part 40

2K 247 13
                                    

Selamat membaca

"adelyn, kami akan membebaskan anak-anak ini tapi kami mengajukan mereka datang ke polisi." keputusan juno pada putrinya.

Namun sesaat kemudian kabar baru diterima oleh luwis melalui publik. "Joseph meninggal."

Hanya sebaris kata sudah membuat serin menangis sejadi-jadinya. Masa bodo dengan tangisan berisiknya, yang ia mau hanya pulang menemui opanya.

"wah, saat kematian menghampiri baru dia mau mengaku dosa?" ujar naera.

Bahkan baik rasya,leo,verriel dan yang lain tidak merespon, ini terlalu mendadak dan hati mereka shock.

"pa,ma dimana hati kalian?biarkan anak-anak ini pulang. Tuhan maha adil, tidak selamanya kejahatan terbalas dengan hal yang sama." adelyn mendesak, ia tidak peduli jika kedua kakaknya akan marah dan semakin benci padanya.

"apa jaminan kamu?" tanya aisha dengan suara dinginnya.

"adelyn pastiin mereka ga akan hidup tenang selamanya.."

---

Malam ini baik zia,yafa dan lyn tidak bisa tertidur. Besok adalah pemakaman joseph, sementara malam ini zion belum juga sadarkan diri. Membuat zia semakin was-was.

"kalian pulanglah!sudah malam, mama menunggu disini sampai papa datang." ujar zia, awalnya lyn dan yafa menolak tapi mengingat besok sekolah maka akhirnya mereka menurut.

"hati-hati ya ma, arka bakal jaga dari jarak jauh." ucap yafa.

"iya, kalian juga hati-hati."

Yafa dan lyn pun meninggalkan ruang rawat zion. Yafa pikir, mungkin zia butuh waktu berdua saja dengan zion.

Zia terus mengelus punggung tangan anaknya, berharap jemari itu bergerak. Suara pintu terbuka membuat zia berpikir itu adalah andries.

"kamu sudah kembali?" tanya zia, tapi tidak ada jawaban dari belakangnya.

Zia pun menolehkan kepalanya ke pintu yang ia punggungi. Tubuhnya membeku dan lidahnya menjadi kelu seketika. Melihat siapa yang baru saja datang.

Randy.

"kelihatannya kamu ga suka aku datang. Baiklah aku akan pergi."

"tunggu!kamu ingin menjenguk zion?" tanya zia perlahan.

"apa tidak boleh?"

"siapa yang menyuruh kamu datang?"

"Andries."

Zia semakin membeku di duduknya. Ia terasa suasana canggung dengan randy.

Flashback on

Randy berjalan keluar dari kantornya. Hari ini ia memutuskan pulang sore, ziva pasti kesepian sendirian dirumah. Ya walaupun ada lira, ia tak yakin apa wanita itu mau bersikap baik dengan putrinya yang tak dianggap itu.

Tapi baru saja ia masuk ke mobilnya, andries sudah memanggil. Sebenarnya randy kurang dekat dan canggung dengan andries.

"ada apa?" tanya randy senormal mungkin.

"Om Joseph meninggal."

Mata randy langsung membulat terkejut. Sungguh?bukan berita bohong kan?

Melihat wajah randy yang terkejut dan ragu membuat andries mengerti. "gw tidak bohong, ia meninggal beberapa jam yang lalu. Beritanya akan dipublikasikan besok pagi."

"gw turut sedih, apa lo kesini hanya bilang itu saja?"

Kini andries yang menjadi ragu dengan apa yang akan ia katakan selanjutnya. Andries menarik nafas mencoba tenang.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang