6. | Feli vs Kak Fero

292 135 44
                                    

"Ingat, umur bukan penghalang dalam cinta, siapa tau aja nanti beneran jodoh."

~ Clara Azalea

"Happy Reading"

***

Darrel tengah bersiap untuk ke makam, karena hari ini adalah hari ulang tahun mendiang papanya. Ia memakai baju koko dan tidak lupa juga membawa peci.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Ia tersenyum miris, pasalnya papanya tidak bisa melihatnya saat masih remaja seperti ini.

Darrel keluar kamar dan berpapasan dengan mamanya yang mau ke kamar. Mamanya hanya diam memperhatikannya.

"Mau ikut nggak ma?" sapa Darrel dengan wajah datarnya.

"Mama lagi sibuk" ucap mamanya singkat. Dan kembali berjalan kearah pintu kamar.

"Hari ini papa ulang tahun." Ucap Darrel. "Biasanya mama yang selalu ajak Darrel ke makam." Tambah Darrel.

"El, mama benar-benar lagi sibuk sekarang, apalagi ada salah satu pegawai yang korupsi besar-besaran di perusahaan kita." Ucap mamanya sembari menoleh.

Darrel hanya menganggukkan kepalanya sejenak. "Yaudah, El berangkat dulu." Jawab Darrel yang langsung meninggalkan mamanya.

Darrel lebih memilih memakai motor hitamnya, daripada mobil pemberian kakeknya tersebut, ia tidak mau terlihat mencolok ketika sampai dipemakaman. Darrel sebenarnya sedih, karena kali ini ia ke makam sendirian.

Dua puluh menit berlalu, dan kini Darrel sudah berjongkok disamping makam sang papa, ia sangat merindukan sosok papanya yang humoris dan juga ramah kepada setiap orang. Darrel tersenyum haru melihat batu nisan tersebut, Darrel membersihkan dedaunan kering diatas makam, lalu menyebarkan bunga diatas gundukan tersebut, tidak lupa juga dengan air mawar yang sudah ia beli sebelum ke makam. Setelah itu, Darrel melanjutkan membaca doa.

***

Clara tengah memetik senar gitar sekarang, ia suka musik. Dan bahkan suka bernyanyi sendiri jika ia tidak sedang sibuk. Ia sudah menghubungi Devi dan Feli untuk kerumahnya hari ini, hitung-hitung untuk mengisi hari libur nasional ini.

Beberapa menit berlalu, dan sekarang ada yang memencet bel rumahnya, ia yakin kalau itu adalah mereka. Clara langsung keluar kamarnya dan berlari menuruni tangga, ia melihat bibinya yang sedang berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Bibi... Rara aja yang buka pintunya." Panggil Clara dengan senyum yang menunjukkan gigi putihnya.

"Eh, teteh bikin bibi kaget aja, atuh." Jawab bibi sambil mengelus dada.

"Hehehe, itu temen Rara." Jawab Clara sambil terkekeh.

"Oh, yaudah atuh. Bibi ke dapur lagi ya, mau lanjut masak." Sahut bibi lalu menuju dapur kembali.

Clara membuka pintu dan langsung menyambut Devi dan Feli dengan senyuman. Yang di sambutpun memberikan senyuman manisnya juga.

"Udah lama banget gue nggak kesini." Ucap Feli sambil melihat foto-foto keluarganya Clara.

"Makanya sekali-sekali main." Jawab Clara sambil tersenyum.

Mereka memasuki ruang musik milik keluarga Clara. Feli dan Devi dibuat takjub dengan berbagai macam peralatan musik.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang