Ratu?

95 10 21
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
———————————————

“gue—“

Ghesha menghentikan ucapannya sebentar, menarik nafasnya perlahan. Mengumpul kan mentalnya saat ini, karena entah apa yang akan selanjutnya terjadi ketika Ghesha sudah mengatakan semuanya. Itu urusan belakangan aja lah.

Ayo Ghesha, lo pasti bisa. Batinnya menyemangati dirinya sendiri.

“awal ketemu cowo itu, gue benci sama dia. Karena dia datang ke kehidupan gue tanpa permisi dan nyebelinnya lagi dia sok tau waktu itu. Itu yang bikin gue benci sama dia. Tapi kenapa dia malah deketin gue? kan gue jadi susah buat ngehindar. Apalagi liat mata elangnya, jadi pengen mati aja udah” katanya menjelaskan, membuat yang lain menjadi pendengar setia.

Walau terkadang terkekeh sebentar karena penjelasan Ghesha yang terdapat unsure jenakanya sedikit disana. Siapa sangka Ghesha juga bisa melakukan hal ini?

“cowo itu selalu ganggu hidup gue, gue berasa di terror sama dia. Dan entah kapan rasa ini tumbuh, kalau dia nggak nerror gue, gue ngerasa kehilangan. Sampai cerita ke Vioreen waktu itu, dan kata Vioreen gue itu sebenernya suka sama dia, tapi gue tetep keras kepala bilang kalau gue nggak suka sama dia—“

“trus, trus?” tanya Akbar yang mulai tertarik dengan kelanjutannya.

“dan akhirnya gue sadar waktu itu, kalau ternyata gue beneran suka sama dia” katanya berusaha tidak gugup dan masih tenang.

Seketika suara tepukan kencang dan hangat dari trio bebek itu keluar, di sertai oleh Arthur yang ikut bertepuk tangan juga. Sepertinya Ghesha barusan sedang berpidato sebentar makanya mereka tepuk tangan.

“jadi cowonya siapa?” Sial kan! Itu suara sang ketua Regaza yang baru saja bertanya pada Ghesha, membuat gadis itu jadi panas dingin.

“eh iya njir! Siapa ya siapa cowonya, penasaran gue” tutur Reza semangat. “masalah tuh cowo suka nerrorin Ghesha mulu, berarti tuh cowo suka banget sama si Ghesha” katanya lagi lebih bersemangat.

“Seaghan?” tanya Kenzo tanpa basa basi membuat suasana mendadak hening kembali. Menatap Ghesha yang menunduk malu dan Seaghan yang tetap tenang.

“siapa Sha?” tanya Arthur yang ikut penasaran.

“mau tau aja atau mau tau banget nih Abwang nya?” tanya Vioreen yang masih setia mengelus rambut Gilang disini. Bahkan sesekali cowo itu menggoda dirinya.

“nyahut aja lo kayak kabel” celetuk Arthur kesal. “gue nanya Ghesha ya, bukan nanya lo! Lagi pula udahlah urusin aja tuh Gilang, manja manja lo sama dia sana” katanya membuat wajah Vioreen bersemu kan jadinya.

Vioreen berdecak disini. Kenapa orang orang selalu membuat dirinya kesal?

“kenapa?” tanya Gilang hangat membuat Vioreen menoleh.

“nggak tau ah! Males ngomong” Gilang yang melihat wajah Vioreen hanya terkekeh kecil disini.

“jadi siapa Sha cowonya? Jangan bikin Om Pedo satu ini penasaran pake banget deh” ujar Angga menunjuk Akbar disini. Membuat cowo itu memasang wajah kesal.

“enak aja tuh mulut kalau ngomong! Make ngatain gue Om Pedo segala! Ngaca bego, muka lo jauh lebih pantes jadi Om Pedo dari pada gue” decak Akbar kesal.

“idih, segitu pedenya lo ngomong gitu? Heh! kemana mana gue jauh lebih ganteng dari pada lo, dan lo juga jauh lebih tua dari pada gue jadi terima kenyataan aja udah” balas Angga tak kalah kesalnya.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang