part 05 : Satu Nama Dua Jiwa

3.4K 370 0
                                    

Selamat membaca

"dek, hari ini mas pulang cepet. Mungkin besok pagi mas dah sampai. Ga ada masalah apa-apa kan selama mas pergi?"

Zion terdiam ditempatnya. Sebenarnya banyak yang harus ia ceritakan tapi ia takut, takut jika verriel akan melakukan sesuatu diluar dugaannya.

Tidak ada yang bisa menyangka apa reaksi dari verriel saat ia menyeritakan semuanya bukan?

"ga ada masalah apa-apa. Yaudah, gw tunggu mas dirumah."

Panggilan itu berakhir dengan perasaan khawatir dan gelisah pada zion sendiri. Mengapa sekarang terasa sulit karena kehadiran dari orang tuanya.

Zion tidak akan heran bagaimana yafa bisa tahu dimana keberadaannya dan bagaimana cara ia diperlakukan oleh Julian.

Malam ini hujan,zion membuat teh untuknya. Zion melihat ke luar jendela dengan hujan yang mengguyur makhluk dibawahnya.

Flashback on

7 tahun yang lalu

"aw mama sakit mah shh!!!"ringis zion kecil karena telinganya yang dijewer habis-habisan oleh mamanya,Zia.

"kamu tuh kan mama dah bilang jangan kemana-mana, mama khawatir cariin kamu sampai kelilingin nih mall."

Tadi zia ada urusan sebentar ke toilet dan meminta anaknya itu untuk menunggunya didepan toilet dan tidak kemana-mana. Tetapi anak kecilnya itu tertarik akan toko didepan yang menjual berbagai miniatur mobil-mobil kesukaannya.

Zia yang khawatir tidak menemukan anaknya mengelilingi mall sampai tiga kali bersama petugas yang ada disana. Ia takut sesuatu akan melukai anaknya barang secubit pun.

Anaknya harus ada dalam genggamannya.

Dan saat tahu anaknya ada ditoko mainan dan mengumpat disalah satu lemari, ia habis-habisan memarahi zion dan menjewer telinga anak itu.

Saat mata zion hampir memerah karena jewerannya hati zia terpukul. Seperti merasa bersalah, wajar jika anaknya akan bosan lama menunggu. Apa ia berlebihan?

Zia memeluk anaknya saat mereka sudah ada didekat toko es krim dekat mall. Zia memeluk sambil menangis, menyesal sudah menyakiti anaknya walau sedikitpun.

"maaf,mama khawatir sama kamu. Itu saja. Sakit ya?"

Zion yang melihat mamanya juga ikutan sedih jadi ia berhenti menangis.

"ga kok, zion mengerti. Mama khawatir, zion yang salah. Zion ga akan pergi lagi dari mama, zion ga akan ulangi ini."

Zia menatapnya menghapus jejak air matanya sendiri.

"janji sama mama?"

"ya."

Dibawah rembulan sepasang ibu dan anak itu berjanji bertaut kelingking. Berharap memang janji itu tetap akan terjaga, walau nanti,mungkin, semesta yang akan menghancurkan janji itu.

Flashback off

Zion meneteskan air matanya, janji itu. Janji itu yang akhirnya mamanya sendiri yang melanggar. Walau zion tahu saat itu mamanya dalam keadaan terguncang.

Zion juga sadar, ia juga melanggar janji itu. Harusnya ia selalu ada untuk mamanya walau susah dan senang. Tapi saat itu ia hanya anak berumur 11 tahun yang tidak tahu harus berbuat apa.

Dadanya menjadi sesak saat ia mengingat semua kenangan manis itu. Kenangan sebelum pengkhianatan menghancurkan segalanya. Lalu apa sekarang mamanya sudah sadar dan mengingatnya?lalu mengirimkan yafa untuk menjemputnya dan tinggal bersama keluarga janshen?

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang