannya terlalu mudah ia bodohi.

14.00

Ceklek...

Kriet...

Adelyn masuk ke kamar zion, suhu disini sangat dingin. Dalam hati adelyn sudah memaki keponakan-keponakannya.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang