Teman Kecil.

72 10 1
                                    

Ternyata bukan hanya sekedar,
nama belakang saja.
-allena scott-

Hari ini kantin sedang riuh dan berisik karena suara teriakan dari ketua sisterhood beserta anggotanya menggema diseluruh penjuru kantin. Teriakan itu membuat mereka yang berlalu lalang melewati kantin untuk membeli makanan sangat terganggu mendengarnya.

Bahkan banyak para kaum perempuan yang mulai menyindir ataupun membicarakan sisterhood dibelakang mereka, tetapi sisterhood merasa bodo amat dan tetap fokus dengan ketujuh lelaki yang berada dihadapan mereka.

“HEH KNALPOT BAJAJ YANG BENER DONG KALAU KERJA!” gerutu allena kesal. Sudah berkali kali lelaki ini diberitahu tetap saja tidak mengerti.

Lelaki yang merasa nama ejekannya terus terusan disebut mencibir kesal dengan suara teriakan allena. “bisanya teriak doang lo! Coba rasain sini” cibir akbar kesal.

“jadi lo mau ingkar janji hah?!” tanya allena yang nada suaranya sedikit dirubah.

“terah lo deh” balas akbar lelah. Wajar saja lelah, yang seharusnya jam ini dipakai untuk mereka istirahat untuk makan dan bersantai ria justru mendapat hukuman seperti  ini dari keempat cewe aneh dan menyeramkan menurut akbar.

“heh angga!” teriak xanna yang membuat teriakan itu dapat memecahkan gendang telinga setiap orang yang mendengarnya.

Angga hanya menoleh malas yang sedang memegang kanebo. “apaan?” tanya angga. Tapi sedetik kemudian xanna hanya menggeleng kecil pertanda kalau tidak jadi memanggil dirinya.

naik perahu,
Sama semut.
Angga tau,
Angga imut.”

Pantun angga membuat xanna yang mendengarnya rasanya ingin muntah detik ini juga. Mungkin bukan hanya xanna saja, melainkan hampir seluruh murid di kantin rasanya.

“sadar diri kali Ngga! Coba ngaca dulu sana” sahut reza yang sedang sibuk mengelap meja kantin tempat biasanya keempat cewe itu makan dengan kanebo sama seperti yang dilakukan oleh angga.

“emang gue salah ngomong? Kenyataan kali kalau gue imut” balas angga yang terdengar sedikit sewot.

“gini nih, kalau balik dari club billyard nya gilang terus nggak balik kerumah” sahut Arthur.

“suka nggak sadar diri” sambungnya membuat keenam temannya hanya tersenyum miring sambil menggelengkan kepala kecil.

yeu! Sok tahu lo!” ujar angga.

“dari pada lo sok tempe” balas Arthur.

“apasih ah!” ujar angga kesal.

“BUSET DAH! DEMI SPONGEBOB DAFTAR TK, LO SEMUA BERISIK BANGET YA!” teriak xanna antusias yang membuat setiap orang yang mendengarnya pasti akan menutup kedua telinga mereka rapat rapat.

“yang berisik lo xan” ucap vioreen yang masih menutup telinganya.

“tau! Dasar nenek lampir emang” cibir angga kesal. Xanna memberikan tatapan tajam dan pelototan untuk angga kali ini.

“lo ngomong sekali lagi gue hajar lo disini!” bentak xanna mulai geram.

“nenek lampir!” tetapi angga si otak rada rada ini justru semakin membuat xanna tambah geram. Bukannya sadar diri justru dirinya tak ada kapoknya membuat usil pada xanna.

“dasar lo cowo dangdut! Sini lo!” ujar xanna lalu mulai maju kearah angga berada tapi tidak semudah itu xanna mendapatkan angga. Pasti angga tak lain melakukan hal itu, satu satunya untuk menyelamatkan diri tentunya. Lari.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang