Nasihat Xanna

77 10 3
                                    

Ada yang kangen FA nggak nih?
Yok langsung baca gann:v

***

Gengsi itu jangan digedein apalagi dimanjain,
Harus dilawan. Jangan nanti,
lo berdua malah makan hati.
-xanna mark-

Malam ini gadis berponi baru saja turun dari kamar atasnya, setelah berkutat dengan laptopnya begitu lama sampai lupa kalau dirinya belum mengisi perutnya dimalam ini.

Mendadak ia jadi ingin makan mie rebus extra bon cabe yang selalu tersedia dikulkasnya, itupun kalau masih ada didalam sana siapa tahu ternyata sudah dimakan oleh orang rumah atau teman temannya.

Vioreen hanya memakai baju berwarna biru langit dengan lengan pendek beserta celana pendeknya yang ikut ia pakai. Untuk rambut, ia lebih memilih untuk menyanggulnya saja kebelakang sedikit kebawah agar tidak ribet.

Vioreen melewati kamar violet yang suaranya bising sekali didengar, bahkan terdengar suara isakan tangis disana. Wajar, malam ini Thea teman sekolah violet berinap dirumahnya mungkin mereka nonton drakor sepertinya.

Vioreen melangkahkan kakinya kebawah, menuruni setiap anak tangga dirumahnya. Hingga dirinya mendarat didapur untuk membuat mie rebus disana.

“oke, mari kita lihat. Ada apa dikulkas ini” ucap vioreen monolog lalu membuka pintu kulkas miliknya dan mulai mengambil beberapa makanan dan sejenisnya untuk ia makan, sekalian hitung hitung  menemani malamnya ini.

“kak!” panggil rara yang suaranya seketika menggema didapur tempat vioreen berada.

“iya mah, kenapa?” sahut vioreen yang suaranya tidak kalah besar dari suara mamahnya.

“sini! Ke ruang tengah” pinta mamahnya membuat vioreen sebal. Tidak tahu apa kalau dirinya sedang memasak untuk makan malamnya?

Dengan terpaksa vioreen menghampiri mamahnya yang berada diruang tengah, dengan rambut dikuncir asalnya dan pakaiannya yang kusut habis. Wajah vioreen yang malas mendadak terkejut ketika melihat dua orang asing berada diruang tengah. Mungkin teman mamah, pikirnya.

“kenapa mah?” tanya vioreen yang pandangannya tertuju pada rara.

“astaghfirullah! Anak perawan nggak pernah rapih” oceh rara membuat vioreen melihat penampilan tubuhnya, biasa saja.

“dirumah ini juga, kenapa sih?” tanya vioreen lagi. “kaka lagi masak mie rebus masalahnya” lanjutnya.

“kenalan dulu sama temen mamah, siapa tahu kamu lupa” ucap mamahnya pelan membuat vioreen memutar bola matanya malas.

“siapa sih—Arthur?”

“lho, kamu masih inget rupanya?” tanya rara membuat vioreen menatap mamahnya bingung.

“nyasar lo nyampe kerumah gue? Pasti mau minta makan kan lo sama gue? nggak ada makanan disini, gue aja lagi masak” cerocos vioreen pada Arthur membuat Arthur hanya tersenyum miring.

“pede banget lo! Kalau tau ini rumah lo, udah nolak ikut gue tadi. Emang lo bisa masak? Gaya amat” balas Arthur membuat vioreen kesal.

“ngeremehin gue lo? Awas nanti ketagihan sama masakan istimewa gue”

“paling di masukin boraks”

“heh! kebiasaan itu mulut, suka lupa disaring!”

“mana atuh saringannya, biar gue saring”

“Arthur!!” teriak vioreen kesal. “terserah lo, gue mau lanjut masak, bay!” pamit vioreen dengan kakinya ia hentakkan setiap jalan.

Arthur hanya menatap kepergian vioreen yang punggu belakangnya mulai menghilang. Sementara dengan rara dan siska hanya menatap kedua anaknya dengan tatapan bingung.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang