part 10 : kedatangannya yang di duga

3.1K 277 2
                                    

Selamat membaca

Plak

"OPA!!"

verriel terkejut atas apa yang baru saja ia lihat. Opanya menampar zion dengan kencang, keluarga dergion sudah pulang dengan sedikit malu dan kecewa. Dan disinilah julian menghakimi cucunya.

"mau bermusuhan kamu?---harusnya kamu sadar bahwa keluarga dergion bisa bantu kita!dasar bodoh!"

Zion hanya diam, sejujurnya kepalanya sakit.

"jangan buat saya semakin benci sama kamu!" julian pergi dari sana,meninggalkan zion yang masih mematung.

Brak...

Dan yang ia lihat semuanya berubah menjadi hitam.

****

"gimana keadaannya ver?" tanya farika saat anaknya sudah selesai memeriksa.

"keadaannya semakin lemah." sendu,pandangan verriel menjadi sayu.

Farika,reynaldi,ryuna dan vinaya langsung masuk dan melihat zion yang tertidur nyenyak. Diwajahnya terlihat guratan lelah.

Reynaldi sebenarnya tahu semua,bahwa seseorang yang selalu menjaga perusahaan dan yang lain dibaliknya adalah zion sendiri. Rey tahu, hanya saja kepergian kakaknya membuat julian tak bisa didekati oleh siapapun. Ia marah kepada diri sendiri karena tidak bisa melindungi keponakan satu-satunya.

Anak itu bekerja keras hingga melewati batas kuat tubuhnya.

"apa aku izinin aja ya zion kembali sama tante zia." ujar verriel membuat rey dan farika melihat ke arahnya. Membuat tanda tanya.

"apa?zia?"

Tanpa sadar verriel mengucapkan itu. Farika menatapnya curiga. "ver, apa yang kamu maksud?mbak zia kembali?"

Verriel masih diam, sementara vinaya dan ryuna hanya diam tidak mau ikut memperkeruh keadaan.

"JAWAB MAMA VERRIEL!!!"

Rey langsung memeluk pundak istrinya bermasuk tenang. "udah ya, ga enak disini ada zion lagi istirahat."

Farika mencoba tenang. Jantungnya menjadi berdetak tidak karuan, kebungkaman anaknya sudah memberikan jawaban 'iya' untuknya. "opa sudah keterlaluan ma, om randy juga tidak jelas dimana. Bukankah ada baiknya zion hidup bersama dengan tante zia?" tanya verriel pelan-pelan, ia tahu farika lebih tidak rela zion pergi. Farika memang tidak turun tangan dalam merawat zion, tetapi dulu saat verriel belum bekerja farika lah yang mengurus semua keuangan mereka.

"kamu mau adikmu tinggal dengan ibunya yang depresi?"tanya rey dan langsung dibalas gelengan oleh anak didepannya.

"tante zia------ia sudah sembuh ma. Kehidupannya bahkan berubah jauh lebih baik sekarang."

Vinaya mengelus pundak saudaranya. "kamu rela ia pergi dari sisimu?" tanya vinaya pelan dengan memandang zion yang terlelap.

"bagaimana bisa seorang orang tua dipisahkan oleh anaknya?------bagiku ia bukan hanya sekedar teman rumah. Ia adik,sahabat dan anak bagiku,vin." vinaya menatapnya sendu.

".......lalu apa kamu pernah membayangkan perasaan dari tante zia sendiri?betapa merindunya ia pada anaknya? ----cepat atau lambat kondisi zion akan selalu memburuk."





****

Yafa sekarang sedang ada di ruang keluarga bersama opa dan omanya. Kebersamaan mereka belum lengkap tanpa ada zion.

Dia menjadi gelisah, entah kenapa firasatnya selalu ingin menelpon zion sekarang. Erina yang melihat cucunya nampak gelisah menjadi penasaran.

"pangeran oma kenapa?...kamu nampak gelisah,sayang." tanya erina sambil mengusap surai yafa.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang