BANGKITNYA SISTERHOOD

36 6 28
                                    

HALOO KALIANNN!! GIMANA KABAR NYA MALAM MINGGU INIII? BAIK BAIK DAN SEHAT KANNN?? MALAM MINGGU INI AKU UPDATE LAGI NIHH! ADA YANG KANGEN SAMA SISTERHOOD DAN REGAZA GAKK YAA?? INGAT SEBELUM BACA CERITA INI KAMU TEKAN TOMBOL BINTANG DAN KOMEN YAA!!

Let's Go!!

--------------------------------------------

Pagi sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Bintang lebih dulu menghampiri Seaghan sebelum musuh musuhnya sudah menghampirinya duluan. Bintang ingin memberi peringatan pada cowo itu.

"Han, gue mau bicara," katanya berbicara dengan nada berbeda.

Seaghan dan teman teman lainnya berhenti dari langkahnya. Lalu menoleh secara serempak.

"Silahkan," ujar Seaghan menatap Bintang biasa.

"Gue butuh bicara berdua, gak ramean," tatapan Bintang sangat menantang sekarang.

"Widihh!! Udah kayak siapa aja lu, butuh waktu bicara berdua. Emang lo siapa Tang?? Sadar diri kali," ujar Akbar. "Udah di bilangin berkali kali masih aja ngeyel. Ya terserah," ujar Akbar lagi.

Namun Gilang menoleh padanya. "Mulut lo di kunci. Diem," tegurnya dingin. Gilang tau kalau Bintang disini ingin berbicara tentang hal itu.

Seaghan menaruh lengannya didepan dadanya. "Lo yang mau bicara, kenapa harus gue yang nurut sama lo? Waktu gue padat, kalau gak jadi ya udah," katanya berjalan meninggalkan Bintang.

Namun Bintang meraih pergelangan lengan Seaghan. "Oke fine. Lo waktu itu bikin perjanjian sama gue, kenapa lo ngelanggar?" tanya Bintang.

Seaghan berhasil dibuat tertawa karenanya. "Sejak kapan gue setuju sama perjanjian lo? Jangan ngarep," ujarnya dingin.

"Lo yang bilang sendiri. Lo setuju kalau Regaza gak akan bubar asalkan gue bujuk Bokap gue dan lo mau respon gue," ujar Bintang hampir emosi.

Satu Regaza kaget dibuat penuturan Bintang barusan, semua langsung menatap Seaghan. Ada tanda tanya di atas kepala mereka masing masing.

Apa kalian masih ingat kalau Regaza dikirim surat oleh Pa Agus dan mereka dibubarkan? Ini penjelasannya kenapa Regaza masih bertahan sampai saat ini. Walau alasannya kurang pasti.

"Jangan main main," ujar Angga yang tadinya serius jadi terbawa bercanda.

Akbar langsung menirukan gaya ular garaga. "Jangan main main!" katanya lalu mematuk Reza.

Reza meringis karena Akbar mematuknya pakai kuku. "Sakit anjir, badan gue gede tapi kuku lo panjang kek vampire," ledeknya kesal.

"Bener Han?" tanya Kenzo membuat sang ketua menoleh.

"Enggak," tegasnya. "Dengerin gue baik baik. Lo emang minta persetujuan perjanjian itu sama gue, tapi gue belum ada respon apa apa. Jadi gak usah berharap kalau gue setuju. Regaza bukan buat jadi bahan perjanjian konyol kayak gini," tegasnya lagi. Rahangnya mengeras.

"T-tapi tindakan lo yang bikin gue berharap. Lo semakin jauhin Sisterhood, dan lo menolak surat dari Pa Agus, itu tandanya lo terima perjanjian gue," ujar Bintang. Dirinya takut karena sendirian sekarang.

"Heh Bujang lapuk! Kalau begitu bukan artinya si Seaghan terima perjanjian lo! Gimana sih lo udah SMA otaknya masih TK aja. Kalau persetujuan itu harus ada bukti, jangan lupa jabat tangan!" ujar Arthur.

"Mulut lo, lemes banget," lagi lagi Gilang menegur temen temennya. "Cewe itu," katanya.

"Kayak situ sopan aja sama cewe," ledek Akbar kesal.

"Ya maap, habisnya bete banget gue. Pengen gue tendang ke Pluto tuh orang, biar gak usah ada lagi mukanya disini," bisiknya pada Gilang.

"Jadi lo?" ujar Bintang. "Kalau lo berkata demikian. Maaf gue harus lakuin ini, gue harus bilang lo semua bubar kedua kalinya," ketus Bintang tersulut emosi.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang