Ilusi.

58 6 16
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
-------------------------------------------

"Aku bingung, sebenarnya kamu itu nyata atau cuman ilusi yang aku buat?
Sekejap kamu ada, sekejap juga kamu menghilang"
-Vioreen Florencia-

"ini semua karena lo tau Bar, lagian pake acara pasang pasang alat komunikasi, kena juga kan gue ujung ujungnya" protes Vioreen kesal, menatap ke samping sebentar.

"nah bener tuh, ide nya emang nggak guna," sahut Angga setuju dengan Vioreen. Menahan panas pada istirahat pertama ini. "harusnya nih ya, si Akbar aja yang dihukum, gue sama Vioreen nggak usah" katanya lagi.

Akbar menoleh kesal. "kok jadi pada nyalahin gue sih anjir?! Kan gue nanya pendapat kalian trus kalian setuju aja. Kok, kok bangsat" katanya kesal.

Angga menoyorkan kepala Akbar lewat belakang, karena terhalang oleh Vioreen yang berada ditengah. "itu mulut, perlu gue bawa sambel terasi basi dulu kesini baru diem?" tanya Angga geram.

"selera lo sama makanan basi sih?" tanya Akbar. "sorry ye, nggak level gue sama kelas bawahan" katanya sombong, di tambah Akbar yang mulai mengeraskan kerah seragamnya.

Seragam yang berwarna biru tua, berdasi kecil ditengahnya, lengkap dengan celana ataupun rok berwarna abu abu. Seragam yang biasanya mereka kenakan di hari Jumat.

"gaya mu itu loh," ejek Vioreen menoleh lagi. "numpang di rumah Seaghan aja sombong banget Bar, benerin dulu tuh kehidupan lo" katanya lagi membuat Angga tertawa paling ngakak disini.

"gue punya tebak tebakan nih," ujar Angga ketika tawanya sudah mulai mereda.

"kuda kuda apa yang beruntung?" tanya Angga.

"kuda horse?" balas Akbar menoleh kearah Angga, dan langsung mendapat timpukan kencang dari sana.

"itu mah bahasa inggrisnya goblok," ketus Angga kesal. "ayo apa Ren, kuda apaan coba?" tanya Angga yang menoleh kearah Vioreen.

Namun Vioreen tampaknya sedang berpikir. "kudanil Wanna One" jawab Vioreen tersenyum kikuk.

"itu mah Kang Daniel Neng, kembaran Akbar tuh selain si Lee Min Ho" sahut Akbar membuat Vioreen menoleh malas.

"semua aja lo bilang kembaran lo Bar, sampai Bowo Tik Tok itu kembaran lo kan?" tanya Vioreen membuat Angga tertawa ngakak lagi. "kurang pakai behel aja Bar," katanya.

"biar kayak jamet jamet pengkolan, BUANJAYYY!!" sahut Angga kelewat senang. Namun Akbar menatap kedua temannya kesal.

"jadi kuda apaan?" tanya Akbar terdengar ketus.

"kuda-pat berita kalau Akbar mati!!" seru Angga penuh tertawa dan senangnya, bahkan Vioreen juga sama senangnya.

"teman bangsat emang," kata Akbar. "nggak ada akhlak lo berdua" Akbar menatap kedua temannya yang masih asik tertawa.

"udah napa ah," sela Akbar kesal. "tapi gue masih bingung, tuh cewe yang laporin kita kenapa tau nama kita ya? Trus kenapa dia bisa tau juga kalau kita kerja sama?" pertanyaan Akbar yang membuat keduanya terdiam, berpikir.

Angga meletakkan tangan kanannya dibawah dagu. "bener juga, padahal kan dia murid baru. Trus kita nggak ada perkenalan kelas sama sekali," katanya bingung.

"kalau liat daftar nama dan dia tau namanya, mana mungkin dia tau orangnya juga?" sahut Vioreen membuat keduanya mengangguk paham.

Namun Angga kembali meletakkan tangannya pada posisi awal, hormat pada bendera merah putih. "trus dia kenapa bisa tau kalau kita kerja sama ya? Masa alat komunikasinya bisa keliatan?" tanya Angga lagi.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang