part 56

2K 203 5
                                    

Selamat membaca


Zion kembali menutup pintu ruangan ini. Ruangan yang masih sangat segar diingatannya, kamarnya dulu saat semua masih baik-baik saja. Dan ruangan saat ia yang dikurung dan disiksa,menangis sendirian,dan pada akhirnya ruangan ini ditutup.

Kamarnya.

Kali ini zion ingin menempati kamar ini lagi, jika boleh jujur hari ini hatinya sedang bersedih.

"Tuan, biar saya bersihkan dulu ruangan ini. Tuan bisa tunggu diluar." ujar salah satu maid yang akan membersihkan ruangannya yang penuh akan debu.

Masih dengan seragam sehabis dari kedai kakek adi, wajah zion nampak lesu. Ia berjalan keluar dan menuju ke air mancur dan taman ditengah mansion ini.

Flashback on

Yafa,zion,lyn,varga,serin,rahen,vioj,sonia dan ziu dengan senang hati akan melaksanakan ujian SNMPTN untuk masuk ke perguruan tinggi yang mereka dambakan.

Namun entah mengapa, harapan untuk itu harus hancur bagi zion.

"maafkan aku zion. Maaf...tapi bunda tidak akan mengizinkan kamu untuk masuk kuliah pada tahun ini."

Perkataan dari adelyn mampu menghancurkan dunia dan harapan yang zion dambakan sedari dulu. Dan zion berhak tau akan alasan mengapa ia tidak bisa.

"mengapa?"

"Kesehatanmu zion. Ayo kita pergi Jerman, kita fokus pada kesehatanmu."

Rasanya zion mau marah tapi karena apa?karena ia tidak bisa bersama sahabat-sahabatnya?mungkin iya.

"aku tidak mau." lirih zion. Membuat zia,randy,andries serta adelyn terkejut.

"kamu mau terus-terusan sakit?" tanya zia yang tidak kuat selalu melihat zion kesakitan.

"Jantung zion sudah rusak, dengan zion pergi kemanapun tidak membuatku cepat sembuh." jawaban dari zion.

"dengan apa aku sembuh?mengambil jantung orang lain?"

Adelyn menatap zion datar, adelyn serasa menghadapi pikiran zion baru.

"mengapa kamu pesimis?Kamu tidak mempercayai Tuhan?"

Saat itu zion dibuat terdiam. "bisakah kali ini aku menentukan hidupku sendiri? Ya, mungkin saja nanti Tuhan menurunkan mukjizatnya untukku."

Flashback off

"zion..." panggil seseorang dan ia adalah lyn.

"ada apa?" tanya zion dengan senyuman yang ia tampilkan.

Terkadang lyn selalu lupa jika zion sedang banyak pikiran, senyuman dan tingkah laku zion membuatnya nyaman. Membuatnya lupa dan terbuai.

"kamu marah sama yang lain karena pembicaraan tadi siang?" tanya lyn langsung ke intinya.

"aku tidak marah."

"tapi kamu bersedih."

Zion hanya kembali menerbitkan senyumnya pada lyn,membuat lyn sedikit muak. Tidak bisakah sekali saja zion membagi sedikit luka pada lyn?

"sebenarnya aku juga tidak suka kamu pergi ke luar negri. Aku takut kangen kamu. Tapi aku juga ga bisa egois." jujur lyn akan perasaannya.

"aku yang egois, aku ga memikirkan hati yang lain dengan menolak perintah bunda." potong zion dengan suara pelannya.

"mungkin kamu bisa berkuliah di Jerman." ujar lyn setidaknya ingin memberikan satu harapan pada zion.

".......yang pada akhirnya, aku tetap sendirian." celetuk zion membuang pandangannya ke arah lain.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang