part 38

2.1K 246 16
                                    

Selamat membaca

Bruk...

Zion menjatuhkan tubuhnya ke lantai selepas mereka lolos dari yovinson yang lain. Tubuhnya lemas, ia belum benar-benar siap melawan keluarga yang siap membunuh itu untuk kedua kali.

"tuan, saya obati belakang telinganya.." arka memapah tubuh zion ke sofa dan mulai membuka P3K. Eyden juga sedang diobati, semua yang berada dipihak zion mulai berkumpul di mansion ini termasuk ada andries dan zia yang sudah tahu.

"kenapa keluarga yovinson cepat sekali bergerak?maksudnya, mereka bahkan hingga langsung datang ke indonesia.." ujar rasya yang pertama kali berkata setelah keheningan.

"ini semua karena pergerakan gegabah dari serin,varga dan meryl. Mereka berencana ingin membunuh tapi mereka lupa, mereka keluar dari perlindungan. Melihat kesempatan emas ini ya pasti mereka gerak cepet. Sekarang tuh empat bocah jadi tahanan atau mayat?"

Plak...

Freya memukul pelan lengan zion membuat zion menghentikan ucapannya. "jangan ngomong gitu dong, gimanapun juga serin ga tau apa-apa. Dia cuma dihasut."

"ya mbak, lo belum tau aja gw pernah hampir mati kedinginan waktu ditangkap sama mereka di brussel."

Shok, sudah membuat mereka diam.

"awalnya gw kira mereka berempat ga akan secepat ini, yovinson sudah pantau mereka. Mereka sendiri yang keluar kandang. Sekarang siap-siap aja gw yang diserang morgen,martino juga joseph cucunya hilang.." zion menghela nafas kasar.

"kurasa ada satu orang yang harus kau temui." celetuk verriel.

"Matius Argera.."

Ah iya------ia hampir melupakan si tua satu itu.

"terus sekarang kita harus gimana?" tanya verriel.

"apa kabar ini dah sampai ke telinga keluarga besar yang lain?" tanya zion ke adelyn.

"seharusnya ini sudah menyebar karena beberapa ada yang selamat dan memberi kabar."

"yaudah kita tunggu aja, gimana cara mereka menyelamatkan pewarisnya. Gw ga mau buang tenaga buat hal yang ga ada manfaatnya." ucap zion dengan santai seolah memberi tanda bahwa ia tidak peduli sama sekali.

"kalau mereka berempat berhasil dibunuh, apa lo ga mikir akan ada pertumpahan darah yang lebih besar zi?" sungut leo agak senewen.

"zi kita kan sudah janji, balas dendamnya hanya sampai mereka mengaku dan dihukum. Bukan perang." tambah rasya.

Adelyn menghampiri zion, menepuk pundaknya pelan. Entah apa yang dibisikkan oleh adelyn tapi zion mengangguk semakin membuat mereka penasaran. Lalu zion pergi menuju ke kamarnya.

"zion mau kemana?" tanya lyn agak khawatir.

Adelyn tersenyum, ia tahu semua kondisi anak-anaknya dengan baik. "lyn bisa gak kamu bantu zion di kamarnya." lyn akhirnya mengikuti langkah zion ke lantai atas.

Lalu adelyn melipat tangan di dadanya. "baik, siapa yang mau ikut aku ke brussel?"

Semua shok terdiam. "kita akan menyelamatkan mereka?" tanya yafa.

"tidak." jawaban dari adelyn membuat mereka agak bingung,sungguh.

"yovinson tidak akan langsung membunuh, mereka akan menyiksa dulu jadi kita punya waktu sekitar 3 hari untuk bersiap. Kita saksikan bagaimana anak-anak sok ikut campur itu tahu semua faktanya." ungkap adelyn.

"baik, biar aku yang memilih. Aurora,Eyden,Verriel,Rasya,dan Leo." ucap adelyn.

"yafa dan zion tidak ikut lyn?" tanya zia sebenarnya ia sedikit takut dengan rencana adelyn.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang