HALLO TEMAN TEMAN FL!! GIMANA KABAR KALIAN BAIK KANN?? SEMOGA KALIAN SEHAT SEHAT TERUS YAAA!! Aku mau kasih informasi aja sebelum baca cerita ini kalian harus udah siap ya? Jangan ada yang senyum senyum trus pas baca cerita ini. JEBALL!!
Let's Go!!
-------------------------------------------
"Xan, calon suami u sudah datang tuhh," ledek Bulan begitu Xiaojun datang di parkiran. Cowo itu menggunakan mobilnya, bukan motornya.
Xanna menoleh. "Xiaojun kenapa ke sekolah dah?" tanyanya bingung. Padahal Xanna tidak ada meminta untuk menjemputnya ke sekolah.
"Samperin lahh," Allena mendorong bahu Xanna pelan. Lalu tersenyum seperti meledek.
"Lo ngapain ke sekolah?" tanya Xanna spontan. Keempat temannya hanya bisa mengamati dari kejauhan.
"Mau jemput kamu," jawab Xiaojun tersenyum.
"Gak usah makasih. Gue bareng temen temen aja," kata Xanna lalu pergi. Namun memutar tubuhnya kembali. "Oh iya! Satu lagi, lo gak usah berharap lebih kalau pertunangan ini emang beneran. Lo emang sopan, baik, ganteng, tapi gue gak pantes buat cowo sebaik lo. Cari yang jauh lebih baik dari gue. Bilang ke Nyokap lo tunangan ini di batalkan aja," jelas Xanna matanya tak main main.
"Tapi kan Nyokap lo yang maksa," sela Xiaojun.
Xanna mendengus. "Iya, dipaksa cuman buat urusan bisnis. Benci gue. Urusan Nyokap gue biar gue aja yang atur, balik sana," katanya tajam.
Xanna kembali berjalan menuju teman temannya yang sekarang mereka sedang menertawakan Xanna dari jauh. Namun ketika dilihat kalau Regaza baru saja keluar dari lorong utara, Xanna langsung memutarkan tubuhnya kembali menuju Xiaojun.
"Ayo! Lo mau balik bareng gue kan? Buruan cepet!" perintahnya buru buru. Xiaojun langsung melongo.
"Lo kenapa Xan?" tanya Xiaojun. "Tadi katanya gak mau pulang bareng gue, kenapa sekarang mau pulang bareng gue?" tanya Xiaojun lagi.
"Udah buruan napa! Cerewet banget lo jadi cowo," ketus Xanna. Xiaojun langsung membuka pintu mobilnya membuat Xanna ikut membuka.
"XANNA! WOI!" itu Bulan. Dia berteriak, sementara Xanna mengumpat dari sana. Padahal satu detik lagi dirinya bisa masuk ke dalam mobil Xiaojun.
"ANYEONG XANNA! ARE YOU OKAYY??" Bulan berteriak lagi.
"Bahasa lo yang bener coba, korea iya, inggris iya, Indonesia juga iya. Negara mana lu?" protes Allena.
Bulan tercengir. "Tuh si Xanna kenapa dah? Langsung buru buru gitu, katanya gak mau pulang bareng Xiaojun tapi sekarang malah pulang bareng," cibir Bulan kesal.
"Gocap sini," ujar Ghesha tiba tiba. Semua menoleh padanya.
"Yaelah uang gocap gue padahal mau beli skincare, eh malah kalah taruhan. Si Xanna kampret emang," ujar Bulan masih bete.
Jadi, sewaktu Xanna bersama Xiaojun tadi mereka berempat mengadakan taruhan apakah Xanna pulang bersama Xiaojun atau tidak. Yang menjawab iya hanyalah Ghesha sementara lainnya tidak. Eh ternyata Ghesha yang menang, sesuai perjanjian mereka harus membayar lima puluh ribu mengganti taruhan.
"Gue bilang iya, pada gak percaya," kata Ghesha senang. Untung untung menambah uang jajan.
"Xanna," keempatnya kaget mendengar suara itu. Pas sekali ketika mobil Xiaojun melaju hampir menuju gerbang sekolah. Sang pemilik suara langsung berlari dan memberhentikan mobil itu.
"Drama apalagi ini," gumam Vioreen pusing.
Mobil yang dinaiki Xanna berhenti mendadak, membuat Xanna terpentok dengan barang yang ada di depannya. Tatapan Xanna dengan sang pemilik suara bertemu. Sudah lama ya tidak menatap dia, mungkin itu yang berada di pikiran Xanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP : LOVE [END]
Teen FictionSudah pernah dengar/baca cerita tentang persahabatan antara perempuan dan laki-laki belum? Kalau belum mari mampir di cerita ini. Nanti kalian bisa bertemu kisah pertemanan, percintaan, pertengkaran semua menjadi satu. Inilah cerita Friendship Love...