part 27

2.1K 251 6
                                    

Selamat membaca

Zion membuka pintu mansion kepulangannya pasti sudah di tunggu, rumah ini jadi sedikit ramai karena sekarang ada lima orang yang mengisi.

"mama?"

Zion melihat zia sedang asik berbincang dengan adelyn diruang tamu. Zia yang sadar ada suara anaknya langsung menoleh dan menghampiri zion. Memeluknya.

"kamu sehat?"

"ya."

Lalu adelyn, "darimana kau hingga pulang malam begini,huh?" tanyanya bagaikan penjaga.

"aku punya urusan dengan beberapa teman. Hanya anak muda,bunda tak perlu tahu."

Adelyn tahu apa yang zion lakukan dan mereka tidak bisa membocorkan perihal ini ke zia. Jika terbocorkan, maka yang ada ia akan bawa zion ke tempat yang aman.

"aku pernah muda!"

"ya,ya,ya.."

Lalu zion pamit dan naik ke lantai atas, semua kamar berada dilantai yang sama. Jadi sekarang zion tengah dihadang oleh aurora dan eyden.

"kenapa?" tanya zion.

"kami berdua ingin keluar, bosan terus jika berada dirumah." ujar aurora diangguki eyden.

Ye nih orang berdua, ga tau apa zion lagi pusing banyak hal.

"mau jalan-jalan?" dua orang itu langsung mengangguk,jelas.

"gih sana berdua, please gw sibuk sekolah. Punya uang kan lo pada."
Acuh tak acuh zion.

Sebelum zion membuka pintu kamarnya eyden sudah bicara lagi.
"temen lo si serin itu kurang ajar juga ya, gw ga suka sama cara bicaranya yang enteng."

"justru karena cara bicaranya itu lah Joseph memilihnya sebagai pewaris utama. Yang juga bisa mendatangkan Musuh untuk Dergion sendiri.."

Zion menghela nafasnya. "yaudah besok habis gw pulang sekolah, lo pada mau jalan kemana. Gw temenin."

"yess.."

Zion tahu, peka kok dia kalau aurora itu ga tahu menau tentang kota jakarta dan seluk beluknya sementara eyden adalah spesies orang mager nyari tahu jalan.

Lalu zion masuk ke kamarnya, mandi, dan bersiap untuk tidur. Sejenak ia mengosongkan pikirannya. Melupakan sejenak beban yang ia tanggung hari ini.

Diam-diam air mata turun tanpa sengaja, air mata kelelahan. Lelah dengan kehidupan yang kejam dan tak bisa disangka ini.

Tak bisa, zion malah jadi tak bisa tidur. Ia membuka hpnya dan melihat kembali sebuah foto lama yang ternyata masih sempat ia simpan ke hp nya sekarang.

Foto saat keluarganya masih baik-baik saja. Saat zion masih berpikir ia akan hidup bahagia dengan zia dan randy.

Kenangan itu hangus oleh pahitnya kenyataan. Lalu tiba-tiba zion menghubungi seseorang.

"halo,om."

"zi, belum tidur?ada apa?"

Itu andries. Zion masih canggung, ia belum terbiasa dan belum siap memanggil andries dengan sebutan papa.

"zion mau kasih tahu sesuatu tapi om janji ya jangan marah dan jangan kasih tau siapa-siapa."

Andries sempat terdiam disana.
Tanpa menunggu jawaban dari andries, zion menceritakannya.

"Aurora ada bersamaku, dan aku yang membawanya kesini."

"kalian dimana?"

"aku ada di rumah sahabat mama, kami baik-baik saja. Om bisa tanyain ke mama siapa sahabatnya."

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang