Ada yang berbeda.

87 10 5
                                    


Semangat, jangan mudah menyerah
Ada aku disini menemanimu.
-gilang aditama-

“gue udah nggak kuat” ucap vioreen pelan tetapi masih bisa didengar oleh ketiga temannya.

“nggak kuat gimana?” tanya xanna panik membuat semua peserta disana bertatap heran. Sebenarnya apa yang terjadi dengan vioreen.

“nafas”

“pusing”

“lemas”

Tiga ucapan itu membuat xanna, allena dan ghesha mengerti tentang penjelasan vioreen walau hanya singkat tetapi ucapan itu membuat pikiran mereka tertuju pada penyakitnya. Asma.

“ayo kerumah sakit” ujar allena cepat dan langsung mencoba cara untuk mengangkat tubuh vioreen kerumah sakit.

“gue udah nggak kuat, lemes banget len” jawab vioreen dengan pelan.

“vioreen kenapa?” tanya salah satu cowo yang suaranya sangat sekali dikenal oleh gendang telinga mereka bertiga. Gilang.

Mereka diam sebentar ditempat, berpikir apakah mereka harus menjawab yang sejujurnya atau tidak. Ataukah mereka harus membiarkan gilang mengetahuinya saja? Toh dia orangnya tak suka menyebar rahasia. Tapi apa vioreen akan menerima jika gilang tahu tentang penyakitnya?

“hm ituu” jawab allena kebingungan. Mencari kata kata yang tepat untuk dijawab.

Gilang perlahan memajukan tubuhnya dan melangkahkah kakinya menuju arah mereka berempat yang sedang memegangi tubuh vioreen. Ia memberi tanda kalau untuk minggir sebentar disaat ini melihat keadaan vioreen.

“ini badannya kok panas?” tanya gilang terkejut ketika melihat suhu badan vioreen panas.

“dia kenapa?” tanya gilang lagi tetapi mereka hanya diam. Lebih baik tidak menjawab pertanyaan gilang sama sekali daripada harus terkena timpuk dari vioreen.

“gue.. mau minta maaf sama kalian atas apa yang selalu gue perbuat sama kalian. Maafin kesalahan gue yang sengaja atau nggak” ucap vioreen membuat mereka berempat menoleh pada vioreen.

“makasih kalian selalu ada dihidup gue, makasih kalian selalu bikin gue bahagia, makasih untuk semuanya”

Ucapan vioreen membuat mereka semua mendengarnya terkejut. Apa yang baru saja diucapkan oleh vioreen? Memangnya apa yang akan terjadi dengan dirinya. Tak disangka air mata yang selama ini dibendung oleh vioreen jatuh perlahan lahan, begitu juga dengan air mata ketiga temannya ini.

Jangan lupa ghesha juga ikut menjatuhkan air matanya.

“vioreen” ucap gilang lembut membuat vioreen menoleh pada dirinya.

Vioreen tersenyum tulus mendengarnya. “gilang” panggil vioreen dengan pelan.

“jangan dingin mulu lo jadi cowo, sesekali cari cewe lah buat ada yang nemenin lo”

“dikurangin narsisnya dan jangan emosian mulu nanti cepet tua”

“satu lagi” ucapnya terpotong membuat gilang menunggu ucapan itu.

“tetap jadi gilang yang gue kenal ya” lanjutnya dengan akhirnya seulas senyuman.

Ada rasa sesak didadanya ketika vioreen menyebutkan kata kata itu, ditambah dengan senyumannya membuat rasa sesak didadanya tambah sesak.

Terutama untuk seaghan dan Arthur yang ikut merasa bersalah pastinya, dan dua orang siswi yang terus mengamati mereka dari jauh hanya saja raut wajah mereka seperti orang yang sedang ketakutan.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang