part 42

2.1K 255 17
                                    

Selamat membaca

"lo yakin dah kuat?" zion mendengus saat yafa menanyakannya. "iya,Tuan Yafa. Gw dah sehat.."

Yaudah yafa diem tuh. Mereka berjalan ke kelas mereka masing-masing, ada lyn juga tapi ia izin ke toilet sebentar.

Bisa zion lihat teman-temannya masih sama. Masih memandangnya rendah. Tapi zion mengesampingkan hal itu, toh dia hidup bukan dari pandangan orang.

"kemana aja hilang?bolos ga ada pemberitahuan. Ini sekolah punya lu emang?" baru masuk ke kelas telinganya sudah panas karena disindir langsung sama ketua kelasnya.

Zion berusaha untuk mendiamkan,tapi makin di diam malah makin jadi. "mau kalian apa sih?,ngerasa kasta kalian paling tinggi terus gw paling rendah gitu?" gerutu zion pada seisi kelasnya.

"yah faktanya sekarang gitu. Kita beda kasta."

Zion menahan emosinya. Menghadapi manusia yang rasis kayak mereka malah buang-buang tenaga. Lyn datang dan diam-diam ia mendengarkan semua makian kelas pada zion.

Kelas ga ada akhlak emang!

"Mulut kamu yang bisanya mengejek seseorang itu lebih rendah dari sampah.." ujar lyn dengan berani kepada ketua kelasnya. Zion menoleh ke lyn dan menariknya untuk duduk.

"kenapa sih bela dia mulu?suka?---serasi deh kan sama-sama miskin."

Lyn ingin melawan tapi zion menghentikannya. Untuk bersabar dan jangan terpancing emosi. Baru kali ini sekelas melihat perlawanan dari si Marilyn.

Guru segera masuk, hari ini adalah hari pertama mereka melaksanakan ujian. Hah! Semoga saja zion bisa walaupun hanya berbekal belajar ngebut.

Fighting zion!

----

"hwaa anjir!!!!gila kepala gw rasanya malu meledak sama itu soal!!" keluh vion dengan kesal, saat ini mereka ada di apartment verriel.

Iya, tadinya sekedar mau belajar bareng eh jadi nyasar kayak tempat curhat. Curhat apalagi selain soal yang bikin seisi organ dalam dan luar mual.

"makanya kalau disuruh belajar ya belajar! Bukannya main epep!" ujar sonia yang lama-kelamaan jengah juga dengan pacarnya yang bisanya ngeluh doang.

"lagian materi itu masih gampang kali." ujar eyden yang mengundang plototan dari vion dan zion. Ya diamah enak belajar dari lama, lah zion itungan hari doang gimana bisa?

Ting...Tong...

"siapa tuh?" tanya lyn.

"biar mbak aja yang buka." iya,jadi ada zura juga disini sama vinaya. Kalau mereka berdua sih curhat di kamar lama zion, curhat pekerjaan loh ya bukan curhat apa-apa.

Ceklek...

"iya,siapa?" zura agak terkejut saat melihat ada serin dan varga yang datang,masih lengkap dengan seragam masing-masing.

"mau apa?" tanya zura dengan sopan. Apalagi ada beberapa kaki tangan mereka, bisa ramai apartment verriel.

"kita ga disuruh masuk dulu?" tanya serin sebiasa mungkin.

"lo boleh masuk kalau berdua aja."tiba-tiba dari dalam suara zion menyapa keduanya. Maksud perkataannya sudah jelas, serin dan varga tidak boleh membawa penjaga.

"o-oke." zion meninggalkan mereka yang masing diambang pintu.

"siapa zi?" tanya yafa dan sudah terjawab dengan kedatangan serin dan varga dibelakangnya. Keadaan teramat sangat canggung bagi mereka semua.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang