Lang, gue sayang lo.

88 9 2
                                    

Tantangan bisa mewakili segala rasa,
Yang selama ini terpendam.
-ghesha elvarette-

Berita kemarin pagi tentang sisterhood perang dadakan dengan geng bintang sudah tersebar hampir satu sekolah. Bahkan ditelinga guru dan pegawai sekolah juga sudah tersebar. Cepat sekali rasanya berita ini tersebar.

Akhir akhir ini seluruh sekolah membicarakan tentang topik ini, tidak dikantin, di perputakaan, ruang musik, ruang kelas, ruang guru, ruang piket, hampir seluruh sudut membicarakan kasus perang dadakan itu.

Ada yang membela sisterhood tetapi ada juga yang membela geng bintang, mungkin karena bintang adalah anak kepala sekolah di SMA Angkasa ini jadi mereka lebih membelanya karena penampilan, bukan sikap.

Bahkan dikantin siang ini juga sangat ramai memperbincangkan kasus perang kemarin pagi. Untungnya mereka tidak dimasukkan ke ruang BK soal kasus ini, dan dibiarkan begitu saja. Mungkin karena masalah ini ada bintang. Tak berani untuk memasukkan ke ruang BK.

Disinilah keempat cewe bersama dengan ketujuh cowo yang duduk berdekatan disaat istirahat kedua baru saja berjalan. Hari ini mereka kembali beristirahat bersama dikantin siang ini.

Sibuk dengan makanannya masing masing dan lebih fokus dengan kegiatannya sampai lupa kalau mereka semua sedang berkumpul disini.

“buah kenari,
Dimakan garra.
Makin hari,
Makin cantik aja ibu negara”

“bisa aja lo Ngga! Mau minta uang saku nih pasti sama ibu negara!” celetuk akbar yang berada disampingnya, yang sibuk menikmati es dogernya. Sejuk.

“hehe, itu lo tau bar. Uang saku gue udah menipis kayak cinta gue ke dia” ujar angga membuat akbar tersedak tiba tiba.

“marahan lo sama allena?” tanya xanna membuat pusat mata mereka tertuju pada angga dan allena bergantian. Dengan cepat angga menggeleng.

“awas aja kalau marahan! Gue bikin lo tinggal nama disini Ngga!” ancam xanna membuat bulu tubuh angga mendadak naik semua, merinding.

“serem ihh” ujar angga lalu tertawa geli membayangkannya.

“jadi kasus perang kemarin beneran?” tanya arthur yang mendadak topiknya menjadi serius. Keempat gadis itu hanya mengangguk pelan. Meng-iyakan bahwa memang kasus itu benar terjadi.

“emang masalahnya apaan sih?” tanya reza yang baru saja menyelesaikan makanannya.

“biasa lah cewe” jawab ghesha singkat. Tidak ingin mereka lebih tahu yang lebih dalam.

“cewe kalau berantem jambak jambakkan, bener?” monolog kenzo pada dirinya sendiri.

“bedanya kemarin nampar” sahut allena. Seketika para cowo cowo mendadak  terkejut dengan ucapan allena.

“siapa yang ditampar? Cemen amat tu cewe, main kasar” ujar kenzo kesal.

“xanna” jawab allena singkat. Sungguh entah kenapa mood nya kali ini sedang tidak baik.

Seketika raut wajah kenzo semakin terkejut, dan langsung menatap xanna yang sedang menatapnya juga. Diam, tidak berucap. Sulit dikatakan.

“kasian amat nenek lampir kena tampar” ejek angga membuat xanna melotot tajam padanya.

“bercanda sayang” ucapnya tak sengaja membuat jantan yang berada dipojok sana menatap angga tajam kali ini.

“kelepasan zo! Nggak sengaja suer!” ucapnya dengan kedua tangannya mengangkat lalu membentuk huruf  V.

“minta maaf”

“iya, gue minta maaf ya nenek lampir” ucap angga tetapi masih saja mengejeknya. Sungguh kali ini xanna ingin memukul wajah angga sampai babak belur dan rasa puasnya dan kesalnya terbalaskan.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang