12. | With you (2)

231 93 21
                                        

"Gimana kalo suatu saat nanti gue jadi suka sama lo, tapi kayaknya ini cuma ekspektasi."

~ Clara Azalea

"Happy Reading"

***


Clara sedang mengikat tali sepatunya, hari ini sangat cerah, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang setiap pagi selalu gerimis. Rencananya ia akan naik taksi hari ini, Kak Fero sedang sakit makanya ia tidak mau diantar.

Clara berjalan menuju gerbang depan kompleknya, ia menengok kanan dan kiri mencari taksi, beberapa menit kemudian taksi yang ia tunggu akhirnya muncul juga. Ia segera masuk taksi dan mengarahkan taksi tersebut ke alamat sekolahnya.

Ditengah jalan, perjalanan Clara terhambat karena kemacetan di ibukota. Ia menghela nafasnya sebentar, dan melihat jamnya. Ini sudah jam 6.45, lima belas menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup. Clara tidak mau jika nanti ia dihukum Bu Berta guru BKnya.

Saat Clara menengok ke arah jendela, jauh di samping kiri sana dia melihat Darrel dengan motor besarnya. Ia juga sedang menunggu kemacetan ini berakhir, karena ia tak bisa menyalip sama sekali.

Clara memperhatikan Darrel yang membuka kaca helmnya, ia tampak kegerahan. Rasanya Clara ingin turun dan menyuruh Darrel untuk naik ke taksi, tapi itu tidak mungkin, karena Darrel membawa motornya sekarang.

Kemacetan dijalan raya akhirnya berangsur lancar kembali, motor dan mobil yang berhenti mulai menjalankan kendaraannya masing-masing. Ternyata didepan sana sedang ada perbaikan jalan, dengan sistem buka tutup, makanya tadi terjadi kemacetan selama beberapa menit.

Clara memasangkan headset di telinganya. Ia ingin mendengarkan lagu karena memang di mobil saat ini radionya sedang rusak.

Dua puluh menit berlalu dan Clara baru sampai di sekolahnya. Sepertinya perkiraan Clara kali ini benar, gerbang sudah ditutup dan ia terlambat lima menit. Clara tetap ingin sekolah hari ini, walau mungkin nanti ia akan mendapat hukuman dari Bu Berta.

Clara berjalan menuju gerbang sekolah, disana sudah ada Pak Adi, satpam disekolahnya. Pak Adi menatapnya sambil berkacak pinggang, ia memperhatikan Clara yang datang terlambat.

"Pak, tolong bukain pintunya ya... Saya cuma terlambat lima menit pak." Clara memohon pada Pak Adi.

"Oke, saya bakal bukain. Tapi kamu harus baris dulu disana." Jawab Pak Adi dengan menunjukkan tangannya kearah siswa-siswa yang datang terlambat.

Clara melihat siswa-siswa tersebut satu persatu, mereka semua anak-anak nakal di SMA Cakrawali yang sudah biasa masuk ruang BK, tapi ada satu yang bukan anak nakal, dia adalah Darrel. Pria itu berada di paling pojok dan dia yang paling terlihat seperti bukan anak nakal. Dengan seragam rapi, dasi, serta sabuk yang terpasang di tubuhnya yang jangkung.

Clara tidak menyangka kalau Darrel akan terlambat juga, karena Darrel terkenal sebagai murid teladan disini. Clara kira dengan Darrel yang berangkat memakai motor mungkin ia akan cepat sampai, tapi kenyataannya tidak.

Clara diperbolehkan masuk oleh satpam dengan syarat, ia harus berjemur di tengah lapangan bersama siswa-siswa lain yang datang terlambat.

Clara malu sekarang, karena hanya ia satu-satunya perempuan yang terlambat. Ini memang bukan pertama kalinya ia terlambat, tapi setidaknya saat ia terlambat waktu itu masih ada yang perempuan.

Darrel melihat Clara yang ikut berjemur dengan siswa lainnya, ia baru sadar kalau Clara ikut terlambat juga sama dengannya.

Darrel berjalan pelan menuju barisan Clara, ia menoel bahu kanan Clara, sementara dirinya ada disebelah kiri Clara. Darrel memang jahil, ia hanya memberikan senyum dengan deretan gigi putihnya ketika Clara menengok.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang