"Happy Reading"
***
Pagi ini gerimis kecil turun dengan tidak begitu deras, Clara yang baru saja keluar dari mobil, langsung berlari kedalam sekolah. Seragamnya sedikit basah, karena barusan ia menerjang gerimis.Akhirnya mau tidak mau, Clara memakai seragam yang sedikit basah tersebut. Ia memasuki kelasnya yang sudah lumayan ramai.
"Eh lo kehujanan Ra?" Feli bertanya dengan kening yang berkerut.
"Iya, tadi pas gue lari dari mobil." Jawab Clara dengan melepaskan tasnya dan menaruhnya keatas meja.
"Kenapa lo nggak ganti?" Tanya Devi yang sedang memainkan ponselnya.
"Gue nggak nyimpen seragam lagi di lemari ganti."
"Emh, pake punya gue aja Ra. Kebetulan gue nyimpen satu di lemari ganti." Ucap Feli.
"Tapi emang nggak apa-apa Fel." Jawab Clara yang merasa tidak enak.
"Ya nggak apa-apa kali, lo kan sahabat gue." Sahut Feli yang tersenyum.
"Dan, calon adik ipar. Ups." Sambung Devi dengan menutup mulutnya.
Feli melirik Devi dengan tajam, sekarang pasti ia akan menjadi bahan bercandaan seperti ini terus menerus.
Feli mengantar Clara ke tempat lemari-lemari ganti, tidak ada siswa disana, karena memang tempat ini hanya dipakai, jika para siswa berganti pakaian untuk olahraga.
Feli mengambilkan seragam putihnya di dalam lemari. Lalu ia memberikannya ke Clara, dan menunggunya diluar. Ketika Feli menunggunya didepan, beberapa menit kemudian, Luna dan dua temannya yang Feli tidak tahu namanya masuk, mereka melihat Feli dengan sinis. Feli yang tidak tahu menahu hanya mengangkat alisnya sebelah.
Salah satu teman Luna yang berambut pendek dan memakai lipstik yang paling tebal, menunggu diluar. Dia memperhatikan Feli dari atas sampai bawah. Feli yang merasa diperhatikan seperti itu akhirnya angkat bicara.
"Ngapain lo liatin gue begitu?" Ucap Feli yang tidak suka dengan perempuan didekatnya ini.
"Suka-suka gue dong, ini kan mata gue." Jawab perempuan tersebut.
Feli hanya memutar bola matanya, ia tidak menggubris jawaban perempuan ini.
Sementara itu, Clara yang sedang berganti pakaian disalah satu bilik penggantian. Tiba-tiba ada yang menggedor pintu tersebut. Clara agak kaget dengan orang yang menggedor tersebut yang suaranya semakin lama menjadi semakin keras, ia bingung padahal masih ada banyak bilik lain yang masih kosong, tapi kenapa hanya biliknya yang digedor.
"Gue masih lama, bilik lain kan masih banyak yang kosong." Ucap Clara dengan suara yang sedikit keras.
"Gue mau lo keluar sekarang." Luna berkata dengan suara yang sedikit keras juga.
"Ck! Dibilang gue masih lama." Ucap Clara yang sudah mulai jengkel dengan orang diluar sana.
Setelah berganti pakaian, Clara merapikan rambutnya yang tadi sedikit berantakan, ia juga mengikatnya menjadi satu agar tidak gerah.
Clara membuka pintu bilik tersebut dan melihat siapa orang yang membuat ulah dengan menggedor pintunya tadi.
Ternyata dia adalah Luna, dan dibelakangnya juga terdapat temannya yang satu lagi. Yang kalau tidak salah namanya adalah Karin. Luna maju selangkah mendekati Clara yang masih terdiam didepan bilik.
Ia menatap Clara dengan tajam, dan tersenyum meremehkan Clara. Luna mulai mengitari Clara dan berhenti disamping telinga Clara.
"Jauhin Darrel." Luna berbisik sambil terus menatap Clara dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARREL [ON GOING]
Genç Kurgu[Cerita ini akan aku revisi setelah tamat. Jangan lupa follow sebelum membaca.] *** Darrel Arkano Zavenander si manusia tampan dan gamers sejati, tidak luput juga dari sifatnya yang keras kepala. Satu lagi, dia dingin dengan setiap wanita, kecuali i...