Allena dan xanna baru saja sampai didepan rumah ghesha, membawa dua kantong plastik yang amat penuh yang dibawa oleh kedua temannya itu. Sepertinya malam ini akan ada pesta besar dirumah yang sunyi dan sepi ini.
Allena dan xanna masuk kedalam rumah ghesha dan sudah mendapat sosok kedua teman mereka yang sedang duduk bersebelahan dengan santai dan menikmati film yang mereka tonton dilayar yang lebih lebar dari layar lebar. Mereka menaruh plastik itu dimeja ruang tengah, tepat didepan mereka dan membaringkan tubuhnya dengan lelah.
"lama amat lo" protes vioreen karena memang kedua temannya ini sangat lama sekali membeli makanannya.
Allena langsung menatap vioreen dengan tajam. "lo tinggal makan ribet banget" ketus allena kesal.
Sementara vioreen dan ghesha hanya mengkerutkan kening mereka, sebenarnya ada apa dengan mereka berdua. Pulang pulang kerumah ghesha dengan raut wajah tidak enak ditambah muka mereka tertekuk dan cemberut seperti itu.
"lo berdua kenapa?" tanya ghesha yang masih dengan sikap dinginnya itu.
Xanna menoleh kearah sumber suara, lalu menarik nafasnya pelan. "regaza" jawabnya singkat.
Satu kata tetapi memiliki bayangan pikiran kemana mana tentang regaza diotak vioreen dan ghesha, ada apa dengan regza, apa mereka dijaili oleh regaza atau mereka bertemu dengan regaza.
"kenapa mereka?" tanya vioreen yang sudah penasaran dengan jawaban xanna tadi. Ingin menebak tetapi takut tebakannya itu terlalu berlebihan, lebih baik dia bertanya.
Flashback on
Allena dan xanna baru saja sampai disalah satu tempat yang biasanya dikunjungi orang orang dibumi ini untuk membeli makanan dan minuman pada umumnya, apalagi kalau bukan supermarket.
Mereka baru saja turun dari supermarket lalu memasuki ruangan yang sudah dingin karena pendingin ruangan disana yang dipasang mencapai derajat yang lumayan rendah juga, sehingga membuat ruangan itu menjadi dingin. Kalau tak dingin bukan supermarket itu namanya.
Allena mengambil satu keranjang berwarna biru tua, lalu segera berjalan menyusuri tiap deretan barisan di supermarket ini untuk mencari makanan dan
minuman untuk mereka nikmati nantinya.Allena mulai mengambil beberapa cemilan yang tidak terlalu bosan untuk dimakan, sementara xanna kalian tau sendiri apa yang ia lakukan, pastinya ia malah sibuk dengan urusan kecantikannya, memang xanna ini tidak tahu waktu yang tepat.
Allena mulai melangkahkan kakinya ketika melihat sebuah roti disana, roti tawar yang masih belum ada rasanya. Kemudian ia ambil roti itu dan ia kembali berjalan mencari teman roti itu, apa lagi kalau bukan selai atau semacamnya untuk roti itu.
Allena sempat berdecak kesal, sebenarnya yang disuruh pergi berbelanja disini itu allena sendiri atau berdua dengan xanna, kenapa cewe itu masih belum kembali ke habitat aslinya. Dengan terpaksa allena mencari sosok cewe dengan pakaian putih dan celana hitamnya dengan rambut yang ia gerai sangat rapih. Siapa lagi kalau bukan, xanna.
Baru saja mencari lima menit, cewe itu sudah ditemukan, ternyata masih ditempat yang sama, di tempat kecantikan berada. Mungkin memang kalau allena tidak menghampiri dirinya, bisa saja xanna akan terus terusan disini sampai berjam jam lalu diperhatikan oleh pegawai disupermarket ini dengan tatapan mereka yang sangat tajam.
Allena langsung menarik pergelangan tangan kanan milik xanna ke dalam genggaman tangannya dengan paksa. Yang membuat xanna terkejut dibuatnya.
"mau ngapain lo?" tanyanya dengan kasar dan memberhentikan langkah kakinya itu, tetapi mendapat tatapan tajam dari allena karena dirinya sudah kesal dengan xanna, sementara xanna hanya meruntuk kesal pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP : LOVE [END]
Teen FictionSudah pernah dengar/baca cerita tentang persahabatan antara perempuan dan laki-laki belum? Kalau belum mari mampir di cerita ini. Nanti kalian bisa bertemu kisah pertemanan, percintaan, pertengkaran semua menjadi satu. Inilah cerita Friendship Love...