part 59

3.3K 246 10
                                    

Note:Khusus malam ini aku doble up. Aku mau saranin kalian bacanya pakai lagu sedih,terserah apa aja yang menurut kalian sedih. Karena saat nulis ini aku nangis:'



Selamat membaca





Prang....

Semangkuk bubur itu jatuh terpecah. Randy terpaku ditempatnya. Tubuhnya seperti tidak bisa bergerak saat ia mendengar kabar berita yang dibawakan oleh Reynaldi.

Zion yang baru saja sadar dan akan memakan buburnya hanya terdiam,terbaring diranjang terdiam dan hanya menatap.

Bahkan zia juga andries yang sedang ada di ruangan itu juga sempat shock. Randy langsung berlari keluar menuju ruang UGD dimana lira sempat dibawa kesana.

Zia segera membersihkan pecahan kaca mangkuk agar tidak melukai siapapun. "ka,sebaiknya kamu ikut bersama mereka." pinta zia dan andries mengangguk.

"ma,pergilah. Temani mereka,kasihan papa." pinta zion dengan suara seraknya. Zia menolak,bagaimana bisa ia meninggalkan zion sendirian.

"aku mau istirahat." zia menelisik,benarkah yang diucapkan oleh anaknya ini?

"kamu belum makan,mama bawakan bubur lagi ya?" tawar zia sekali lagi.

"aku benar-benar ingin tidur." baik,zia menuruti keinginan anaknya. Ia keluar dan menyusul randy serta andries. Tapi sebelum itu ia menyuruh yafa dan lyn untuk menemani zion.

Selang satu jam kabar meninggalnya Lira tersebar dan menjadi buah bibir dikalangan rekan dan keluarga besar lainnya.
Mereka sudah ada yang langsung datang melayat dan ada yang mengirimkan ucapan bela sungkawa.

Randy tak hentinya menangis,meraung bagaikan hilang akal. Karena ia yang paling banyak dosa dan belum sempat meminta maaf pada lira. Semua bisa merasakan kesedihan.

Acara pemakaman akan dilaksanakan besok pagi sekitar pukul delapan pagi.

"zion kamu belum makan,makan ya?" tawar lyn sambil menunjukkan bubur yang baru saja ia bawa.

Zion hanya diam tapi air mata yang jatuh sudah jelas menjelaskan semuanya,semua isi hatinya. "kalau kamu tangisi terus maka ia akan sulit untuk meninggalkanmu." ucap lyn sambil mengelus jemari zion.

Lyn berusaha membuat zion mau makan namun zion masih terus diam dan tidak merespon apapun. "sudah lyn jangan dipaksa." ucap zura.

"kalau kamu tidak makan kondisi kamu akan drop lagi. Dua Minggu kedepan kamu akan berangkat ke Jerman kalau kondisi kamu membaik dalam seminggu mungkin kamu bisa pulang dan tidak pergi ke jerman." bujuk zura yang berharap zion mau menurutinya.

Lama-kelamaan leo yang hanya memerhatikan daritadi jengkel juga. "Reyzion!turuti kita please!selama ini kita menuruti lo, ayolah jangan buat keadaan semakin rumit. Kita cuma mau lo makan dan minum obat apa itu susah?jangan buat semuanya jadi susah!!!" geramnya tanpa sadar meluapkan emosi.

Rasya menarik lengan leo agar keluar tapi ditepis dengan kasar. "lo apa-apaan sih?!ga gitu caranya buat bicara sama zion."

"terus pakai cara apa?dari yang lembut dia ga mau dengar,,,gw kasar juga buat kebaikannya!!"

"zion emang harus dipaksa!!" lalu leo menatap zion tajam.

"udahlah zi!lo kalau emang ga mau sembuh yaudah, lo mau buat kita tambah sedih yaudah,buat sesuka hati lo!" leo pergi dan membanting pintu membuat ruangan senyap seketika.

"tenang zion, jangan dengerin apa kata mas leo." ucap zura menenangkan zion yang shock sedikit.

"mbak aku mau makan." suara paraunya.

Reyzion {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang