Penyelidikan.

72 11 6
                                    

Barang kali ada yang kangen liat muka Seaghan kan:v

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
-------------------------------------------

Sore ini setelah pulang sekolah mereka berjanji untuk berkumpul di Wardang sebentar, karena ada larangan dan ancaman dari Seaghan serta Gilang tadi siang di kantin. Katanya, para gadis sekarang ini harusnya membutuhkan banyak istirahat.

“sumpah itu si Cantika berulah lagi sekarang, udah kelas dua belas juga” tutur Arthur tidak habis pikir setelah mendengar semua cerita Akbar dan Angga seperti di lebih lebihkan beberapa menit yang lalu.

“tau, nggak habis pikir gue” timpal Angga. “udah mau lulus masih aja cari masalah, untung aja tadi di ruang BK nggak ada pengeluaran siswa siswi” lanjutnya.

“susah bikin cewe kayak dia sadar” sahut Reza yang baru membuka bungkus nasi nya. “kalau awalnya udah gitu, akhirnya juga bakal gitu” katanya lagi.

“nggak semua awalnya gitu akan berakhir gitu juga” sahut Vioreen yang sibuk mengaduk kuah soto yang dibeli Gilang barusan.

“semua manusia diberi kesempatan kedua di dunia ini, lupa sama ucapan gue yang udah lama banget itu?” tanya Vioreen membuat Reza terdiam. “nggak ada di dunia ini manusia yang nggak akan berubah tiap masanya, kecuali emang dia udah terlalu obsesi sama hal itu” jelasnya.

“wah, jangan jangan Reza beneran jodohnya Vioreen nih” celetuk Akbar tiba tiba.

“omongannya sama gitu, tadi Reza bilang terlalu terobsesi, sekarang neng Vioreen juga bilang gitu” lanjutnya. “jadi ini yang di namakan jodoh”

Arthur menggertak kepala Akbar kasar mengunakan kardus yang ia pakai sebagai kipasnya tadi. “itu mulut kudu di kasih saringan dulu deh bener” ujar Arthur gemas.

“jangan asal ngomong gitu Bar, nanti kena baku hantam nih” tunjuk Kenzo pada orang di sampingnya, namun yang ditunjuk tidak berreaksi apapun disini.

“lupa, maaf Bang” ujar Akbar memelas.

“dasar Kakek jaman now!” seru Allena kesal disini. Sontak membuat yang lain tertawa kecil dibuatnya.

“Eh! Eh!” panggil Angga entah untuk siapa, namun pandangannya masih tertuju pada ponselnya.

“apaan sih?!” tanya Bulan sewot. Pasalnya telur rebusnya hampir tumpah karena panggilan Angga tiba tiba itu.

“bikin Tik Tok kuy! Nih, yang lagunya kasih slow” ajak Angga membuat beberapa diantara mereka menatap Angga malas dan tajam.

“sialan! Gue kira apaan!” protes Bulan kesal. “liat nih! Lo hampir bikin telur rebus gue jatoh!” ucapnya lagi.

“kan hampir,” ucap Angga membuat Bulan mendengus sebal dari sana.

“yang kasih slow tempo ceunah?” tanya Akbar menghampiri Angga.

Terjadi sudah nanti video mereka yang penuh kehebohan dan kerusuhan disini nanti. Pasalnya kalau Angga dan Akbar sudah disatukan untuk membuat Tik Tok bersama, bisa dijamin suasana mendadak ramai kayak pasar malam.

“ikutan dong gue!” seru Reza buru buru menghabiskan nasi bungkusnya disana. Setelah usai dirinya melempar bungkus nasinya asal, entah kemana yang penting tidak peduli.

“woi gentong minyak! Bungkus nasi lo buang yang bener dong!” teriak Xanna tiba tiba. Ternyata Reza salah sasaran. “pantesan nih Wardang jadi banyak nyamuknya, jadi lo penyebabnya karena buang sampai sembarangan” lanjutnya mulai memasang wajah seram disini.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang