part 36

2.1K 243 4
                                    

Selamat membaca

Zion membuka pintu kedai kakek adi yang ternyata lumayan sedang ramai pengunjung.

"zion, apa kabar mu?" tanya kakek adi yang langsung memeluknya. Kakek adi sekarang punya tiga pekerja yang membantunya.

"baik, mana yang lain?"

"ada dilantai dua."

Zion kesini sebenarnya ada janji untuk kumpul dengan para komplotan verriel.

Ia masuk dan membuka pintunya dan semua langsung tahu zion yang datang.

"kok ziva lo balikin lagi sih zi?" tanya vion padanya tanpa basa-basi.

"misi kita sudah berhasil untuk mengusir diva,puncaknya saat mereka bercerai. Jadi aku harus mengembalikkan ziva agar hak asuh jatuh ke randy."

"lalu apa dugaan lo selanjutnya?"tanya leo kini dengan membawakan minuman untuk zion.

"serin,varga,dito dan juga meryl pasti sekarang yang akan bergerak. Mereka mau tantang gw."

Rahen,vion,dan yafa langsung tercekat. Serin berkhianat?

"lo tahu darimana?"

"gw taruh eyden ke dergion bukan hanya untuk mengompor-ngompori aja. Kenapa gw pasang penyadap aja disalah satu benda yang sering dia gunakan." dan semua melongo kecuali eyden dan zion. Zion langkahnya selalu lebih cepat dan maju.

"lo taruh dimana alat penyadapnya?" tanya rahen.

"handphone, serin hampir melakukan semua pembicaraan dan rencana di handphonenya. Handphonenya juga sudah diretas tanpa serin tahu, gadis itu hanya bisa menunjukkan keberanian, pemikirannya tidak cocok untuk bergabung ke konflik seperti ini." jelas panjang lebar zion.

"dan meryl hasut serin supaya mau ikutan perencanaan pembunuhan gw."

Kini mereka semua tambah waspada dan nampak tegang, zion selama ini menghindari pertumpahan darah dengan para tertua, tapi ketiga pewaris itu malah mengajaknya untuk pertumpahan darah.

"sebenarnya gw ga mau buang-buang tenaga urusin itu empat orang, jadi mereka bisakan gw serahin ke kalian?"

Rasya,leo,verriel dan yang lain otomatis mengangguk. "tapi zi, lo tega sama serin?dia sahabat kecil lo."

Zion memandang rahen dengan tatapan yang sulit diartikan. "lo suka sama serin ya?" tuduh zion tanpa aba-aba membuat rahen tercekat dibangkunya.

Membuat semua juga tambah yakin rahen belum siap untuk melawan serin sebagai musuh. "serin hancurin persahabatan dengan berkhianat tanpa dengar penjelasan gw. Gw benci pengkhianat dan dikhianati, jadi sebelum lo berubah sepertinya lo harus pikiran satu keputusan dulu hen, supaya gw bisa bedakan mana pengkhianat yang terang-terangan atau musuh dalam selimut disini." ucapan zion jelas,sangat jelas tengah menekan rahen untuk memantapkan hatinya, memilih antara zion atau serin.

Karena zion tidak mau rahen menjadi pengkhianat dan persahabatan mereka kembali rusak nantinya.

"apa sebenarnya lo takut melawan disini?mengingat bahwa lawan kita orang-orang dengan kedudukan tinggi. Dari awal gw dah bilang, gw ga akan jamin nyawa kalian selamat jika pertumpahan darah ga bisa dihindari. Tapi kalian kan yang paksa buat ikut campur?terus sudah sejauh ini kalian mau berhenti?SILAHKAN."

Kata-kata zion bagaikan tamparan untuk rasa takut mereka. Sungguh, zion sepertinya sudah tak punya rasa takut pada siapapun kecuali sang pencipta.

--

3 Januari

Hari ini adalah hari dimana sidang percerain randy yang kedua bersama dengan diva. Diva, wanita itu datang bersama dengan pria lain.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang