27. | Kenangan Masa Kecil

123 34 12
                                    

"Happy Reading"

***

Brum... Brum...

Kini Darrel sedang memanaskan mesin motornya, sembari menunggu Clara yang akan pulang bersamanya. Di waktu pulang sekolah seperti sekarang ini, banyak sekali murid SMA Cakrawali yang berlalu-lalang. Ada juga beberapa siswi yang sesekali mencuri pandangannya pada Darrel yang duduk di atas motor besarnya.

Darrel berencana untuk mengajak Clara makan di luar, di pikir-pikir ia tidak pernah mengajak gadis itu pergi hanya untuk sekedar makan. Tidak lama kemudian, Clara datang dengan membawa plastik besar, ia juga terlihat keberatan dengan membawa plastik itu.

Darrel mengalihkan pandangannya pada wajah Clara yang sedang menatapnya jengkel, "Ini berat tau." ucap Clara dengan wajah tertekuknya.

"Yaudah sini, di taruh depan." sahut Darrel dengan tangannya yang ingin mengambil plastik itu.

"Nggak usah, gue aja yang bawa! Lo sih ada-ada aja, segala gue di suruh baca buku segini banyaknya." ucap Clara yang mengomel.

"Kan biar lo tambah pintar." ujar Darrel dengan senyum jahilnya, ia kembali menatap Clara dari kaca spionnya.

"Ya, tapi nggak segini banyaknya juga! Gue kan lagi malas belajar." jawab Clara yang masih saja cemberut.

"Iya deh, maafin gua yang selalu salah." Darrel mulai melajukan motornya dengan pandangannya yang seolah-olah bersalah.

Clara menatap Darrel dari kaca spion, ia melihat laki-laki itu yang sudah tidak menunjukkan senyum jahilnya lagi, kini ia malah menunjukkan wajahnya yang tampak bersalah. Clara menjadi tidak enak sekarang, ia hanya kesal tadi, tapi tidak bermaksud untuk membuat Darrel merasa bersalah juga.

"Emh... Ya, jangan salahin diri sendiri juga dong."

Darrel kembali tersenyum jahil sambil melirik Clara lewat kaca spion, ia menatap wajah gadis itu yang sesekali tertutupi rambutnya yang terkena angin. Darrel berdecak pelan karena ia lupa membawa helm untuk Clara.

Tidak butuh waktu lama, kini mereka sudah sampai di sebuah warung makan yang terletak di pinggir jalan. Ini adalah tempat langganan Darrel kalau makan di luar, tempatnya memang biasa saja dan jauh dari kata mewah. Yang membuat Darrel selalu ke sini adalah rasa dari setiap makanannya yang selalu lezat di lidah.

Clara turun dari motor dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat terkena angin. Ia memandang warung makan di hadapannya, kebetulan sekali kalau siang ini perutnya belum terisi makanan.

"Kita makan dulu nggak apa-apa kan? Tapi di sini, gimana? Takutnya lo nggak mau aja." ucap Darrel.

Clara menoleh ke arah Darrel yang berdiri tepat di sebelahnya, ia harus sedikit mendongak ke atas untuk melihat wajah pria itu. "Ya nggak apa-apa kali, emang gue cewek yang harus selalu makan di restoran mahal." ujar Clara yang memutar bola matanya malas.

"Kok lo sensian banget sih. Lagi dapet ya?"

"Ihh, kepo banget sih! Udah ah, gue mau masuk." ucap Clara yang langsung masuk begitu saja.

Darrel menggelengkan kepalanya, ia terkekeh menatap perilaku Clara yang seperti anak kecil. Ia ikut menyusul Clara dan menaruh tasnya di atas meja.

Bibir Darrel masih tersenyum jahil menatap Clara yang wajahnya tetap cemberut. "Mau makan apa?"

"Terserah." jawab Clara singkat.

"Jawaban andalan perempuan." ucap Darrel dengan menggelengkan kepalanya.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang