Jalan Persahabatan

71 10 2
                                    


Karena, itulah jalan persahabatan,
Sekaligus prinsip kami.
-FA-

Siang ini suasana sekolah mendadak sunyi, tidak ada satu orang pun dilapangan luar sekolah padahal saat ini masih jam istirahat berlangsung. Ketujuh cowo sedang duduk santai didepan kelas mereka sendiri menatap kearah lapangan yang kosong.

“sepi amat euyy! Kayak hati” celetuk angga yang baru membuka minuman dinginnya.

“bukannya tadi pagi udah berbunga karena allena?” sahut reza dengan senyuman miringnya membuat angga menatap reza tajam.

“gercep juga lo Ngga! Kalau mau godain cewe bilang bilang dong, biar gue ikutan” ujar akbar yang baru saja keluar kelasnya menuju kearah mereka berkumpul.

“eits, tidak boleh. Allena hanya milik gue seorang” tolak angga membuat akbar tertawa kikuk.

“iya deh, yang mau otw pacaran mah” ejek akbar yang menatap kearah lapangan yang kosong.

Seketika suasana mereka mendadak hening kembali, tidak ada percakapan hanya ada suara makanan dan suara angin yang melewati mereka bahkan melengkapi suasana mereka. Siang ini mereka malas pergi ke kantin dengan asalan katanya kantin sedang ramai.

Keheningan mereka terpecahkan karena suara teriakan yang hampir sama dengan xanna menggema di telinga mereka membuat mereka menoleh malas.

“SEAGHAN!” teriak ruth dengan nafas berantakannya.

Seaghan hanya menatap ruth bingung, menunggu ruth mengucapkan kata selanjutnya.

“kenapa sayang?” sahut akbar yang langsung mendapat tatapan tajam dari ruth disana. Siapa yang dipanggil, siapa yang menjawab.

“terima kenyataan aja udah” ucap Arthur yang membuat wajah akbar memelas.

“itu Sisterhood, hm ghesha, eh xanna. Ah tau gue pusing!!” ujar ruth kesal pada dirinya sendiri.

“jelasin pelan pelan aja” sahut kenzo yang mulai panik namun tetap tenang ketika mendengar nama gadisnya disebut.

Ruth menarik nafasnya pelan. “oke. Sisterhood sama bintang berantem lagi, tadi xanna sama bintang jambak jambakan, terus tangan vioreen berdarah karena mulan, dan sekarang—“

“sekarang?” tanya seaghan yang mulai ikutan panik.

“ghesha marah besar sama bintang karena—“

Ucapan ruth terpotong begitu saja ketika seaghan tiba tiba bangkit dari duduknya dan mulai berlari cepat menuju kerumunan yang menyebabkan lapangan siang ini kosong.

Tidak sampai disitu, bukan hanya seaghan saja yang melangkahkan kakinya tetapi keenam temannya juga mulai mengikuti seaghan dari belakang dan mulai berlari.

“sha, udah sha” ucap xanna dengan lelah berusaha untuk menahan ghesha agar tidak menyerang.

“mana? Jadi lo takut sama gue?” tantang bintang membuat ghesha mengepalkan kedua tangannya.

“sha” panggil vioreen pelan yang datang bersama allena dengan ditopang allena membuat ghesha menoleh. Ghesha tau betul suara siapa ini.

Ghesha menoleh dan menatap vioreen terkejut, bahkan xanna juga sama terkejutnya. Ghesha menghampiri vioreen dan allena dengan cepat.

“tangan lo kenapa bisa berdarah gini? Lo di apain sama mereka ren? Lo dihajar? Dipukul? Atau dibentur? Sama siapa ini?” cerocos ghesha panik, tetapi vioreen hanya menarik nafasnya.

Kalau ia mengatakannya saat ini, maka emosi ghesha akan tambah meluap dan kemarahannya sudah tidak bisa ditahan kali ini. mengerikan. Lebih baik dirinya tidak mengatakan yang sebenarnya.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang