28. | Pernyataan Gila

110 30 12
                                    

"Happy Reading"

***

Darrel baru saja sampai di depan pagar rumah Clara, ia langsung melepas helm. Clara turun dari atas motor dan tersenyum kaku sambil menatap Darrel yang alisnya naik sebelah.

"Hehe... Ngapain lo ngeliatin gue begitu?" tanya Clara yang terkekeh.

Bukannya menjawab pertanyaan Clara, Darrel malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus berkata apa. "Masuk sana, sebentar lagi kan hujan."

Clara menekuk bibirnya, "Tuh kan ngusir."

Darrel menghela nafasnya, ia menatap mata Clara dalam-dalam, "Gua nggak ngusir, ada papa lo ngeliatin tuh. Gua pulang dulu ya..." ujar Darrel yang setelah itu memakai helmnya kembali.

Clara menengok ke arah rumahnya, dan benar papanya sudah berdiri di depan pintu rumah. "Lo nggak mau mampir, El?" tanya Clara.

Darrel menggelengkan kepalanya, "Kapan-kapan aja." jawabnya sambil menyalakan mesin motor dan kembali menatap Clara.

"Hati-hati ya..." ucap Clara yang tersenyum kecil sambil melambaikan tangannya.

Di balik helm, wajah Darrel tersenyum melihat senyuman Clara yang terlihat begitu manis, ia hanya menganggukkan kepalanya sekilas, setelah itu Darrel melajukan motornya dengan kecepatan stabil.

Clara mengulum senyumnya, entah apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Semakin kesini, sikapnya semakin menunjukkan kalau ia mulai membalas perasaan Darrel. Ia menatap motor Darrel yang mulai menjauh.

Clara mulai memasuki halaman rumahnya, ia melihat papanya yang sudah berdiri di teras rumah. Tatapan papanya sekarang menjadi sangat tegas, Clara tidak tahu ada apa dengan papanya.

Sambil berjalan kearah papanya, Clara mulai menyodorkan tangannya untuk salim. "Papa ngapain di luar?" tanya Clara dengan raut wajah bingungnya.

Papa Clara menatap tegas wajah putrinya, "Siapa tadi? Pacar kamu?"

Raut wajah Clara berubah menjadi terkejut, ia kaget dengan pertanyaan yang di lontarkan papanya, "Nggak kok pa, itu cuma teman." jawab Clara dengan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Teman kok gitu? Papa nggak mau kamu dekat-dekat sama dia."

Clara kembali menatap papanya dengan mulut yang menganga, "Maksud papa?" tanya Clara yang masih terkejut.

"Papa bilang, kamu harus jauhi dia. Fokus saja sama sekolah kamu, papa nggak akan pernah setuju kalau kamu sama laki-laki seperti itu." jawab Papa Clara yang langsung masuk ke dalam rumah.

Hati Clara tertohok mendengar ucapan papanya yang seperti itu. Entah apa yang terjadi pada papanya, Clara yakin papanya tidak tahu siapa itu Darrel. Bahkan Darrel di sekolah termasuk anak yang cerdas dan baik-baik. Kenapa papanya malah berkata seperti itu sebelum mengenal.

Dengan wajah yang tertekuk, Clara memasuki rumahnya. Ia langsung berjalan ke arah kamar tanpa menatap papanya yang duduk di ruang tengah.

Begitu sampai di kamar, Clara langsung melempar kasar tasnya ke arah meja. Ia masih tidak percaya dengan apa yang di katakan papanya. Hal itu membuatnya sedikit uring-uringan, pantas saja papanya menyuruh untuk kuliah di luar negeri.

DARREL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang