"Happy Reading"
***
Clara mengerjapkan matanya beberapa kali, yang pertama kali ia lihat adalah cahaya lampu yang menyilaukan dan ruangan serba putih. Ia mengalihkan matanya pada infus yang tertancap di tangan.
Clara kembali mengedarkan pandangannya pada Kak Fero yang tertidur di sofa yang tak cukup menampung tubuhnya yang jangkung. Clara menghela nafasnya sejenak, akhirnya ia bisa keluar dari perangkap Luna.
Ponsel Kak Fero bergetar di atas meja, tanda ada panggilan masuk. Tapi Kak Fero tetap terlelap tidur, Clara melihat kearah jam dinding yang jarumnya sudah berada di pukul 03.15 pagi. Pantas saja Kak Fero masih tidur, untung saja dia tidak mendengkur.
Perlahan-lahan tangan Clara mengambil ponsel Kak Fero yang tergeletak di atas meja rumah sakit. Ia membaca nama siapa yang menelepon di pagi buta seperti ini. "Bunda is Calling". Clara segera mengangkat telepon tersebut dan menjawabnya.
Clara
Assalamualaikum bunda.. ini RaraBunda
Waalaikumsalam, Rara? Kamu nggak apa-apa kan nak? Bunda baru bisa pulang besok siang soalnya.Clara
Nggak apa-apa kok Bun, ini udah mendingan kok sakitnya.Bunda
Bunda kaget banget tadi, pas kakak kamu bilang, kamu di culik dan sekarang masuk rumah sakit. Kamu harus hati-hati ya, apa perlu bunda suruh orang untuk selalu pantau kamu?Clara
Nggak usah Bun. Kan udah ada Kak Fero.Bunda
Tapi kamu beneran beneran nggak apa-apa kan?Clara
Iya Rara udah baikan kok Bun...Bunda
Yaudah kalo gitu bunda tutup dulu ya teleponnya. Assalamualaikum.Clara
Iya Bun. Waalaikumsalam.Clara pun menaruh ponsel kakaknya kembali diatas meja. Ia mencoba memejamkan matanya sebisa mungkin, tapi nyatanya ia malah jadi susah tidur. Ia kembali mengambil ponsel kakaknya dan membuka aplikasi kamera. Clara berfoto beberapa kali dengan gaya yang berbeda-beda.
Hitung-hitung tidak ada fotonya satupun di ponsel kakaknya. Terselip ide jahil di otaknya, Clara mengarahkan kamera ponsel kearah kakaknya yang sedang tertidur. Ia memotretnya hingga beberapa kali, dan menaruh foto tersebut di status Whatsapp kakaknya.
"Hahaha... sekali-sekali gue jahil sama kakak sendiri." ucap Clara yang bermonolog.
Ia masih saja menertawakan foto kakaknya yang tertidur dengan mulut yang terbuka lebar, ditambah dengan posisi tidurnya yang tidak karuan diatas sofa.
Setelah melakukan itu, Clara kembali menaruh ponsel kakaknya di atas meja. Clara mencoba untuk tidur kembali, karena memang ini masih sangat pagi.
***
Siang ini matahari bersinar sangat terik, Darrel masih setia untuk men-dribble bola basketnya, sesekali ia juga mengitari lapangan dan memasukkan bola basket itu ke dalam ringnya. Di lapangan ini, hanya ada Darrel, Leon, dan Figo. Leon dan Figo sudah sibuk gaming.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARREL [ON GOING]
Novela Juvenil[Cerita ini akan aku revisi setelah tamat. Jangan lupa follow sebelum membaca.] *** Darrel Arkano Zavenander si manusia tampan dan gamers sejati, tidak luput juga dari sifatnya yang keras kepala. Satu lagi, dia dingin dengan setiap wanita, kecuali i...