10. | Terungkap

235 110 19
                                    

"Happy Reading"

***

Satu jam berlalu, dan Clara baru tersadar. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah Darrel dan kakaknya yang berada disebelah Darrel. Ia masih menatap sekitarnya dan ia baru tersadar, kalau sekarang ia ada di kamarnya.

"Lo nggak apa-apa kan Ra?" Tanya Darrel yang menggenggam tangannya.

"Gue nggak apa-apa El." Jawab Clara singkat. Ia masih merasakan sedikit sakit di punggungnya, Clara mencoba untuk duduk.

Dan Kak Fero dengan sigap langsung membantu adiknya yang kesusahan, tadinya Darrel ingin membantu, tapi ia kalah cepat dengan Kak Fero.

Bunda masuk dengan membawa teh hangat di nampan. Ia tersenyum senang ketika melihat putri semata wayangnya yang sudah siuman.
Bunda mendekati Clara, dan mencium kening anaknya tersebut dengan penuh kasih sayang.

"Gimana keadaan kamu?" Tanya bunda.

"Rara, udah agak baikan kok Bun." Jawab Clara yang tersenyum.

"Yaudah, kamu minum tehnya dulu ya. Emh, Darrel kamu juga minum ya." Ucap bunda dengan memberikan Darrel segelas teh hangat. Setelah itu bunda keluar dari kamar Clara.

"Emh, iya." Jawab Darrel singkat. Darrel tidak suka teh, tapi saat ini ia malah disuruh meminum teh. Akhirnya Darrel meletakkan teh itu di meja sebelahnya.

Clara yang melihat itu hanya terkekeh sejenak, ia tahu kalau Darrel tidak menyukai teh, makanya ia menaruh teh tersebut di meja.

Darrel yang melihat Clara terkekeh, akhirnya menyahut Clara dengan kedua alisnya yang di naikkan, bahkan Darrel tersenyum.

"Ekhem." Kak Fero menegur dua sejoli ini. "Nggak usah kode-kodean gua juga udah ngerti kali." Ucap Kak Fero yang setelah itu melenggang pergi.

"Lo yang bawa gue kesini ya El? Makasih ya mungkin gue telat ngomong." Ucap Clara basa-basi.

"Oke, sama-sama. Btw, dia jomblo ya." Bisik Darrel dengan dagunya yang mengarah ke arah Kak Fero yang sedang berjalan keluar.

"Lagi pendekatan dia tuh." Ucap Clara dengan nada suara yang agak keras.

Kak Fero menoleh kebelakang saat Clara mengatakan hal itu, ia melirik kedua anak itu dengan tatapan sinis. Dan melanjutkan berjalan keluar.

Setelah Kak Fero pergi, Darrel tertawa sampai terpingkal-pingkal, begitu juga dengan Clara yang tertawa melihat kelakuan kakaknya barusan.

Mereka berhenti tertawa dan entah mengapa, Darrel malah menatap Clara begitu dalam.  Clara tidak mau hanyut dalam tatapan itu, ia langsung mengalihkan matanya kearah lain. Tapi Darrel tetap saja menatapnya lama, Clara tidak tahu tatapan apa itu. Ia hanya tidak mau jika suatu hari nanti ia menyukai Darrel.

Ponsel Darrel berbunyi, tanda ada notifikasi yang masuk, ia berhenti menatap Clara dan mengalihkan matanya ke ponsel. Ia mendapat pesan dari asisten kakeknya, bahwa saat ini kakeknya masuk rumah sakit. Darrel langsung berdiri setelah membaca pesan tersebut.

"Ra, gua pergi pergi dulu ya. Besok gua kesini lagi." Ucap Darrel dengan wajah cemasnya.

"Iya, tapi lo kenapa? Kok kayak buru-buru gitu?"

"Kakek gua masuk rumah sakit." Ucap Darrel yang setelah itu mengacak rambut Clara.

"Ohh gitu, semoga lekas sembuh ya El." Jawab Clara yang bersimpati.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang